Chapter 29

2.2K 466 60
                                    

WARNING! BAB INI MENGANDUNG KEUWUAN.

BACA DI TEMPAT SEPI KARENA AKAN MEMBUAT KAMU SENYAM SENYUM SENDIRI😭🤣

JOMBLO HARAP SABAR😭✌

HAPPY READING🤍

------------------------------------------------------------

Kebahagiaan kamu adalah kebahagiaanku, maka kesedihan kamu adalah kesedihanku juga.

-Tasbih Cinta-
@nurhoiriah16_

🕊🕊🕊

Acara resepsi usai pukul sepuluh malam. Para tamu undangan sudah tidak ada, tinggal keluargaku dan keluarga Alesha, beserta kedua sahabatku Yusuf dan Ilham yang akan menginap di hotel ini.

Setelah mengobrol dengan keluarga Pak David dan kedua orang tuaku. Aku dan Alesha memutuskan untuk pergi ke kamar hotel. Setibanya di depan kamar, entah mengapa tubuhku seakan panas dingin, jantungku berdetak kencang. Bukan karena sakit demam atau apapun. Tapi ini pertama kalinya aku akan masuk ke dalam kamar berdua dengan seorang perempuan.

Alesha membuka pintu kamarnya, dia langsung memasuki kamarnya terlebih dahulu. Sementara aku masih berdiri di ambang pintu. Seketika otakku menjadi ngebleng. Aku nggak tahu harus berbuat apa.

"Hafiz, ayo masuk," ajak Alesha.

Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Kemudian masuk ke dalam kamar, dan mengunci pintu kamar.

Alesha duduk menghadap cermin sembari mengeluarkan beberapa peralatan skincare nya. Sementara aku sedang mencari handuk untuk membersihkan diri.

"Sayang, aku mandi duluan ya," ucapku spontan memanggil Alesha dengan panggilan sayang. Ingin kutarik perkataanku tadi, namun sudah terlanjur, lagipula aku akan memanggilnya dengan panggilan seperti itu.

Alesha membalikkan badannya, dia tersenyum menatapku. "Try that again, what are you calling me?" (Coba ulangi lagi, kamu manggil aku apa?)

Aku menghampirinya, kemudian menangkup kan kedua tanganku di wajahnya dan berkata,"Sayang."

"So sweet... I also have a personal nickname for you." (Manis sekali. Aku juga punya panggilan kesayangan buat kamu.)

"Apa memangnya?"

"Hubby, boleh, kan, by?"

Aku pun tersenyum. "Iya, iya, boleh sayang, yasudah aku ke kamar mandi dulu ya."

Alesha mengangguk sembari tersenyum. Kemudian aku bergegas masuk ke kamar mandi.

Usai mandi dan berganti pakaian. Aku melihat Alesha masih duduk di depan kaca sembari terdiam. Kuperhatikan raut wajahnya terlihat sedih, apa yang terjadi dengannya?

"Sayang," panggilku menghampirinya.

Alesha menoleh ke arahku sembari tersenyum. "By, sudah mandinya? I'm going to the bathroom."

"Why?" tanyaku.

Alesha hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum. Terlihat sekali raut wajahnya menjadi sendu. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya?

"Sayang, are you okay?" tanyaku memastikan.

"I'm fine. Aku mandi dulu, habis itu kita salat Isya berjamaah sekalian salat sunah ya, By," balasnya di akhiri senyuman.

Aku tersenyum. "Yasudah, aku tunggu. Mandinya jangan lama-lama ya."

Alesha hanya membalasnya dengan anggukkan kepala. Kemudian dia memasuki kamar mandi.

Tasbih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang