noir et blanc | haruto twins

onze

annyeeong yorobun!!!!!

kayaknya di chapter sebelumnya masih ada yang bingung sama hubungan Jeremy-Billy ya?

kira-kira siapa sih Billy itu di kehidupan Jeremy sebelumnya?

Jangan lupa vote & comment ya 🥰

🖤🤍 • 🤍🖤

+628xx-xxxx-xx87
| hai, haru ya?
| ini jason, kakaknya jeremy

Haru yang sedang bersiap di kamarnya terkejut melihat chat di handphone dari nomor tak dikenal, yang ternyata adalah nomor Jason. Dengan segera Haru menyimpan nomor tersebut dan membalas.

iya kak, ini haru |
ada apa kak? |

Kak Jason
| gini ru,
| boleh tolong ijinin Jeremy hari ini?
| surat dokternya nyusul bsk ya

surat dokter? |
jeremy sakit kak? |

Kak Jason
| iy ru
| dri semalem panas
| hri ini mau ke dokter

oh gitu ya kak |
oke nanti aku info wali kelas |

Kak Jason
| makasih ya ru
| hv a nice day

u too kak |

Haru memasukan handphonenya ke dalam saku jaket hoodienya. Sedikit tak bersemangat karena hari ini Jeremy tidak masuk sekolah.

"Kakak kok lesu gitu mukanya?" tanya Yuni yang masih bersiap untuk berangkat ke tokonya bersama Galih. Ia menyempatkan waktu sebentar melihat Haru yang masih belum turun ke bawah sedangkan Travis sudah menunggu di ruang tengah.

"Jeremy sakit bun, hari ini ijin gak masuk sekolah. Tadi kakak dapet info dari kakaknya." ujar Haru lesu. Yuni mengelus poni hitam anak sulungnya lembut.

"Ya udah nanti pulang sekolah minta adek anter jenguk aja." saran Yuni sambil tetap mengelus rambut sang anak.

"Kakak gak tau rumahnya Jeremy."

"Tinggal minta alamatnya aja kan ke kakaknya Jeremy. Udah sana turun, sekolah dulu. Adek udah nungguin tuh dari tadi." ucap Yuni membuat Haru mengambil tas sekolahnya dan berjalan menghampiri Travis yang duduk di sofa ruang tengah.

Melihat Haru yang sudah siap, keduanya berjalan menghampiri kedua orang tua mereka untuk pamit sekolah.

🤍🖤

Kak Jason
| 📍share location
| ini ya ru alamatnya
| maaf jadi ngerepotin

thanks kak |

Haru menatap layar handphone dan segera memasukkannya ke dalam tas. Saat ini ia sedang ada di supermarket terdekat bersama Travis dan juga Julian. Tak mungkin mereka datang menjenguk dengan tangan kosong, maka ia memutuskan untuk membeli beberapa buah dan juga minuman menyegarkan untuk dibawa ke rumah teman sebangkunya itu.