noir et blanc | haruto twins

special chapter: Julian's

l'histoire de julian
(Julian's Story)

Chapter ini khusus kisah flashback Julian yang akhirnya jatuh cinta Travis

Jangan lupa vote & comment ya 🥰

TW // bullying , mention blood , homophobic

⚠️ 2,6K words ⚠️

🖤🤍 l'histoire de julien 🤍🖤

2019

Julian kala itu sedang mengikuti pertandingan Taekwondo di kota sebelah untuk mewakili sekolahnya. Namun karena ada rumor tidak menyenangkan mengenai dirinya, tak ada yang mau menemaninya di ruang bersantai.

Tidak sampai seseorang yang ia tahu bukan peserta Taekwondo datang dan duduk di hadapannya. "Gue boleh duduk disini kan?" tanya orang itu. Julian menganggukkan kepalanya.

"Hari ini tanding?" kembali orang tersebut bertanya kepadanya sambil memakan roti berisi tuna yang dipegangnya.

"Iya tanding. Kalau kamu?" Orang tersebut menggeleng.

"Cuma nonton doang. Good luck for your game ya." ujar orang tersebut sambil tersenyum dan memberikan satu botol minuman dengan rasa blueberry kepada Julian dan meninggalkan pemuda Sanjaya itu sendirian kembali, tapi kini senyum tipis mengembang di wajahnya. Waktu yang singkat namun cukup bisa menambah semangat Julian yang sejak tadi terasa patah.

🐮

Julian berhasil menambah poin yang membawanya menang pada pertandingan final Taekwondo hari ini. Dengan senyum lebarnya, pemuda kelahiran Februari itu membuka lokernya di tempat berganti baju.

"Go take a shower somewhere else, gaylian. Get it? I make cool nickname for you, because you're gay." ucap kompetitornya yang kalah pada pertandingan hari ini.

Julian tak menanggapi ucapan orang tersebut dan memilih beranjak menuju pancuran yang sedang kosong. Namun sebelum ia menyalakan shower tersebut, ada orang yang menyelengkat(?) kakinya sehingga Julian terjatuh membentur lantai ruang ganti.

Dagu serta sikunya sedikit lecet dan berdarah. "We don't want you here." ucap peserta lain. Tak ingin menangis di depan mereka, Julian bergegas memakai pakaiannya asal dan ia pun keluar menenteng barang-barangnya yang ada di dalam loker. Beruntung ia tak menyimpan banyak barang.

Pemuda Sanjaya itu berakhir duduk di taman belakang gedung pertandingan. Sedikit meringis melihat luka yang ada di tubuhnya.

"Buat ngobatin luka lo." ucap seseorang secara tiba-tiba. Saat Julian mengangkat kepalanya, ia terkejut ternyata ia adalah orang yang sama dengan orang yang memberikannya minuman rasa blueberry di ruang bersantai.

"Makasih." balas Julian. Ia pun mengambil betadine serta kapas dari tangan si 'pria bluberry' dan mengoleskannya ke luka-lukanya.

'Pria blueberry' itu sepertinya gregetan melihat Julian yang kesulitan mengobati lukanya pun mengambil betadine di tangan si Sanjaya. "Sini biar gue yang obatin." ucap orang itu kembali.

Jarak yang cukup dekat membuat Julian bisa mencium aroma parfum vanilla yang menempel di tubuh si 'pria blueberry'. Telinga Julian sedikit memerah dan degup jantungnya sedikit lebih cepat daripada biasanya. 'Please jangan sekarang.' ucap Julian dalam hati.