quatorze

1.5K 218 18
                                    

haii guys!!

siapa yang kangen sama si kembar Atmaja??

Jangan lupa vote & comment ya 🥰

reminder:
semua yang ada di book ini bersifat fiksi
jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, atau kesalahan penulisan, mohon maaf sebelumnya 🙏🙏







🖤🤍 • 🤍🖤








Selesai bercerita mengenai kisah masa lalunya kepada Haru, Jeremy menundukkan kepalanya.

"Kalau ditanya gue kecewa sama bokap, banget ru. Gue gak bakal bohong kalau gue kangen sama dia. Gue nyesel nolak kedatengan dia waktu gue dirawat di rumah sakit." ucap Jeremy dengan kepala yang tertunduk.

"Je, lo berhak kangen sama bokap lo. Even he is the worst person you've known in this world. Dan gue yakin kak Jason paham sama perasaan lo. Bahkan mungkin juga kak Jason kangen sama bokap lo juga." Haru menggenggam tangan Jeremy erat bahkan selama pemuda dengan kulit kecoklatan itu bercerita.

"Funny ya, gue dari confess malah cerita kisah jelek keluarga gue ke lo." Jeremy tertawa pelan sambil menyeka air mata yang menggenang di pelupuknya.

"Hey, gue berterima kasih banget lo mau cerita. Gak gampang buat cerita hal itu ke sembarang orang je."

"You're not just sembarang orang ru." Jeremy kini menatap netra hitam Haru lekat. "I like you—"

Haru terdiam dengan semburat merah di pipinya. Ingin rasanya memalingkan wajah, namun wajah rupawan pemua yang dihadapannya ini sukses menghipnotis dirinya. "I ... like you too je..." ucap Haru pelan.

Jeremy tersenyum tipis mendengar bahwa perasaan mereka berdua itu mutual. "Gue gak maksa buat kita moving to the next step.. kalau lo masih mau jalanin dulu gak apa-apa."

Anggukkan kepala hanya bisa Haru sampaikan sebagai jawaban. Ia pun juga ragu untuk memulai sebuah hubungan. Mengingat dirinya baru pertama kali jatuh cinta.

Jason dari lantai 1 cafe hanya bisa melihat interaksi keduanya dengan tatapan nanar. Ia tak tau dengan jelas kalimat yang disampaikan mereka kepada satu sama lain, tapi ia tau betul, ini saatnya dia mundur dari perasaannya kepada Haru.

"Time will heal je..." ucap Arthur disebelah Jason. Sedikit mengagetkan sulung Pramana itu. "Daripada lo pasang muka kayak orang habis patah hati begitu, mending bikin orderan. Udah agak numpuk tuh."

Jason melihat tumpukan order list yang ada di dekat kasir dan segera melanjutkan pekerjaannya.








🤍🖤








Travis sampai di kediaman Sanjaya pukul 9 malam. Julian menyarankan kekasihnya itu untuk menginap saja, mengingat pasti Travis kecapekan setelah bertanding mana mungkin dirinya tega menyuruh Travis pulang.

Namun namanya juga Travis, dia bersikeras untuk pulang, selain sudah kangen dengan kasur nyamannya, ia juga ingin berbaikan dengan sang kakak.

"Kak Avis beneran mau pulang? Gak nginep dulu aja?"

"Aku pulang aja ya beb. Gak enak kemarin udah nginep gak ijin bunda, masa aku nginep juga hari ini." ucap Travis sambil tersenyum.

noir et blanc | haruto twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang