dix

1.9K 266 14
                                    

haii all ^^ 👋👋

semoga hari kalian menyenangkan ya <3

Jangan lupa vote & comment ya 🥰

reminder:
semua yang ada di book ini bersifat fiksi ya

selamat membaca !! ❤️❤️







🖤🤍 • 🤍🖤








Kembali dengan rutinitas semula, Travis dan Haru berangkat bersama dengan Julian. Namun jika biasanya selesai memakirkan mobilnya, Travis akan langsung menuju kelasnya, kini ia memilih menunggu seseorang di parkiran.

Motor abu-abu yang sudah sangat familiar di matanya pun dihampiri Travis. Pemilik kendaraan itu membuka helm dan bertanya kenapa bungsu Atmaja itu menunggu dirinya. Atau terkesan menunggu dirinya.

"Lo nunggu gue?" tanya Jeremy — si pemilik kendaraan berwarna abu-abu itu —

"Ada yang pengen gue omongin." jawab Travis singkat dan dengan nada datarnya.

Jeremy menaruh helm yang sudah ia lepas tadi di motornya. "Mau ngomong apa? Kalau masalah kemaren—"

"—thanks buat yang kemaren. Tapi gue harap lo gak sering begitu. Ada hal lain yang pengen gue omongin, tapi masih bersangkutan sama Haru." Travis memotong kalimat si pemuda kecoklatan di hadapannya.

Jeremy pun menunggu Travis melanjutkan perkataannya. "Hari Sabtu, tolong anterin Haru ke dokter. Gue ada tanding, bokap ke luar kota." tutur Travis to-the-point

Si Pramana terdiam sebentar. Haru tidak ada menyinggung masalah dirinya harus ke dokter di hari Sabtu, tapi kenapa mengiyakan ajakannya untuk ke amor di hari itu. "Pagi nganternya?" tanya Jeremy.

"Iya pagi, dokternya udah kenalan keluarga dari dulu jadi gampang masalah appointment. Cuma check-up rutin, siang udah kelar kayaknya." lanjut Travis.

"Sorenya gue ajak jalan boleh? Kemarin sih janjian mau ke amor pas sore, cuma si Haru gak info kalau mau ke dokter paginya. Mungkin kakak lo lupa."

"Kalo lupa kayaknya gak, di kalender handphone sama di desk kalender dia udh ditandai tanggal check-up. Lo ajak jalan boleh, terserah mau pake mobil lo atau lo ke rumah gue buat pake mobil gue, terserah. Asal gak pake motor." ucap Travis.

"Oke kalau gitu, gue anter."

"Thanks." setelah berkata begitu, Travis melengos pergi menuju kelasnya karena sudah hampir bel masuk berbunyi. Begitupun Jeremy yang juga pergi menuju kelasnya.








🤍🖤










Bel istirahat pertama berbunyi, membuat para siswa dan siswi SMA Jaya Harapan berhambur ke kantin. Kali ini Jeremy ikut makan bersama dengan Haru, Julian dan juga Travis.

Arthur yang biasa mampir ke rumahnya untuk membuat sarapan, bangun kesiangan dan Jeremy serta Jason tidak bisa diharapkan untuk membuat proper meal, makanya untuk urusan masak memasak, Jason selalu meminta tolong Arthur. Walau lebih bisa dibilang Arthur yang melarang keduanya untuk mendekati dapur.

noir et blanc | haruto twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang