trente et un

1.3K 163 9
                                    

Jangan lupa vote & comment ya 🥰

cw // nosebleed, mention of blood, harsh words







🖤🤍 • 🤍🖤








Suasana di mobil Travis cukup sunyi, bahkan hanya suara dari radio mobil yang memenuhi kendaraan beroda empat itu. Menyadari kemungkinan adiknya marah, Haru pun memberanikan diri untuk bersuara, "Vis, I'm sorry~~"

Travis yang sedang menyetir tak membalas ucapan Haru dan hanya fokus menyetir dalam gelapnya malam. Julian melirik kekasihnya lewat kaca spion depan, dan sadar raut wajah tak bersahabat milik yang tua.

"Kak~" bisik Julian pelan kepada Travis yang duduk di kursi kemudi.

Bungsu Atmaja mengeratkan genggamannya di kemudi dan menepikan mobilnya. "Kalian duluan aja ke rumah sakit. Gue nyusul." Travis mengambil dompetnya yang ada di dashboard lalu berjalan keluar dari mobilnya.

"Gue temenin Travis. Ju lo bisa kan? Kalau ada apa-apa telfon gue aja." Jeremy memutuskan untuk menemani Travis.

Haru masih terdiam di kursinya, tak tahu harus memberikan reaksi seperti apa. Ia tahu ia salah karena nekat pergi menggantikan Travis. Tapi jika tadi adiknya yang benar-benar pergi balapan dengan Billy, ia sendiri juga yang tidak tenang. Travis termasuk pribadi yang gampang tersulut emosi.

"Biarin kak Avis sendiri dulu aja kak. Dia mungkin perlu waktu lebih buat nenangin diri. Waktu kak Avis tau kak Haru gak ada di kamar kakak tadi, dia panik banget." Julian yang kini sudah duduk di kursi kemudi menenangkan Haru sebentar lalu melajukan mobil Travis menuju rumah sakit.








🤍🖤








Travis memutuskan untuk berdiam sebentar di mini market yang terletak tak jauh dari tempatnya turun tadi. Setelah membeli satu minuman soda berwarna hitam kesukaannya dan juga satu bungkus rokok, remaja April itu duduk di bangku yang ada dan mengeluarkan bungkus rokok yang ia beli tadi dan menghisap salah satunya.

Jeremy yang ada di sebelahnya pun juga ikut menghisap batang nikotin tersebut. Membiarkan Travis menenangkan pikirannya terlebih dahulu sebelum nanti menyusul Julian dan Haru ke rumah sakit.

Setelah habis 3 batang ia hisap, Travis hanya menghela nafas. "Udah lebih tenang?" tanya Jeremy. Travis mengangguk. "Kalau gitu ayo nyusul. Kalo kita lebih lama disini, yang ada kakak lo malah jadi overthinking."

"Kok lo bisa sesantai ini je? I mean, he hurt Haru— pacar lo." tutur Travis yang bingung dengan sikap tenang Jeremy.

"Actually, Billy hurt you. His intention is hurting you, not Haru." Jeremy mengoreksi sedikit kalimat yang diucapkan Travis.

"Doesn't change the fact Haru got hurt right now je. Lo gak liat luka Haru tadi?!" Sedikit terbawa emosi, Travis meninggikan nada bicaranya. Jeremy membiarkan Travis mengatur nafasnya terlebih dahulu, tak menggubris perubahan nada bicara yang bungsu Atmaja itu berikan.

"Bagaimana kalau gue juga seperti lo? Apa lo gak liat wajah Haru tadi di mobil? He is scared!" walaupun sudah menahan diri, Jeremy akhirnya kelepasan menaikkan nada bicaranya juga.

noir et blanc | haruto twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang