Di luar sana, terlihat orang-orang mulai berlalu lalang melakukan aktifitas masing-masing.
Daun-daun terlihat berjatuhan tertiup angin, lampu-lampu jalan sudah meredup bersamaan dengan matahari yang muncul dari ufuk timur.
Di balik kaca jendela rumah sakit, seorang gadis terlihat tengah berbaring menghadap ke jendela, matanya menatap langit biru dari sela-sela tirai jendela.
Gadis itu berbalik ketika mendengar suara pintu yang terbuka, dan mendapati Reynard masuk ke dalam ruangannya. Keduanya diam selama beberapa saat ketika bertemu tatap.
"Selamat pagi." Reynard melangkah mendekati Citra, ia berdiri di sisi tempat tidur.
Citra melempar senyum tipis miliknya. Ia bergerak bangun dari tidurnya dan duduk di atas kasur.
Raut wajah pria itu tiba-tiba berubah menjadi sedih membuat Citra sedikit terenyuh.
"Jangan tinggalin aku ya, Citra" lirih Reynard tiba-tiba dengan nada hampa dan putus asa.
Citra menggelengkan kepalanya pelan sambil menatap sepasang iris mata berwarna hitam pekat di depannya.
"Kamu yang ninggalin aku, Reynard"
Tubuh Reynard menegang, Citra benar, selama ini ia yang selalu meninggalkan Citra dan saat gadis itu mulai meninggalkannya, Reynard merasa seolah-olah dia yang tersakiti, padahal selama ini ia yang selalu menyakiti.
"Maaf .. aku janji, aku nggak bakal ninggalin kamu lagi."
Gadis itu menghela nafasnya pelan mendengar perkataan Reynard.
"Kenapa kamu selalu menjanjikan hal yang sudah pasti tidak bisa kamu tepati, Reynard?", Tanya Citra frustasi, seharusnya pria di depannya ini bisa mengerti.
Reynard menundukkan kepalanya, ia sadar betul bahwa ia memang sering menyakiti bahkan mengingkari janji yang selalu ia berikan ke Citra.
Citra menghela napasnya "Sudahlah, lebih baik kamu pergi saja."
Reynard hanya menurut dan melenggang pergi.
° ° °
Keesokan paginya ...
"Aku udah boleh pulang kan, kak?" tanya Citra kepada kakak nya itu.
Dion mengangguk seraya tersenyum ...
mereka pun bergegas ke rumah masing-masing,
Sesampainya dirumah mereka,
Citra bergegas ke kamarnya, ia rindu dengan kasur empuk nya itu, "Gue kangen banget sama kasur kesayangan gue duh"
Seraya merebahkan badannya di atas kasur kesayangan nya itu, Citra terpikirkan sesuatu.
Ia berjalan ke arah rak-rak yang sudah lama bahkan jarang sekali ia buka,
Saat tengah mencari benda yang sudah lama itu sejak kecil, ia menemukan boneka katak dengan mata yang berbinar-binar yang membuat Citra selalu menyukai boneka itu.
Tampilannya sungguh sudah berbeda sejak ia umur 6tahun itu. Boneka katak itu yakni hadiah yang diberikan oleh teman masa kecilnya dulu..
Flashback On
"Mauraaa!! ayo main sama aku!"
Teriak seorang lelaki kecil nan tampan, bak pangeran, yang tengah menghampiri gadis kecilnya itu..
"Apasih kamu! berisik tau nggak?!" Teriak juga gadis kecil itu seraya membawa permen lollipop yang ia sukai.
"Hehe, main bola yuk" Ajak lelaki kecil itu

KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE
Novela JuvenilFOLLOW BARU BISA BACA!! PROSES REVISI SETELAH TAMAT! Bagaimana Cinta Pertama kalian? Berakhir happy ending atau justru sad ending? Bagi Citra sendiri, itu menyakitkan! Citra Maura Adibara, seorang gadis remaja yang pandai menutupi kesedihannya denga...