Bagian 7

32 15 1
                                    

Kemarin memang hari yang bahagia bagi mereka..

Tetapi entah hari ini..

Citra masuk ke kelas, nyamperin gengnya "Hai gengs"

Tetapi tak digubris oleh mereka,

"Woi! Budeg kalian?!"

Kenapa dengan mereka? Citra ada salah kah?

"WEH ANJIR!"

Citra teriak dan membuat seisi kelas menoleh padanya ...

"Hahaha kocak lo" ucap temannya serempak seraya tertawa.

"Kalian jahilin gue ya? Gue ada salah apa?" Ucap citra dengan wajah yang dibuat memelas.

Temannya itu merasa tak enak,

"Eh eh, jangan nangis dong, kita cuman bercanda"

"Kita cuman kesel aja sama lo, kemarin lo bolos ya?"

"Eh? Iya hehe" cengirnya.

"Nggak ngajak kita, jahat! Sakit hati eneng!" Ucap Caca dramatis

Inget Caca kan? Yang cinta nya bertepuk sebelah tangan dengan Bryan, sahabat Reynard.

"RATU DRAMA LO" balas serempak.

dan sang bendahara teriak,

"WOI! KELAS KITA JAMKOS!"

Seisi kelas bersorak bahagia,

Citra bertanya "tumben jamkos?"

"Nggak tau dah, tadi gue lewat depan ruang guru terus denger katanya pak botak sakit, jadi semua free class"

Citra dan lainnya hanya ber-oh ria.

Ada yang bermain ponsel dan ber selfie bersama.

Ada yang hanya fokus dengan bukunya. biasa anak ambis..

Tetapi Caitra, ia bingung mau ngapain.

Ia kini berharap Reynard ke kelasnya.

Tapi itu nggak mungkin!

Jadi Citra hanya membuka ponselnya, hanya meng geser-geser saja, ngilangin ke gabut an.

"Ekhem" suara deheman seseorang mengundang seisi kelas menoleh ke sumber suara, tepatnya pintu.

"Gue nyari -", ucapnya gantung karena terkejut ditatap oleh seisi kelas.

"Rey? Benarkah?"

Batin Citra tak percaya.

Reynard yang di lihat satu kelas itu gugup, entah kenapa..

Ia mencari seseorang, dan saat menemukannya..

Reynard menghampirinya..

"Hai sayang"

Yang tadi nya kelas hening, seketika ricuh..

"UWOO!"

"Gilak! Gilak!"

"Gue nggak salah denger nih?!"

"Gilak reynard manggil Citra 'sayang' dong!"

"Woi Cit! Lu sama Rey jadian!?"

"Gue kudu kasih tahu Putri nih"
Gumam seseorang yang tak di dengar oleh keduanya..

Begitulah soraknya mereka.

Citra sangat malu, jelas.

Tapi kenapa Reynard biasa saja?

Ah, dia ingat. Dia kan hanya caper saja.

Sepanjang koridor, mereka berjalan beriringan. Enggan berkata.

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang