Ketika Caca ingin mengangkat telepon itu, tiba-tiba saja ponselnya di rebut cepat oleh Salsa, yang langsung dia tekan tombol hijau, mengangkat telepon itu.
Dan menekan tombol loud speaker, yang membuat suara panggilan itu menjadi keras.
"Hai Sayang" Sapa Bryan di seberang sana.
"Sayang gigi lu gendut!" Jawab Salsa cekikikan
"Cewek gue mana anjir!"
"Cewek lo gue culik, nape?!"
"Ngadi-ngadi, balikin hp nya, gue mau ngomong sama cewek gue"
"Bucin lo!"
"Nggak ngaca?"
"ANJIR LO! NGGAK BAKAL GUE IZININ KETEMU CEWEK LO!"
"Bomat, lo bukan emak nya ini" Timpal Bryan tertawa.
Salsa menggembungkan pipinya, kesal dengan kekasih sahabatnya ini seraya memberikan ponselnya kepada Caca kembali.
"Yang?" Caca yang dipanggil seperti itu, malu. Ia masih suka berdebar kala mendengar panggilan itu.
"Jangan blushing dulu, kamu dimana?"
"Dirumah Citra, kenapa?" Cicitnya malu
"Kangen, jalan yuk?" Ujar Bryan. Sungguh nggak punya malu dua sejoli ini.
"Emm, gimana ya?" Jawab Caca bingung, melirik Salsa dan Citra yang tengah menonton televisi seraya menyantap camilannya.
Salsa dan Citra menoleh.
Citra tersenyum "Dah sono, cowok lo kangen berat tuh"
Caca menjawab tak enak hati "Nggak papa gue tinggal? Lo bisa pulang sendiri, Sal?"
Salsa mengangguk seraya mengacungkan jempolnya, mengunyah camilannya, yang sudah penuh di mulut nya.
"Aku jemput, kamu tunggu disitu ya sayang, MUAH!" Jawab Bryan yang diakhiri ciuman jauh nya di telepon
Caca menunduk dan segera mematikan panggilannya, wajahnya memanas, sudah pasti memerah.
"Iki jimpit, kimi tinggi disiti yi siying" Cibir Salsa menggoda Caca.
Caca menoleh tegas, menampar bahu Salsa, ia malu.
Seraya menunggu Bryan menjemputnya, mereka menonton televisi bersama seraya menyantap camilannya.
Dan setelah beberapa menit menunggu, jemputan sudah sumpah di depan rumah Citra, dan Caca berpamitan kepada sahabatnya hendak pergi bersama kekasihnya. Biarlah mereka bersenang-senang, layaknya sepasang kekasih.
Kini tinggal Salsa saja dan Citra dirumah itu, Salsa menoleh menatap Citra, seraya berpikir sejenak
"MALL! GAS?!" Pekik heboh Salsa seraya mengangkat genggaman tangan Citra
Citra tersenyum dan mengangguk semangat "GASKEN!"
Mereka nggak mau kalah sama Caca dong, emang mereka saja yang bisa jalan-jalan?
Seraya beberapa menit waktu mempersiapkan diri memakai pakaian yang layak untuk bepergian, Salsa sudah memesan taxi melalui ponsel canggihnya.
Taxi pun sudah datang tepat di depan rumah Citra, pas sekali dengan mereka yang sudah siap dengan pakaiannya.
Citra dengan jeans yang dipadukan baju warna putih, dan tas slempang untuk menyimpan ponsel serta uang dan make up sederhana nya. Tak lupa Citra membawa obat nya yang ia simpan di tas kecil itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE
Teen FictionFOLLOW BARU BISA BACA!! PROSES REVISI SETELAH TAMAT! Bagaimana Cinta Pertama kalian? Berakhir happy ending atau justru sad ending? Bagi Citra sendiri, itu menyakitkan! Citra Maura Adibara, seorang gadis remaja yang pandai menutupi kesedihannya denga...