"Kalo misal gue jalan sama cowok lain, boncengan. Gue peluk cowok itu dan lo liat itu semua. Saat status kita masih pacaran, Lo marah nggak?" Tanya Citra tak mau basa basi.
Reynard bingung sekaligus emosi dengan pertanyaan dari nya. Membayangkan nya saja, Reynard sudah naik darah.
"Ya marahlah! Lo bego? Tanya begituan?"
"Apa yang bakal lo lakuin sama cowok itu?"
"Tonjok".
Citra mendekat ke arah Reynard,
Tangan Citra terangkat. Niatnya akan terlaksana sekarang juga.
PLAK!
Citra menampar Reynard cukup keras.
Reynard menoleh pada Citra dengan tatapan emosi. Dia benar-benar tidak merasa melakukan kesalahan. Namun dengan entengnya Citra memberikan tamparan padanya.
"LO AP-,"
"Dan itu yang gue lakuin kalau liat lo boncengan sama cewek lain." Potong Citra dengan tegas.
"Lebih tepatnya pelukan ya? Sebenarnya kalo cuma boncengan sih nggak masalah. Tapi kalo meluk mesra gitu? Agak gimana deh kayaknya." Cibirnya.
"Gue nggak per---,"
"Kemarin? Di depan apartemen deket mini market"
Reynard kaget. Citra melihatnya? Saat bersama Putri?
"Buk---,"
"Gue lihat sendiri. Alesan lo udah nggak laku lagi."
Reynard menggeleng. Menggapai tangan Citra, yang langsung ditepis kasar gadis itu.
"Gue juga tahu! Lo tunangan sama Putri!"
"Iya kan? JAWAB!"
Reynard sangat terkejut, bagaimana gadisnya ini tahu?
Reynard menggeleng keras "Nggak, gue nggak nerima perjodohan itu, Ra! Percaya sama gue, please"
Citra tak tahu lagi, harus apa?
Ia sayang Reynard, tapi Reynard malah mengkhianatinya begini?!
Citra langsung berjalan menjauh, hendak keluar dari rooftop. Belum sempurna sampai pintu itu, tangannya sudah dicekal Reynard.
Citra meronta minta dilepaskan.
"Lepas."
"Brengsek! Lepasin!"
Tepat saat Citra memakinya. Reynard langsung merengkuh tubuh Citra. Memeluk tubuh gadis itu.
Tak punya energi lagi untuk Citra meronta pada pelukan Reynard. Dia hanya pasrah, pusingnya semakin menjadi.
"Gue nggak bakal biarin pelukan ini jadi pelukan terakhir kita."
Citra tak bisa menahan lagi. Air matanya lolos begitu saja. Dia menangis di pelukan Reynard.
Benar saja efek menangis ini memberikan dampak pada kepalanya yang pusing tadi. Pandangannya mulai buram, meng blur.
Citra pingsan.
•••
Citra membuka matanya perlahan. Entah sejak kapan dia sudah berada di kamarnya. Kepalanya masih sedikit berat. Dia tidak ingat apapun selain tadi menangis di pelukan Reynard. Apa cowok itu sekarang sudah pulang?
CKLEK!
Pintu terbuka. Citra menoleh ke arah pintu, terlihat Reynard masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan berisi mangkok yang entah isinya apa dan segelas air putih serta obat-obatan.

KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE
Teen FictionFOLLOW BARU BISA BACA!! PROSES REVISI SETELAH TAMAT! Bagaimana Cinta Pertama kalian? Berakhir happy ending atau justru sad ending? Bagi Citra sendiri, itu menyakitkan! Citra Maura Adibara, seorang gadis remaja yang pandai menutupi kesedihannya denga...