"Leukimia Akut"
DEG!
Dion terbelalak, ia tau penyakit itu, tetapi maksudnya "akut" itu apa?
"Maksudnya dok?" Tanya dion dengan mata dan bibir yang bergetar.
"Kanker darah atau biasa disebut Leukimia. Penyakit ini lebih parah, dan sudah ke tahap leukimia akut yang dimana perkembangan kanker nya jauh lebih cepat daripada leukimia kronis"
Dion terkejut, apalagi ini?!
"Tapi masih bisa disembuhkan, kan dok?!". Tanya Dion dengan air mata yang menetes.
"Saya hanya bisa menyarankan dek citra untuk mengikuti kemoterapi guna memperlambat perkembangan penyakit ini. Selebihnya kami serahkan kepada yang di atas, Pak."
Dion menunduk menangis. Kenapa harus adiknya yang menghadapi ini?
"Bapak bisa tanda tangan untuk menyetujui jadwal kemoterapi ini" Dokter itu memberikan pulpen dan kertas lembaran persetujuan dari rumah sakit.
Dion langsung menandatangi kertas itu, dan berpamit menuju pintu keluar ruangan dokter itu.
Setelah pintu di tutup, Dion tak bisa membendung air matanya. Bagaimana jika kedua orang tuanya mendengar kabar ini? Apalagi Citra sendiri?
Dion berjalan gontai memasuki ruangan adiknya, melihat kekasih adiknya, ia merasa bingung sekaligus khawatir.
Ia melirik adiknya yang kini masih memejamkan matanya..
Reynard menoleh menatap Dion, "Gimana bang?"
Dion mengulas senyumnya tipis, "Citra cuma kecapean aja"
Reynard mengangguk percaya.
Seraya menunggu Citra terbangun, tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka keras.
"Astaghfirullah, Kakak?" Kaget sang bunda menghampiri anak gadisnya yang tengah terbaring lemah
Tangisan bunda nya tak bisa ditahan, ayah nya yang melihat itu pun ingin menangis tetapi ia harus tegar di depan istri dan anaknya, apalagi ada kekasih anaknya.
"Kenapa bisa begini, Bang?" Tanya ayah dengan wajah yang ingin menangis.
Saat dion ingin menjelaskan lebih pastinya, ia sebelumnya melirik Reynard.
Drrtt.. Drrtt..
Ponsel Reynard bergetar, menandakan telepon masuk yang menampilkan nama gadis yang akan menjadi tunangannya.
Telepon diputuskan..
TING!
Pesan masuk dari ponselnya
"Kamu dimana? aku dirumah kamu, buruan kesini!"
SHIT!
Reynard menoleh ke arah kedua orang tua Citra dan kakaknya itu, seraya berpamitan pulang dengan beralasan sudah ditunggu kedua orang tua nya.
Mereka mengangguk dan Dion langsung menjelaskan apa yang terjadi.
Dion menceritakannya tanpa tertinggal sedikit pun, kedua orang tua nya membelalakkan matanya dengan bunda nya yang menangis seraya menutup mulutnya tak percaya.
Ayahnya pun ikut menangis.
"Apa, bang?" Tanya ayahnya memastikan
"Iya Yah, Bund. Adek terkena penyakit Leukimia Akut"
BRUK!
"BUNDA!" Teriak terkejut Dion dan ayahnya, segera membopong bunda nya berbaring di sofa, dan meminta minyak kayu putih pada suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE
Teen FictionFOLLOW BARU BISA BACA!! PROSES REVISI SETELAH TAMAT! Bagaimana Cinta Pertama kalian? Berakhir happy ending atau justru sad ending? Bagi Citra sendiri, itu menyakitkan! Citra Maura Adibara, seorang gadis remaja yang pandai menutupi kesedihannya denga...