Keesokan paginya Erwin dan Levi membereskan semua barang berupa tenda, alat masak dan sampah-sampah yang mereka tinggalkan, sementara Erwin yang membereskan tenda dan ia menyuruh Levi menemukan mata air untuk mengisi botol air mereka.
Erwin selesai dengan tendanya dan ia duduk sambil memainkan ponselnya sambil menunggu Levi yang mencari air entah kemana.
Ia dapat melihat pesan dari ayahnya yang menanyakan kabar serta liburannya, Erwin segera membalasnya dan mengatakan bahwa kabarnya sangat baik dan liburannya sangat seru, ia pergi ke tempat-tempat menarik bersama Levi yang mengajaknya.
Ia juga dapat pesan dari Mike, menanyakan kabar dan menyuruhnya untuk segera kembali karena ia kesepian dan tidak ada teman untuk liburan, tentu saja Erwin tidak akan pulang secepat itu, masih ada tiga hari lagi untuk ia menikmati masa liburannya bersama Levi.
Beberapa menit kemudian Levi kembali dengan dua botol air yang sudah penuh, ia menyerahkan satu kepada Erwin.
"Terima kasih"
"Pulang sekarang?" Tanya Levi.
"Terserah kamu saja, kalau masih mau disini, kita bisa pulang nanti.."
"Bukan itu maksudku.." levi mendudukkan dirinya. "Setelah turun nanti jangan langsung pulang"
Erwin menaikan sebelah alisnya. "Memangnya kamu mau kemana lagi?"
"Aku dengar di kota ini ada pameran, banyak lukisan yang akan di pamerkan disana, aku ingin melihatnya.." ucap Levi.
Erwin mengangguk paham. "Ya sudah, ayo kita turun lalu pergi melihat pameran"
"Yess.." Levi tampak bersemangat lalu menggendong ranselnya, ia berjalan mengikuti Erwin di belakang karena ia lupa dengan arah jalan pulang, sepertinya kalau ia yang mendaki sendirian akan tersesat didalam hutan.
Perjalanan turun memakan waktu hingga sepuluh jam lamanya, disepanjang perjalanan Levi sangat banyak mengeluh, Erwin menawarkan dia gendongan di punggungnya, tapi pria kecil itu selalu menolaknya dan langsung berjalan kedepan meninggalkannya, seharusnya dia bilang saja kalau tak ingin merepotkan Erwin.
Setelah mereka berhasil menuruni gunung, akhirnya keduanya langsung membereskan barang-barang dan memasukannya kedalam mobil, Levi langsung duduk dan menyandarkan kepalanya ke jok, sedangkan Erwin tengah sibuk mengatur posisi barang di bagasi.
Levi melihat ke arah Erwin. "Ayo jalan, nanti keburu malem" ujarnya.
"Ya tidak apa-apa, memangnya kalau malam pameran nya tutup?" Tanya Erwin, yang menutup bagasi lalu bergegas duduk di kursi kemudi.
"Ya tidak sih, jadwalnya sampai jam satu malam" ucap Levi.
Erwin mengangguk. "Sekarang baru jam empat, kita bisa santai di jalan, tidak usah terlalu buru-buru"
"Ya sudah terserah kau, aku mau tidur" Levi hendak memejamkan matanya namun Erwin segera mengeluarkan suara.
"Saya tidak tahu jalan nya, kalau kamu tidur bagaimana saya menemukan pameran nya?"
"Google maps" ucap Levi, seraya melemparkan handphone kepada Erwin, untung saja pria itu dapat menangkapnya dengan baik.
Akhirnya sambil mengikuti arah dari google maps, Erwin melajukan mobilnya sementara Levi sudah mulai tertidur, ia mungkin kapok karena sudah mengajak Erwin naik gunung sementara dirinya memiliki fisik yang lemah jika soal mendaki selama berjam-jam, berbeda lagi dengan tawuran antar sekolah yang akan selesai hanya dalam beberapa menit saja.
Ternyata tempat pameran cukup jauh, bahkan saat Levi selesai tidur dan mulai membuka mata, mobil mereka masih melaju di jalanan.
Levi menggosok kedua matanya lalu menatap Erwin yang ada disampingnya. "Belum sampai?" Tanyanya dengan suara agak serak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️
RomanceLevi dikirim oleh Ibunya ke sebuah sekolah yang sangat terpencil dan jauh dari keramaian kota, ia dipindah sekolahkan karena terlalu nakal dan sering sekali melakukan segala hal yang tidak pantas ia lakukan, Kuchel tak tahan akan hal itu. Namun di s...