Lukisan Di Lab

441 60 9
                                    

Waktu demi waktu berlalu, hari demi hari berlalu, Minggu demi Minggu pun berlalu, semua anak mulai kembali fokus belajar saat ujian akan datang, mereka harus lulus dan melanjutkan pendidikan, karena mereka tak akan selamanya berada di sekolah menengah atas.

Erwin juga menyuruh anak-anaknya untuk lebih fokus belajar lagi, ia tidak ingin ada satu anaknya yang tak lulus, meskipun kebanyakan dari mereka memang sulit dan anti sekali untuk belajar termasuk Levi, namun kali ini Erwin tetap memaksa mereka.

Erwin sedang berada di kelas Grafika sekarang.

"Bulan depan kalian sudah mau ujian, bagi tugas-tugas yang belum tuntas, segera hubungi guru yang bersangkutan, lalu belajarlah dengan giat untuk bulan ini, tidak apa-apa untuk tak mendapatkan nilai sempurna, saya hanya ingin kalian mendapatkan nilai apa adanya" ucap Erwin.

Semua murid mengangguk.

Erwin melanjutkan. "Tapi bukan berarti saya menyuruh kalian untuk tidak mendapatkan nilai yang sempurna, tidak sama sekali, berjuanglah untuk mendapatkan nilai yang sempurna, tapi jika kalian tidak ingin berjuang setidaknya berusahalah untuk mendapatkan nilai yang secukupnya.."

Semua muridnya kembali mengangguk.

"Materi dari saya sudah selesai semua, selama satu semester ini kalian juga sudah mengumpulkan semua tugas, jadi tak ada yang perlu dibahas lagi"

Farlan mengangkat tangannya. "Jam kosong ya Pak?" Tanyanya, Petra menoleh ke bangku belakang dan melotot.

Erwin tersenyum. "Tidak Farlan, saya akan mengadakan tanya jawab bersama kalian, untuk menguji apakah kalian masih ingat dengan materi semester ini atau tidak.."

Semua murid langsung mengeluh, terlebih lagi Levi yang tidak pernah memperhatikan pelajaran apapun, ia pasti akan menjadi murid dengan nilai terburuk dikelasnya, meksipun ia pernah belajar privat bersama Erwin selama satu Minggu, tapi itu sudah lama sekali.

Aksi tanya jawab di mulai, Erwin menujuk Petra terlebih dahulu, dan Petra dapat menjawab pertanyaan Erwin dengan benar, lalu Erwin beralih pada Moblit, ia pun bisa menjawab pertanyaan nya dengan benar, setelahnya Eld, Levi semakin panik saat jawaban Eld juga benar, ia takut kalau hanya dirinyalah yang tidak bisa menjawab pertanyaan Erwin.

Erwin beralih pada Farlan, Farlan awalnya terdiam dan tak tahu apa jawabannya, namun Erwin memberikan clue sehingga ia bisa menjawabnya dengan benar, Levi kembali panik, dilihatnya Erwin yang beralih pada Ghunter, Ghunter sama dengan Farlan yang perlu clue untuk menjawab, namun pada akhirnya ia bisa menjawab pertanyaannya dengan benar.

Levi menegang saat Erwin berhenti di mejanya, namun ia langsung bernafas lega saat Erwin menunjuk Rico dibelakang, Rico bisa menjawab pertanyaan Erwin dengan benar sehingga Levi kembali merasa panik, ia mengadah dan sialnya bola matanya malah bertemu dengan bola mata Erwin.

Erwin tersenyum. "Baiklah Levi.." ucapnya, yang siap mengajukan pertanyaan pada Levi, pria kecil itu langsung memutar otaknya.

"Sebutkan arsiran-arsiran yang kamu ketahui.."

Levi bernafas lega, ia tahu jawabannya karena ia sangat suka menggambar, ia juga jago dalam mengarsir.

"Arsiran scumbling, cross hatching, stippling, hatcing, contour hatcing" ucap Levi, menjawabnya dengan lancar.

Erwin tersenyum, lalu ia kembali mencari murid lain untuk menjadi korban pertanyaannya.

Tiga puluh menit berlalu dan Erwin masih punya waktu untuk mengajar dikelasnya, jam pelajaran nya masih belum habis namun ia bingung harus menerangkan materi apalagi, ia juga sudah bermain tanya jawab dengan murid-muridnya dan menjelaskan nya, semuanya sudah memahami apa yang ia terangkan, semoga.

Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang