Selama enam bulan ini Levi terus berjuang untuk dirinya sendiri, ia juga menyelesaikan lukisan yang ia janjikan pada Erwin dan juga pada Theo, ia berjanji pada Theo bahwa ia akan memberikan lukisan itu padanya dan akan membuat Erwin melihat hasil karya nya di media sosial, tentu saja Theo tidak keberatan dan sangat menantikan lukisan yang juga Erwin nantikan.
Levi juga mengerjakan skripsi nya dan juga menjalankan sidang kuliah akhir, ia lulus dalam sidang tersebut dan membuatnya juga lulus dalam kuliah nya, bersamaan dengan itu, ia juga menyelesaikan lukisan nya dan siap di berikan pada Theo, saat acara kelulusan nya, Porco dan Theo datang untuk memberikan ucapan selamat, Levi sangat senang karena di sana ia masih mempunyai banyak orang yang peduli.
Lalu setelah acara kelulusan selesai, Levi, Theo dan Porco mengobrol di sebuah kursi yang ada dekat taman kampus tersebut, sementara Onyankopon, keluarganya datang dan memberinya ucapan selamat, sepertinya pria itu sedang bersenang-senang bersama keluarganya.
"Jadi Levi, kau akan langsung pulang besok?" Tanya Porco, sedikit terkejut di buatnya.
Levi mengangguk dan tersenyum. "Ya, pagi-pagi sekali aku akan langsung berangkat menuju airport, aku benar-benar merindukan negara ku" ujarnya tampak kegirangan, namun tampaknya Porco tak percaya kalau Levi merindukan negara nya, ia pasti hanya merindukan suami nya, itu pikirnya.
"Terserah kamu sajalah, saya juga akan menyusul setelahmu, mungkin saya akan naik pesawat yang berangkat jam dua siang" ujar Porco.
"Eh, kau mau ke Jepang?" Tanya Levi sedikit kaget.
Porco mengangguk. "Saya ingin bertemu Nanaba, sahabat baik saya"
Levi menyeringai. "Hati-hati, pacarnya galak, aku selalu menjadi sasaran empuk sebagai tumbal nyawa ketika di suruh maju kedepan untuk mengerjakan matematika, rasanya seperti mau mati, kau berhati-hati lah.."
Porco hanya bisa mengangguk ragu, lantas Levi langsung menatap ke arah Theo. "Ngomong-ngomong Mr Magath, lukisan yang ku janjikan sudah selesai di buat, aku akan langsung mengirim nya langsung padamu malam ini"
Theo tampak sangat tertarik. "Aku selalu menanti nya Levi, ku pastikan kalau Erwin akan terkejut melihat lukisan yang kau persembahan untuknya, saya juga akan menuliskan tentang sesuatu yang akan membuat suamimu merasa senang memiliki mu.."
Levi tersenyum. "Terima kasih banyak Mr Magath, kau sudah banyak membantuku"
Theo mengangguk. "Tetaplah berkarya Levi, jangan pernah meninggalkan seni, jangan pernah sekali-kali keluar dari zona mu sebagai seorang seniman, kau pasti akan menjadi seniman yang luar biasa.."
Levi benar-benar berterima kasih pada Theo, ia selalu membantunya dan bahkan ia membantu Levi untuk memamerkan karyanya di pameran, itu adalah pertama kalinya ia memperlihatkan karya nya ke publik secara langsung, tidak menggunakan media sosial seperti twitter, instagram ataupun facebook.
Lalu setelah pertemuan nya dengan Porco dan Theo, Levi kembali ke asrama untuk berkemas, tidak lupa ia mengirimkan lukisan nya pada Theo untuk ia simpan di museum nya, lalu setelah selesai berkemas, ia langsung menelepon Erwin dengan handphonenya.
"Malam Levi" sapa pria itu, setelah Erwin mengangkat teleponnya.
Levi tersenyum misterius. "Tebak siapa yang baru lulus?"
Erwin menaikan sebelah alisnya. "Onyankopon" jawabnya, yang membuat Levi berdecak kesal.
"Bukan hanya dia, tapi aku juga!" Sentaknya, yang membuat Erwin tertawa di seberang sana.
"Saya tahu Levi, selamat atas kelulusan mu, maaf saya tidak ada di sana untuk mengucapkan nya" balas Erwin.
"Tidak masalah, aku juga akan segera pulang dan menemuimu besok" balas Levi, yang membuat Erwin membulatkan bola matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️
RomanceLevi dikirim oleh Ibunya ke sebuah sekolah yang sangat terpencil dan jauh dari keramaian kota, ia dipindah sekolahkan karena terlalu nakal dan sering sekali melakukan segala hal yang tidak pantas ia lakukan, Kuchel tak tahan akan hal itu. Namun di s...