Hari Kedua, Cedera

513 66 8
                                    

Erwin mengumpulkan Levi, Moblit, Farlan, Ghunter dan Eld dilapangan, mereka semua memakai pakaian olahraga yang disediakan sekolah.

"Kiper siapa?" Tanya Erwin.

"Saya" ucap Moblit.

Erwin memeluk semua muridnya. "Berjuanglah, jangan sombong jika menang dan jangan kecewa terlalu dalam jika kalah.." ucap Erwin.

Semua muridnya langsung berlari ke lapangan, lawan mereka lagi dan lagi anak akuntansi kelas dua belas, yaitu kelas yang di wakili oleh Mike Zacharias.

Mike berdiri didamping Erwin sambil menyeringai. "Apa aku boleh meramal lagi win?" Tanya Mike, namun Erwin tidak mengatakan sepatah katapun.

Mike segera melanjutkan. "Kali ini kelasmu akan kalah, karena ramalanku selalu benar" ucapnya sambil menepuk-nepuk punggung Erwin dan berjalan menjauh darinya untuk menemukan tempat yang lebih nyaman.

Erwin menatap kepergian Mike dengan wajah kesal, apakah omong kosong Mike kali ini akan menjadi kenyataan seperti sebelumnya? Karena Erwin mulai percaya bahwa Mike memiliki bakat terpendam dalam hal ramal meramal.

Pertandingan hendak berlangsung, dan semua murid sudah di posisinya masing-masing, yang memimpin bola pertama adalah kelas Mike, setelah peluit berbunyi, dua anak dari kelas Mike langsung menyerang kedepan, sedangkan sisanya berjaga di belakang.

Ghunter dan Eld mencoba menghentikan mereka, dan Eld berhasil merebut bolanya dan mengoper ke arah Levi yang ada didepan.

Levi segera menerima bola dengan dadanya, namun saat ia hendak berlari, dua orang sudah menghadangnya didepan, ia mengoper bola pada Farlan yang berada disampingnya, namun Farlan tidak bisa meraihnya dan bola itu di ambil oleh tim dari kelas Mike.

"Sialan" ucap Farlan. "Maaf Levi"

"Tidak masalah" jawab Levi.

Tim kelas Mike langsung menyerang bersamaan kedepan, Moblit berjaga-jaga di depan gawang, sedangkan Eld dan Ghunter berlari untuk mengambil bola, Gelgar dari kelas Mike yang sedang membawa bola langsung menembakkan tendangannya.

Moblit dengan cepat langsung menangkapnya, Erwin mengepalkan tangannya dan bergumam yes.

Pertandingan terus berlangsung selama beberapa menit, kelas Mike memimpin dengan skor 3-2, Erwin berharap bahwa kelas mereka bisa menyusul, dan ia bisa melihat Levi yang berlari dengan bola yang ada di kakinya dan menuju gawang lawan.

Eld dihadapannya mengawasi seorang pemain yang hendak menerkam Levi, Farlan juga berjaga disisi Levi kalau-kalau ada lawan yang hendak mengambil bolanya.

Ghunter berjaga di belakang untuk menerima bola yang kapan saja bisa datang padanya.

Namun saat Levi sudah hampir mencapai gawang masih sambil berlari cepat, tiba-tiba dari arah lain ada tim kelas akuntansi yang tiba-tiba menendang kakinya, Levi terjatuh dengan kakinya yang menekuk, Farlan yang ada didekatnya terkejut dan merasa bahwa Levi terlihat kesakitan.

"KAU CURANG!" Bentak Farlan, sambil mendorong tubuh laki-laki yang tadi menendang kaki Levi, sementara itu Levi merasa bahwa kakinya berdenyut nyeri, wasit memberikan kartu kuning pada tim akuntansi.

"Levi, kau baik-baik saja?" Tanya Farlan, Eld segera ikut menghampirinya.

"Levi, kamu tidak apa-apa kan?" Tanyanya.

Levi mencoba bangkit, namun kakinya yang sakit tidak bisa menahan tubuhnya dan berakhir dengan dia yang langsung jatuh ke tanah.

"Levi, tidak usah dipaksakan" ucap Farlan.

"Bagaimana dengan pertandingannya? Sebentar lagi selesai" ucap Levi.

Erwin berlari ke tengah lapang ketika mengetahui ada yang tidak beres, Levi sepertinya tidak bisa bangkit lagi karena tendangan barusan sangat keras mengenai mata kakinya.

Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang