Keesokan paginya, Erwin dan Levi sudah berada di stand bazar bersama Petra yang tampaknya sudah sehat, ia bisa beraktivitas kembali karena kemarin ia beristirahat dengan cukup, Erwin memintanya untuk tidak memaksakan diri dan terus menjaga kesehatannya.
"Kemana yang lainnya?" Tanya Erwin, saat ia sadar bahwa yang ada di stand hanyalah dirinya, Levi dan Petra.
"Mungkin berkeliling lagi" jawab Levi, sambil melihat-lihat jadwal lomba hari ini, disana hanya tertulis gravity hari terakhir dan perlombaan bernyanyi bagi siapa saja yang mau, tidak ada paksaan, mau guru atau murid, mereka bisa mengikutinya.
Levi menatap Erwin dengan tatapan aneh, Erwin yang merasa di tatap olehnya hanya menaikkan kedua alisnya, lalu ia kembali membereskan beberapa lukisan.
"Pak Erwin.." panggil Levi.
Erwin menoleh. "Ada apa Levi?" Tanyanya.
"Kau bisa bernyanyi?" Tanyanya balik, Erwin terdiam sejenak, ia tak tahu harus menjawab apa, dibilang bisa suaranya tak terlalu bagus, tapi dibilang tidak bisa juga ia bisa.
"Medium medium" jawabnya.
Levi mendengus sebal. "Medium medium apa sih?!" Tanyanya sedikit menyentak, sehingga Petra yang ada disana ikut tersentak dibuatnya, lalu ia memelototi Levi.
"Netral Levi, bisa dan tidak" jawabnya lagi.
Levi sekali lagi mendengus kesal. "jadi bisa atau tidak?" Tanyanya.
"Bisa dan tidak" jawabnya lagi.
"Kalau pilih satu antara bisa dan tidak, kau pilih yang mana?"
"Pilih yang 'tidak'" jawab Erwin lagi, karena ia tidak ingin menyombongkan dirinya.
Levi berdecak kesal sambil memutar bola matanya, lalu ia menghampiri Erwin dan menyerahkan jadwal perlombaan hari ini.
Erwin menerima kertas tersebut, sambil menatap Levi dengan kebingungan, Levi akhirnya berucap. "ikuti perlombaan bernyanyi, hadiahnya lumayan dapat buku Percy Jackson semua volume"
Erwin menaikan sebelah alisnya. "Saya tidak bisa bernyanyi" akhirnya ia menghilangkan kata bisa.
Levi menatapnya tajam. "Kau bilang tadi bisa, meskipun netral"
Erwin menggaruk tengkuknya, ia jadi kebingungan harus bicara apa. "Begini Levi.. err.."
"Ayolah, ikuti lombanya, nanti kalau menang hadiahnya untukku" celetuk Levi.
Petra melotot. "Enak sekali bicara begitu" cibir gadis tersebut, namun malah dapat pelototan maut dari Levi.
"Tak usah ikut campur Petra, ini urusanku dengan Pak Guru pirang ini"
Petra memutar bola matanya, sedangkan Erwin menatap Levi heran. "Tunggu Levi, sejak kapan kamu suka baca buku? Lagi pula buku Percy Jackson itu lumayan tebal dan banyak volume nya"
"Entahlah sejak kapan, tapi aku mulai menyukai mengoleksi buku novel, meski tidak membaca isinya, asal covernya keren tidak apa-apa" ucapnya. "Dan.. kau mau mengikutinya kan?"
Erwin menghela nafasnya. "Saya harus nyanyi apa?"
Levi tampak berfikir keras, hingga akhirnya sebuah lampu kecil menyala di atas kepalanya. "Mystery of love, bukannya kamu sangat suka lagu itu? Nah nyanyikan untukku.."
Erwin menimbang-nimbang apakah ia harus menerima permintaan Levi untuk mengikuti perlombaan atau tidak, namun seperti biasanya, ia tidak pernah bisa menolak permintaan Levi.
"Baiklah" jawabnya dengan amat pasrah.
Petra terkejut karena Erwin menerima tawaran nya, selama bersekolah disini, wali kelasnya itu tak pernah tampil di publik atau hanya sekedar bernyanyi di atas panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️
RomanceLevi dikirim oleh Ibunya ke sebuah sekolah yang sangat terpencil dan jauh dari keramaian kota, ia dipindah sekolahkan karena terlalu nakal dan sering sekali melakukan segala hal yang tidak pantas ia lakukan, Kuchel tak tahan akan hal itu. Namun di s...