Pagi-pagi sekali Erwin dan Levi sudah berebut kamar mandi, tentu saja Levi yang menang karena Erwin tak pernah bisa melawan pria kecilnya, akhirnya ia memutuskan untuk mencari pakaian ganti terlebih dahulu.
Selama tiga puluh menit menunggu, Levi akhirnya keluar dengan tubuh yang lebih segar dari sebelumnya, ia menggunakan kaos hitam polos dan celana training, karena ia hanya akan pergi ke hutan terpencil dimana sekolahnya berada.
Setelah Levi selesai, Erwin langsung masuk kedalam kamar mandi dan segera membersihkan dirinya, tubuhnya sangat lengket, namun ia tidak melakukan hal aneh apapun dengan Levi semalam, ia hanya gerah dan berakhir dengan tubuhnya yang basah karena keringat.
Setelah keduanya sama-sama bersih, Erwin dan Levi sarapan sebentar untuk mengisi perutnya yang kosong, makanan semalam sudah menjadi makanan cacing di perutnya.
"Levi, ibumu masih belum pulang juga?" Tanya Erwin tak percaya, ini adalah hari terakhir mereka di rumah, namun Kuchel belum menunjukkan batang hidungnya.
Levi menggeleng. "Dia sibuk, dia juga tak mengabari ku, tapi aku juga tidak peduli, mungkin saja ia memiliki keluarga baru entah dimana"
Erwin memukul lengan Levi pelan. "Jangan bicara begitu Levi, tidak baik, mau bagaimana pun juga Kuchel-san adalah ibumu"
Levi memutar bola matanya, ia tidak benar-benar berfikir kalau Kuchel adalah ibunya, wanita itu terlalu cuek dan super sibuk untuk disebut seorang ibu.
"Ya sudah jangan dipikirkan, saya akan mengeluarkan mobilnya dari garasi" Erwin bangkit karena ia sudah selesai dengan makanannya.
Levi mengangguk. "Nanti akan kusuruh para pelayan untuk mengangkat kopermu"
Erwin balas mengangguk dan ia pergi keluar dari dapur, pria itu menuju garasi untuk mengambil mobil.
Setelah Levi selesai dengan sarapannya, ia langsung membantu para pelayan mengambil koper, meskipun mereka bilang Levi tidak usah repot-repot membantu, tetap saja ia melakukannya.
Lalu setelah semuanya selesai, barulah Erwin dan Levi memutuskan untuk langsung jalan saja.
"Lebih baik menghubungi ibumu terlebih dahulu kalau kita sudah pergi, nanti dia khawatir.."
Levi memutar bola matanya. "Jangan memikirkan itu Erwin, dia tidak akan ada di rumah sampai aku lulus sekalipun"
Sebenarnya Erwin heran mengapa Kuchel pergi begitu lama sampai ia lupa bahwa di rumah masih ada Levi yang selalu mengharapkannya pulang, hingga ia lelah dengan harapan itu dan memutuskan untuk tidak pernah menunggunya pulang lagi.
Erwin akhirnya memutuskan untuk menjalankan mobil saja, karena ini masih pagi dan jalanan tidak macet, ia berinisiatif untuk bersantai saja dan tidak terlalu buru-buru, karena waktu yang ia habiskan di luar sekolah bersama Levi adalah waktu yang berharga.
Lagi-lagi Erwin kembali menyetel lagu yang sama, sehingga Levi menjadi bosan mendengar nya, lagu Mystery of love itu terus mengalun dan membuat Levi yang sering mendengarnya menjadi hapal beberapa lirik.
"How much sorrow can i take? Blackbird on my shoulder" tanpa sadar Levi mengikuti lirik dari lagu tersebut.
"And what difference does it make? When this love is over.." erwin ikut melanjutkan liriknya, namun Levi mengernyit tidak suka pada bagian lirik yang dinyanyikan Erwin.
"When this love is over?" tanyanya dengan nada ketus. "Cinta kita tidak akan pernah berakhir"
Erwin tertawa. "ayolah Levi, saya hanya mengikuti liriknya, mana mungkin saya mengubahnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️
RomanceLevi dikirim oleh Ibunya ke sebuah sekolah yang sangat terpencil dan jauh dari keramaian kota, ia dipindah sekolahkan karena terlalu nakal dan sering sekali melakukan segala hal yang tidak pantas ia lakukan, Kuchel tak tahan akan hal itu. Namun di s...