Part 8 🌹Holiday🌹

371 53 3
                                    

Happy reading...
.....

Masih pada posisi yang sama,lelaki itu menatap lekat manik mata indah milik istrinya,hingga membuat Dinda semakin dibuat tersipu malu..

Siapapun tolong Dindaaa!!..sepertinya wanita itu bisa-bisa pingsan ditempat ckck

"Oh ya tuhan..cobaan apalagi ini" batin Dinda,rasanya dirinya sudah tidak sanggup jika harus terus menerus ditatap oleh suaminya itu..

"Kenapa bangun hem?"tanya Nathan mengalihkan perhatian Dinda yang terlihat salah tingkah dihadapannya

"Ha-haus"lirih Dinda gugup dengan mata yang mengerjab ngerjab

Nathan melepaskan pelukannya sembari tertawa kecil dan beralih mengangkat Dinda ala brydal style.Dinda hanya menerimanya dengan senang hati,setelah sampai ditempat tidurnya,Nathan membaringkan gadisnya diatas tempat tidur.

Nathan melirik kearah nakas,memang air minumnya sudah habis sepertinya salah satu maid nya lupa untuk menyediakan air minum yang biasanya memang tersedia di atas nakas.

"Tunggu disini..saya akan mengambilnya"ucap Nathan dengan diangguki kepala oleh Dinda.


🌹
Perlahan tidur Dinda merasa terganggu,ketika merasakan sentuhan lembut yang singgah di pipinya.

"Udah bangun?"tanya Nathan tiba tiba yang membuat Dinda sontak terkejut lalu memegangi dadanya,disaat matanya beradu tatap dengan mata indah milik suaminya.

Posisi Nathan memang berjongkok ditepi ranjang sembari menopang dagu,menatap istrinya yang masih belum juga bangun.

"Eughh" Dinda mengerjabkan matanya sebentar kemudian beralih bergerak memunggungi Nathan,karena sungguh matanya masih berat untuk dibuka.

Nathan beralih membalikan badan Dinda pelan agar menghadap kearahnya "Jangan tidur lagi"ujar Nathan disertai kekehan kecil.

"Eummm..masih ngantuk"keluh Dinda sembari memposiskan tidurnya lagi,mencari kenyamanan,satu tangannya beralih menarik selimut kemudian menutupi muka bantalnya.

"Hoam..Mas Nathan mau berangkat ke kantor?"ucapnya sembari menguap
"yaudah sana hati hati"ucap Dinda dengan suara serak untuk melihat Nathan sekilas sudah memakai pakaian rapi.

Dengan cepat tangan Nathan mencegah tubuh Dinda yang akan memunggunginya.

"Iiih mas eumm"rengek Dinda kesal karena tidurnya benar benar terganggu karena ulah Nathan.

"Kamu pikir saya mau ke kantor dipagi buta gini?"

Dinda melirik sekilas jam Dinding yang menunjukan pukul 3 pagi,menghela nafas panjang dan menatap suaminya dengan penuh perasaan jengkel "Yaudah tau masih pagi..ngapain bangunin aku"seru Dinda yang kini sudah benar benar membuka matanya.berdecih kesal menatap nyalang kearah lelaki itu.

Nathan hanya menunjukan rasa sabarnya.Sungguh rasanya lelaki itu ingin sekali menjitak istrinya kini.

"Katanya mau ke Bali..tidak jadi hem?"

"A-"

"Hah apa?!"tanya balik Dinda yang kini sudah memposisikan badannya untuk duduk,mengucek matanya sebentar sembari mengumpulkan nyawanya yang masih terbawa dialam mimpi.

Memperhatikan Nathan dengan seksama,dan pandangannya beralih kearah 2 koper ukuran sedang berjejer rapi didekat lemari.

"Yuk siap siap..soalnya jadwal keberangkatannya pa-"

Grep

Nathan terkejut ketika tiba tiba istrinya memeluknya dengan erat

"Makasih"seru Dinda senang memeluk erat suaminya,Nathan hanya melabuhkan belaian dipuncak kepala gadisnya sebagai tanggapan atas sikap Dinda sambil mengulas senyum,membalas pelukannya tak kalah erat.

𝙎𝙩𝙖𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙈𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang