Part 22 🥀Kehilangan🥀

470 52 5
                                    

Happy Reading...


...

Dinda baru ingat kemarin suaminya ini ingin mengatakan sesuatu tapi tertunda karena Dinda yang malah tertidur jadi dia tidak mendengar apapun.
Denting sendok menjadi pemecah keheningan di ruang makan keduanya duduk bersebelahan menikmati sarapan paginya.

"Mas?"

"Hemm?"

"Kemarin mas mau ngomong apa..jujur soal apa?"Tanya Dinda sembari menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya.

Nathan menghentikan aktivitasnya,tangan yang sedari tadi menyendok nasi menggantung dengan tatapan kearah piring.
Sudah sedari semalam meyakinkan diri untuk memberitahu sesuatu,tapi ragu kembali menggelayuti pikirannya.

Perlahan lelaki itu mendongak menatap Dinda disebelahnya.

"Saya ngga tau,kamu bakal seneng atau nggak kalo denger ini."

"Heuh? Kenapa gitu?"

"Ini soal mamah kamu."ujar Nathan dengan kedua tangannya sudah singgah diatas jemari istrinya lalu menggenggamnya erat.

"Heuh?mamah?."

Nathan hanya mengangguk pelan.

"Kenapa mas,apa mamah udah ketemu?"

Nathan mengangguk dengan senyum yang terukir di bibirnya,membuat Dinda semakin yakin dengan apa yang ia dengar.

Nathan memang sudah bertemu wanita itu yang dikira hilang oleh Dinda,hanya saja memang wanita itu menghilang karena keinginannya sendiri.Bahkan tidak memberitahu alasannya disaat Putri satu-satunya itu mengkhawatirkannya.

"Sebenarnya mamah kamu ngga hilang..dia hanya menghilang."

"Hah?gimana maksudnya?"Dinda benar-benar tidak tau maksud dari perkataan suaminya ini.

"Mamah kamu sak-"

Drrrt
Drrrt
Drrrt

"Mas,ponselnya bunyi."ucap Dinda melirik ponsel yang sedari tadi bergetar di atas meja.

Nathan berusaha mengabaikannya tetapi Dinda memaksa agar ia mengangkat panggilan telpon itu,siapa tau ada hal penting katanya.

Dengan sedikit berat hati,Nathan meraih ponselnya,baru saja jempolnya akan menggeser tombol hijau panggilan itu terputus dengan sendirinya.

Diletakan lah ponsel itu ditempatnya lagi.

"Jadi ma-"

"Angkat gih..siapa tau penting."perintah Dinda lagi ketika ponsel itu lagi dan lagi kembali bergetar.

Bahkan Dinda jadi ikut kesal karena siapa yang pagi-pagi menghubungi suaminya?..jangan bilang..

Nathan mengernyitkan dahinya ketika terpampang membaca nama yang tertera di ponsel miliknya.
Dengan cepat mengangkat panggilan itu.

"Hallo bos,bos ini bos ini gawat bos!"

"Ck,gawat apaan sih?.Kalo ngomong yang bener!"

"Ini bos keadaan nyonya makin mengkhawatirkan,bos!"Ujarnya to the point.

"Siapa sih?"Tanya Dinda penasaran.tidak mendapat jawaban hanya mendapat isyarat dari tangan lelaki di sebelahnya ini.
Ekspresi Nathan yang semakin panik membuat Dinda semakin dibalut penasaran.

Oke,sepertinya itu cuma masalah kantor.Kembali ke masalah wanita yang melahirkannya.

"Dimana? Aku mau ketemu mamah,Mas."seru Dinda,akhirnya setelah berbulan bulan tidak ada kabar tentang mamahnya,suaminya ini memberikan sebuah harapan baru.

𝙎𝙩𝙖𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙈𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang