Happy Reading...
...
"Nona Dinda tidak apa-apa.Kandungannya juga baik .Hanya saja istri anda perlu banyak istirahat dan makan makanan yang sehat,itu perlu untuk menjaga bayi dalam kandungannya tetap sehat,dan juga jangan terlalu kelelahan. "
Kalimat dokter itu selalu terngiang di kepala Nathan.
Nathan takut kejadian beberapa tahun lalu terulang kembali.Kejadian yang membuatnya harus kehilangan buah hatinya hasil dari pernikahan pertama yang gagal.Bayi kecil tidak bersalah yang harus terenggut nyawanya hanya karena keegoisan orangtuanya.Nathan merangsek ikut membaringkan tubuhnya disamping Dinda,tangannya beralih melingkar di perut rata milik istrinya itu yang belum terlihat membuncit lalu mengusapnya lembut memberikan sentuhan yang mampu membuat gadis itu nyaman.Hingga akhirnya ia juga ikut terlelap tidur.
..
2 minggu kemudian.
"Ayolah,Saya sudah menuruti apa permintaanmu..jadi sekarang turuti permintaan saya."
Dinda menggeleng menanggapi."Ayolah sayang."Ujar Nathan membujuk istrinya itu.
Dinda berdecak lalu melanjutkan aktivitas sarapan paginya yang kini mulai tidak berselera lagi hanya untuk menyuapkan satu sendok saja.
"Kata mas terserah mau berapa lama..tapi sekarang-"helaan nafas Dinda terdengar berat,Dinda sangat suka suasana di Bali,tidak bising seperti di kota.
Kalo boleh,Dinda ingin meminta Nathan untuk tinggal lebih lama di Bali,atau mungkin menetap.Tapi semua itu hanya angan-angan Dinda semata,gadis itu yakin suaminya itu tidak akan mungkin menyetujui permintaannya.
"Yasudah lah."pasrah Dinda melemaskan bahunya dengan kepala yang tertunduk lesu.
...Dinda menggeret koper miliknya dan menolak mentah-mentah bantuan dari Nathan.Bibirnya mengerucut,sungguh jengkel dengan suaminya kini.Kakinya melangkah cepat mendahului Nathan.Sedangkan Nathan hanya mengikuti dari belakang,satu tangannya tengelam dalam saku celana sedangkan pandangan matanya mengarah pada ponsel ditangan satunya,diikuti 2 orang bodyguard yang membawa barang miliknya.
"Huff."Dinda menghela napas berat setelah sampai di depan pintu berwarna cokelat rumahnya.
Ting tong
Ting tong"Uhh,lama banget sih."gerutu Dinda tidak sabaran.
Cklek
"Waah,Non Dinda sudah pulang."Sambut Bi Ani dengan raut wajah senang,tentu saja dibalas dengan senyuman yang merekah dari bibir Dinda.
"Sini bibi bawain."Ujar Bi Ani mengambil alih koper dari tangan Dinda.
Dinda tersenyum."Makasih bibi."
"Sama-sama non,gimana liburannya seru?"
"Seru dong."Ucap Dinda antusias.
"Masa Dinda ketemu anak kecil gemesin banget lucu pokoknya,pipinya gembul gitu,Dinda mau deh punya anak ya-"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙩𝙖𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙈𝙚
Fiksi PenggemarMenikah dengan lelaki tampan dengan usia lebih tua darinya?. Apakah lelaki itu Duda?..hmm?.. Banyak tantangan yg menghadang dalam membina rumah tangga.. Apakah gadis itu sanggup menghadapi berbagai hal yang mungkin akan terjadi?..Ataukah harus menye...