Selamat membaca...
Jngan kaget..
...
Beberapa bulan kemudian.
Dinda berjalan beriringan dengan tangan saling terpaut pada genggaman lelaki disebelahnya.
"Mas Nathan,nanti siang mau aku bawakan makan apa?"
"Kamu nggak bawain saya bekal?"
Nathan bertanya seperti itu karena biasanya setiap hari istrinya ini selalu memasakkan sesuatu untuknya.Tangan Dinda beralih memasangkan jas di tubuh suaminya ini, "Kan kamu tau sendiri aku telat tadi bangunnya..jadi ngga sempet."Ujarnya beralih merapikan setelan jas hitam yang suaminya itu pakai.
Nathan hanya manggut-manggut menanggapi.
"Ooh,kalo gitu saya bisa makan diluar,"ucap Nathan sembari membelai rambut Dinda lalu mencium kening istrinya sekilas.
"Jangan! aku bisa suruh mba Tika buat nganterin."
"Ngga usah."
"Harus mau!"
Helaan napas terdengar dari bibir Nathan.
Pandangan Nathan beralih pada barisan para pelayan dan juga bodyguard.
"Kalian jaga istri saya dengan baik,jangan ada yang lengah,jangan ada yang bermalas-malasan..
"Terutama kamu,"ujar Nathan pada salah satu pelayan,siapa lagi kalo bukan Tika.
"Saya?"tanyanya menunjuk diri sendiri.
"Kalian hanya diam?"tanya Nathan pada pelayan-pelayannya yang lainnya.
"Baik tuan,kami akan menjaga nona Dinda dengan baik,"Seru mereka serempak.
"Good."
"Mas,ini terlalu berlebihan,"ujar Dinda berbisik.
Gerakan kibasan tangan Nathan membuat barisan pelayan bubar untuk menjalankan pekerjaannya masing-masing.
Nathan lebih memilih mengindahkan semua perkataan gadis dihadapannya lalu berjongkok mensejajarkan tingginya pada perut istrinya.
Senyumannya terbit bersamaan dengan jemari tangannya menelusuri permukaan perut yang tertutupi piyama warna pink itu.
Nathan dapat merasakan denyut jantung calon anaknya ketika telinganya ia tempelkan diatas permukaan perut itu.Sepertinya calon anaknya ini juga sudah terbangun didalam sana.
Sudah 6 bulan usia kandungan Dinda,sekitar 2 bulan lagi bayi kecilnya itu akan lahir.
Ia benar-benar tidak sabar menyambut kehadirannya nanti. Ia ingin lihat bagaimana wajahnya,apakah tampan seperti dirinya atau cantik seperti bundanya.
Apakah jenis kelaminnya lelaki seperti yang Nathan harapkan atau bukan?
Selagi lelaki itu menyalurkan kerinduan di setiap ocehannya itu.Jemari Dinda memainkan rambut legam suaminya itu.
"Anak ayah,baik-baik yah didalam sana..jangan bikin bundamu ini kecapean..oke?"telinganya ia tempelkan pada permukaan perut seraya mencoba mendengar siapa tau anaknya menjawabnya.
"Oke ayah,"jawab Dinda menirukan suara anak kecil seolah mewakili anaknya.
Nathan mendongakkan kepalanya,terkekeh mendengar perkataan gadisnya ini.
"Yaudah saya berangkat dulu yah."
"Kamu juga jangan sampe kecapean.Ngga usah naik lift selagi ngga ada orang.Kalo mau sesuatu minta aja sama Bi Ani atau Bi Asih yang penting jangan sama si Tika."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙩𝙖𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙈𝙚
FanficMenikah dengan lelaki tampan dengan usia lebih tua darinya?. Apakah lelaki itu Duda?..hmm?.. Banyak tantangan yg menghadang dalam membina rumah tangga.. Apakah gadis itu sanggup menghadapi berbagai hal yang mungkin akan terjadi?..Ataukah harus menye...