Menikah dengan lelaki tampan dengan usia lebih tua darinya?.
Apakah lelaki itu Duda?..hmm?..
Banyak tantangan yg menghadang dalam membina rumah tangga..
Apakah gadis itu sanggup menghadapi berbagai hal yang mungkin akan terjadi?..Ataukah harus menye...
"Jangan di ulangi lagi,kalo kamu ilang kak Refan yang repot."Ujar Refan sembari mengusap puncak kepala Arlan.
Arlan hanya mengangguk menangapi tapi terkesan tidak didengar karena bocah itu malah asik memakan ice cream ditangannya.
Saat ini Refan dan Arlan sedang berada di mobil menuju perjalanan pulang.
"Yummy!"Seru Arlan ditengah- tengah kegiatannya memakan ice cream cokelat.Mulutnya penuh dengan cokelat dan belepotan sampe mengotori bajunya.Kepala bergerak kekanan kiri seraya menjulurkan lidahnya pada Refan,yang berada disebelahnya.
Refan hanya bisa terkekeh melihat bagaimana keponakannya itu sangat menikmati ice cream coklat sama seperti Dinda dulu.
Ya lagi-lagi terlintas nama gadis itu.Meskipun ia sudah berusaha untuk melupakannya tapi tetap saja tidak bisa. Refan menatap keluar jendela,saat ini jalanan ibukota cukup ramai karena mungkin jam pulang kerja.
"Ibam..jangan digituin."seru seorang gadis kecil dengan poni rata yang menutupi keningnya.Mendengus tidak suka melihat poni yang sudah tertata rapi kembali berantakan karena ulah lelaki disampingnya.
"Hahaha..dasar siput.."
Plak
"Ya!"
"Bwahaha...mukanya penuh ice cleam hahaha."
"Awas ya."
"Wleeek"Dinda kecil menjulurkan lidahnya bermaksud mengejek Ibam.
"Ya siput!" Celetuk Refan kecil berlari mengejar Dinda kecil,saling berkejaran hingga tak sadar mereka sudah ada ditepi danau.
"Siput Awasss!"
Byur Byur
"Leleh."Celetuk Arlan mencoba menyadarkan lamunan lelaki dewasa disampingnya ini.
"Itu ice cleam nya leleh."Ucap Arlan lagi dengan suara cadelnya.
Lamunan Refan buyar ketika satu pukulan terasa mendarat di lengannya,lalu menoleh kearah Ice cream miliknya yang sedari tadi ia pegang,kemudian dengan cepat menjilat ice cream yang meleleh melewati sela-sela jari tangannya.
"Iiih,jolok."Celetuk Arlan melihat kelakuan om nya ini.
Kemudian mereka tertawa bersama melihat tingkah konyol satu sama lain.
"Ya Arlan kalo makan yang bener..itu jadi belepotan kemana mana tau."tegur Refan melihat bagaimana keponakannya itu malah mengelap tangannya pada jok mobil.Padahal sudah tersedia tisu,tapi namanya juga anak-anak semakin dilarang semakin menjadi-jadi.
Habislah mobilnya penuh dengan noda coklat.
Arlan hanya tersenyum memperlihatkan deretan gigi yang juga dipenuhi coklat. Refan hanya bisa pasrah sembari meringis melihat tingkah lucu Arlan dan menyebalkannya bocah itu.
....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
