Part 25 🌹

334 49 13
                                    

Kaget yah hehe..(ge'er amat Thor)



Lngsung baca aja deh..silahkan..

Selamat membaca...

...

"Jangan pernah tinggalkan saya..sedetikpun saya nggak akan mungkin sanggup menghadapinya."

Dinda membuka matanya.Ia tersenyum apa yang ia takutkan tidak terjadi.

Tapi senyumnya memudar dikala dirinya melihat suaminya sedang bersimpuh sembari memeluk tubuh seseorang.

"Apa ini?..kenapa mas Nathan menangis?..siapa wanita itu..gaun itu,gaun itu sama dengan yang aku pakai..apa itu aku?"

"Tapi aku ada disini..mana mungkin-"

Kepalanya menggeleng kuat."Ngga..ngga mungkin!..mas ini aku..aku Dinda,kenapa kamu manggil dia dengan namaku?..aku ada disini mas aku masih hidup.."

Betapa terkejutnya Dinda disaat tangannya tidak bisa menyentuh suaminya.

"Ini kenapa sih?"ujar Dinda bingung sendiri dengan apa yang ia alami.

"Kenapa perutku?"kembali ia bekap mulutnya terkejut.

"Apa ini...ini nggak mungkin!!"

"Mas ini aku mas."Ucap Dinda sembari mencoba terus menyentuh suaminya itu tapi tetap nihil.

Bahkan disaat Dinda berdiri didepan Nathan saja lelaki itu seperti tidak melihat keberadaannya.

"Mas!"

"Jangan becanda Mas..ini aku..."

Dinda tidak hilang akal digenggamnya butiran-butiran pasir itu lalu dilemparnya kearah Nathan,tetapi hasilnya tak sesuai harapan pasir itu menghilang bersamaan dengan hembusan angin.

Dinda semakin yakin bahwa dirinya memang sudah tiada.

Apa ini?baru saja ia menikmati indahnya akan menjadi seorang ibu..tapi apa?...Dan baru saja dia kehilangan seorang ibu..

Dinda hanya menangis menatap Nathan memeluk wanita itu,yang lelaki pikir itu dirinya.

"Mas,ini aku."lirih Dinda berderai air mata.

Bersimpuh di dekat suaminya sembari terus tangannya terulur mencoba menyentuh permukaan kulit suaminya ini.

"Ngga mas ini aku..mas itu bukan aku..ini aku..mas!"

Teriakan-teriakan itu terus ia lontarkan meskipun terasa cukup sia-sia.

Nathan terbangun setelah merasakan pergerakan di sebelahnya,dan benar saja ketika membuka matanya melihat Dinda yang malah meracau dengan mata yang terpejam.

"Dinda bangun sayang,hey,"ucap Nathan panik menepuk pipi istrinya itu yang sedari tadi bergerak kesana kemari dengan mata terpejam.

Sedari tadi lelaki itu tidur disebelah istrinya dengan tangan singgah di perut istrinya itu.Tentu saja Nathan panik setelah mendengar gadis itu berbicara tidak karuan.

"Kamu ngga papa kan?,hey sadar,Dinda?"

Kedua bahu istrinya itu ia guncangkan.

Dinda membuka matanya lebar-lebar setelah merasakan guncangan hebat yang ia dapatkan,lalu menoleh kearah lelaki yang sudah menatapnya cemas.

"Apa ini hanya mimpi?" Tanya Dinda dengan nafas yang terengah- engah.

Melarikan matanya kesekitar lalu menatap Nathan lagi.

Memastikan bahwa semua yang terjadi hanyalah sebuah mimpi.

Tangan Nathan meraih segelas air."Ini,minum dulu." Disodorkannya gelas itu pada Dinda.

𝙎𝙩𝙖𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙈𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang