Prolog

1.2K 46 1
                                    

HAPPY READING!!





Dua orang pria dengan perawakan tinggi, memakai baju serba hitam, lengkap dengan masker dan topi hitam mereka dengan hati-hati masuk ke dalam sebuah kamar milik perempuan muda yang tengah tertidur lelap. Dia Laura Carter Harrison.

Kamar itu sangat minim dengan pencahayaan, hanya mengandalkan secercah cahaya dari balik ventilasi. Laura sama sekali tidak bergeming, dan membuat kedua pria itu berpikir akan melancarkan aksinya.

Satu diantara mereka naik ke atas ranjang dengan sangat pelan-pelan karena takut kalau Laura terbangun dari tidurnya. Pria yang satunya masih betah untuk berdiri dan memerhatikan saudaranya itu.

Pria yang kini sudah diatas ranjang itu duduk disisi ranjang dengan posisi menyandar dan menghadap kearah Laura seraya mengelus lembut pipinya.

"Bang, lo mau ngapain sih?" Suaranya nyaris pelan, namun masih terdengar.

Pria itu sedikit risih, karena rencana yang mereka buat tidak sesuai dengan rencana awal yang mereka susun.

Lalu, pria yang lebih tua darinya itu menoleh, "Lo gak mau main dulu sama dia gitu?" Tawarnya, lalu kembali mengusap kepala dan pipi Laura.

Main? Maksudnya apa?

"Lo serius ngelakuin itu ke dia?" Tanyanya memastikan, "Tapi itu bukan bagian dari rencana awal kita bang."

Mendengar suara adiknya dengan sedikit penekanan, namun tetap berbisik, membuat pria yang ia sebut 'abang' itu memutar bola matanya, kesal.

"Lo kalau gak mau yaudah. Biar gue aja. Lagian gue udah lama nunggu momen-momen ini, asal lo tau."

Pria itu terdiam. Mau tidak mau ia harus mengikuti perkataan saudaranya. Sebenarnya ia juga sangat ingin melakukan hal itu pada Laura yang sudah lama tinggal bersama keluarganya. Bagaimana tidak? Laura sangat cantik bak malaikat, kulitnya yang putih dan bertubuh ramping membuat siapa saja yang melihatnya pasti terpesona.

Perlahan pria itu membuka selimut putih tebal yang menutup setengah tubuh perempuan itu, dibantu dengan adiknya.

Mata mereka terbelalak seketika melihat sepasang kaki jenjang yang putih terbaring diatas ranjang itu, yang hanya ditutupi dress putih yang hanya seatas lutut.

Pria itu menatap adiknya, lalu memberikan kode berupa anggukan, bahwa permainan akan dimulai.

Baru saja pria itu membuka masker ingin mengecup bibirnya, Laura seketika sadar dari tidurnya.

"Kalian siapa?!"

Betapa terkejutnya ia melihat dua orang pria masuk kekamarnya dan bahkan duduk di ranjang tidurnya.

Kamarnya yang remang-remang membuatnya kesusahan untuk mengenali dua pria yang sudah berada di kamarnya.

Laura berteriak dan dengan cepat, pria itu membekap mulut Laura dengan tangannya. Adiknya membantu memegangi tangan Laura dengan keras, Laura mencoba untuk memberontak dengan sekuat tenaga.

Merasa kewalahan, akhirnya pria itu menonjok bagian perut Laura beberapa kali serta memberikan beberapa pukulan di wajah dan sontak membuat tubuh perempuan itu lemah, tak bisa berbuat apa-apa.

Seething With RageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang