EMPAT PULUH TIGA

115 7 1
                                    

Hujan di malam ini baru saja reda. Dua pasangan yang sudah mulai menampakkan rasa satu sama lain ini sedang menikmati suasana malam di jalan sebuah kota yang masih ramai akan kendaraan dan juga lengkap dengan lampu-lampu cantik di setiap sudut jalan. Seolah menambah kesan indah ketika menatap jalanan, sungguh memanjakan mata.

Glenda sesekali mencuri pandang ketika River sedang menyetir mobil. Awalnya River tak menyadarinya, namun sudut mata River kali ini menangkap jika Glenda memerhatikan dirinya di sepanjang perjalanan. River yang memang memiliki sifat dingin menoleh datar kearah Glenda.

Hal itu membuat Glenda kikuk dan langsung menatap ke depan tapi matanya seolah tak bisa bohong jika ia sedang salting ketika River menyadari jika dirinya memerhatikan River.

"Kenapa?" Tanya River lalu fokus kembali menatap ke depan.

Glenda menggeleng singkat, "Gak, gak ada apa-apa."

River sebenarnya tau jika Glenda sedang salah tingkah. Namun ia tidak mau membuat Glenda tambah salah tingkah jika menanyakan hal lainnya.

Akhirnya mereka sampai di sebuah pasar malam yang belum terlalu ramai pengunjung, mungkin karena hari biasa atau karena memang hujan baru saja reda.

Selesai memarkirkan mobil, keduanya keluar.

"Kita jalan-jalan di sekitar sini dulu aja ya?" Pinta Glenda.

River mengangguk.

Belum sempat berjalan, River meraih telapak tangan Glenda dan menggenggamnya begitu erat. Sungguh, River sudah membuat Glenda jatuh cinta sejatuh-jatuhnya. Tidak hanya tampan, namun juga kepribadian River yang selalu membuat Glenda selalu aman dan nyaman ketika berada di dekat River. Walaupun dingin, tapi ia sangat perhatian.

Glenda terdiam beberapa detik dan membuat River yang baru melangkah selangkah agak sedikit bingung.

"Ayo,"

"Mm, iya."

Keduanya berjalan sebelahan dengan tangan Glenda yang masih setia digenggam oleh pria tinggi yang selalu membuatnya jatuh cinta berkali-kali.

Di setiap sudut banyak sekali wahana permainan dan juga orang berjualan makanan dan minuman hingga barang-barang lucu.

Mata Glenda lalu menangkap sebuah stan yang menjual pernak-pernik unik yang mampu menghipnotis mata setiap pengunjung. Glenda memberhentikan langkahnya dan membuat River tertarik ke belakang.

"Gue pengen kesana deh, Riv." Katanya menunjuk kearah stan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat mereka berhenti.

Stan itu pun sedang tidak terlalu ramai, jadi Glenda juga dengan leluasa bisa memilih milih barang.

River akhirnya mengikuti arah tangan Glenda dan kemudian mengangguk sebagai tanda setuju. Keduanya pergi ke tempat itu, dan dengan riangnya Glenda ketika River menuruti kemauannya.

Mata Glenda berbinar-binar melihat barang-barang yang ada di tempat itu. Glenda pun masuk kedalam, sementara River menunggu diluar. Merasa tak ingin sendiri, Glenda menarik paksa tangan River agar masuk kedalam bersamanya. Mau tidak mau, River menuruti kemauan perempuan itu.

"Ini gelangnya bagus banget, Riv." Kata Glenda ketika melihat beberapa gelang yang terbuat dari batu-batu unik berwarna pastel berjejer di meja.

Kemudian ia pindah melihat topi yang tergantung dan terbuat dari rajutan, "Topinya juga bagus, unik gitu dari rajutan."

"Kalungnya lucu banget, gemess."

"Itu bando juga cantik banget,"

"Ya ampun ikat rambut nya lucu, jadi mau."

Seething With RageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang