TIGA BELAS

153 10 0
                                    

Happy Reading!!

















-selamat membaca kawandd!













Tak terasa jika River sudah hampir satu minggu bekerja dengan keluarga Harrison. Namun, ia masih belum banyak menemukan bukti yang kuat mengenai kematian adiknya.

Beberapa bukti mengenai flashdisk dan seseorang yang bernama tuan Yard belum bisa ia pecahkan secepat itu. Secara, River selalu bersama dengan Pedro selama 24 jam. Hal itu membuatnya kesulitan untuk mencari celah.

Namun, perlahan tapi pasti, semua itu akan terungkap.

Didalam ruangan meeting, sudah terkumpul beberapan klien untuk membahas mengenai perubahan-perubahan yang ada di resort. Hal itu dilakukan Damien agar resort yang kini di bawah pimpinannya sesuai dengan apa yang sudah direncanakannya.

Pedro juga tidak mempermasalahkan hal itu. Ia yakin putra sulungnya itu cerdas. Sama seperti dirinya. Walaupun ia tidak bisa membedakan antara cerdas dan licik.

River masih setia menunggu dibalik pintu ruangan meeting. Karena Pedro masih menemani Damien untuk melakukan presentasi diruang meeting.

Suasana kantor yang ramai seperti biasanya, membuat siapa saja tak menaruh kecurigaan. Termasuk River.

Hingga beberapa detik suara tembakan terdengar begitu nyaring. Entah berasal darimana suara itu. Membuat orang-orang dikantor berlarian ketakutan, sampai ada yang menyelamatkan diri masing-masing.

Mata River menyipit, mengedarkan pandangannya ke segala arah. Kini ia memasang mode siaga. Lalu, ia berjalan lurus dengan pandangan ke depan. Ia tak takut sama sekali.

Hingga sampai di lobi utama kantor, ia melihat seseorang tergeletak dengan pakaian penuh darah. River mengenali pria itu. Ia pun mendekatinya, dan memastikan.

River berjongkok, melihat wajah pria itu, "Brad?" Gumamnya dalam hati.

River mendengus kasar.

Siapa yang telah melakukan hal ini! Pikirnya.

Tak lama, Pedro dan Damien menghampiri River. Melihat kedatangan bos nya, River bangkit berdiri.

"Apa yang terjadi?" Tanya Damien sedikit sinis.

River hanya menggeleng.

"Pa," Ucap Damien yang langsung menatap Pedro, "Ada apa lagi ini?"

Damien yang baru beberapa minggu menduduki posisi sebagai pimpinan di Evergreen Resort, sudah hampir banyak mengalami masalah.

Pedro juga hanya terdiam. Ia tak mampu berbicara.

"Apa perlu saya cari tau, tuan?" Tawar River.

Menatap River dengan penuh yakin. Akhirnya Pedro mengiyakan. Damien juga pun mengikuti Pedro, tapi tatapannya tajam pada River.

River beranjak dari tempat itu, meninggalkan beberapa pertanyaan bagi orang-orang disana. Hingga akhirnya, Pedro menyuruh menyuruh satpam untuk membereskan mayat Brad.

Mobil porsche cayman black melaju kencang. Jalanan yang begitu sepi, membuat River dengan mudah untuk menguasai jalanan.

Hingga akhirnya, diperjalanan sedang mencari pelaku tembakan, River bertemu seorang anak muda seusia Gray yang ia temui dikantor tadi sedang mengendarai motor scrambler berwarna hitam di depannya.

Gerakannya yang tidak mencurigakan ketika dikantor, membuat River sedikit lengah.

Dengan kecepatan yang memungkinkan, River menyalip dari samping kanan lalu berhenti tepat didepan anak muda itu.

Seething With RageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang