SEPULUH

155 9 0
                                    

HAPPY READING!!














btw lagi rajin up, dikarenakan ide sudah tak tertampung lagi hehe:)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

-Selamat Menikmati-

.
.
.
.
.
.
.

River sudah berdiri tepat di depan pagar putih yang tingginya hampir dua meter itu dengan beberapa ukiran berwarna emas. Terlihat dari balik-balik pagar itu, nampak mansion yang sangat megah.

Mansion itu milik Pedro Harrison.

River memencet tombol bel di samping pagar itu, dan tak lama keluarlah satpam yang selalu berjaga di sekitaran mansion milik keluarga Harrison.

Pagar itu pun terbuka, "Maaf, cari siapa?" Tanya satpam pada River.

"Tuan Pedro Harrison."

Jawaban River terdengar begitu datar, begitupun dengan ekspresinya. Entah kenapa laki-laki itu hobi sekali tak memamerkan keramahannya, kecuali pada Glenda. Itupun sedikit.

Satpam itu sempat hampir curiga atas kedatangan River. Lagipula, pagi-pagi seperti ini, mana ada yang berani datang untuk menemui Pedro Harrison, apalagi sampai ke mansion ini.

Lalu, seorang pria dengan perawakan besar dan pakaian rapi serba hitam menghampiri satpam itu, "Ada apa?" Tanya Brad pada Edin, si satpam.

"Ini, ada yang mencari tuan besar."

Brad lalu mengalihkan pandangannya dan menatap sinis pada River. Namun, River tak kalah sinis dari Brad.

"Ada perlu apa?"

River lalu mengeluarkan kartu nama dari saku celananya dan diberikannya pada Brad. Kartu nama itu tertulis nama 'Pedro Harrison'.

Hal itu berarti menunjukkan jika River memang disuruh untuk menemui Pedro. Saat pertemuan mereka di kafe waktu itu, Pedro sempat memberikannya kartu nama dan menyuruhnya untuk menemui Pedro.

"Ikut gue!"

Brad berjalan duluan, lalu diikuti oleh River. Saat River melewati Edin, matanya melirik tajam kearah Edin. Membuat Edin sedikit menundukkan kepalanya, takut.

Sesampainya di ruang kerja Pedro, Brad menghampiri Pedro yang tengah duduk membelakangi mereka.

"Bos,"

Suara Brad membuat Pedro perlahan membalik. Sementara itu, mata River menelaah seisi ruangan kerja Pedro.

Saat sudah memutar kursi kerjanya, Didapatinya Brad datang dengan laki-laki yang kemarin ia temui. Dia adalah River.

Pedro lalu bangkit dari duduknya, menghampiri mereka. Kebetulan, Brad dan River berdiri berdampingan, hingga membuat tinggi keduanya terlihat sama.

"River,"

Suara Pedro santai seraya menggosok kedua telapak tangannya, dan berdiri berhadapan dengan mereka.

Seething With RageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang