Buat yang masih bingung, cerita 'Ending My End' (EME) ini bukan S2 dari cerita manapun, ya. Sesuai di deskripsi gw bilang, 'dianjurkan untuk membaca Why Can't I Hold You (WCIHY) terlebih dahulu' Tapi, bukan berarti ini lanjutan dari cerita itu. Ada hubungannya sama WCIHY, tapi bukan di bagian jalan ceritanya, lebih ke tokoh-tokohnya.
Jadi, buat kalian yang udah baca WCIHY sebelumnya, pas baca EME ini, kalian gak akan terlalu pusing, karena di WCIHY, udah ada penjelasannya siapa-siapa aja tokoh yang berperan di sini, dan gimana aja mereka sebelum ini. Mulai dari masa kecilnya Feby gimana, siapa orang tuanya, kenapa orang tuanya mereka, dan sebagainya.
Intinya, kalo gak baca WCIHY juga gak apa-apa, cuma dianjurkan aja. Ngerti tydack? Tydack? Dahlah
(っ˘̩╭╮˘̩)っ
.
.
.
.
.
.Sedari tadi, Feby sedang asyik dengan buku barunya. Tidak, bukan asyik karena membaca ceritanya yang seru itu. Tapi, dia seolah dibuat berpikir, tentang apa-apa yang ada di dalamnya. Dimulai dari tulisannya, kertasnya yang usang, dan bahkan ada setetes noda merah di sana. Gadis itu pun lantas mencium aroma dari noda itu. Tanpa berpikir lama, ia langsung tahu apa itu. "Darah..." Semakin bingung saja dia.
"Orang itu mendekat, lalu menghantam wajah istriku menggunakan goloknya yang tajam." Alis Feby berkerut. Lantas, ia pun melanjutkan bacaannya. "Aku pun berlari, meninggalkan istriku yang sudah sekarat di sana. Dan, orang itu kini mengejarku." Kenapa ia merasa aneh dengan buku ini? Seolah, yang di dalamnya itu adalah kisah nyata.
Apa yang membuat buku ini langka, namun banyak dicari? Padahal, ceritanya hanyalah cerita tentang sebuah keluarga yang diburu oleh seorang psikopat. Layaknya cerpen biasa, bukan?
Baiklah, menurut Feby, buku itu memang seru. Tapi orang lain? Ia tak yakin banyak orang yang menyukai cerita macam ini, apalagi dengan buku super tipis yang langka, dan memiliki harga jual yang cukup mahal. Seperti harga novel terkenal saja!
Karena mulai merasa bosan akibat tiduran sambil membaca buku terlalu lama, ia pun memutuskan untuk keluar sebentar mencari udara segar.
Tring!
Saat tubuhnya bangkit dari kasur, sebuah benda tak sengaja terjatuh ke lantai, dan menimbulkan bunyi lonceng kecil yang cukup nyaring.
Feby mengambil benda itu, benda yang ia bawa dari tempat di mana ia membeli buku tadi. Apa lagi jika bukan gantungan kunci milik seorang gadis? Gantungan berbentuk boneka kelinci kecil berwarna putih, dengan kalung lonceng di lehernya. Ia membolak-balikkan benda itu. Dan rasa tertarik, semakin menjadi kala dirinya melihat tulisan kecil di tali kalung si boneka. "Eirlys." Gadis itu tersenyum. "Jadi ini nama dia?"
Andai ada seorang saja yang tahu, tolong peringati gadis pemilik gantungan kunci itu untuk berjaga-jaga dan sebisa mungkin menghindari kontak langsung dengan gadis ini. Feby terlalu berbahaya!
***
"Kamu udah denger, berita yang ngumumin kematian Liana?"
Gadis itu mengangguk lesu. "Tega banget orang yang udah bunuh dia..."
"Sumpah, ngeri banget! Matanya katanya ilang satu, kan? Diapain coba sama pembunuhnya??? Ish! Mana pembunuhnya gak ketangkep lagi!"
"Gak ngerti deh... Orang-orang zaman sekarang, makin nyeremin! Aku bahkan baru sadar, manusia lebih serem ketimbang hantu."
"Iya ya! Lys, kita juga harus hati-hati kalo mau kemana-mana. Kita kan gak tau, orang yang kita temuin itu, orang bener apa gak waras."
"Aku juga udah berusaha hati-hati, Clau... Huft..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending My End
Teen Fiction(Completed) Mereka menyebutnya gadis yang cantik, baik, sopan dan penyayang. Mungkin memang benar. Tapi, ada satu fakta yang tidak mereka ketahui. Entah dengan atau tanpa alasan, diam-diam dirinya sering melakukan hal yang membuat seseorang kehilang...