19. Find Out

656 96 6
                                    

"Stalker?" Eirlys mengerutkan alisnya.

"Apa lagi coba namanya orang asing yang bisa tau nama kita kalo bukan stalker?"

Eirlys kembali mengusap air matanya, gadis itu nampak sudah berhenti menangis karena bingung akan hal ini, "Apa dia...orang yang waktu itu neror aku? Yang bilang aku bakal mati???"

Feby terdiam, tak ingin menjawab pertanyaan itu dengan jujur. "Aku gak tau. Yang jelas, sekarang kita harus lebih hati-hati. Kamu jangan jalan sendirian lagi, ya! Mulai besok, aku yang bakal anter jemput kamu ke sekolah."

"Tapi, kamu sendiri gimana? Dia juga kan tau nama kamu. Berarti kamu juga dalam bahaya. Kalo tiba-tiba dia datengin kamu terus culik kamu, gimana?"

"Aku bakal hindarin dia sebisa mungkin. Aku gak bakal lewatin jalan yang sepi. Lagipula, aku kan pake sepeda, jadi bisa jalan lebih cepet. Kamu gak usah khawatir soal aku, khawatirin aja diri kamu sendiri. Pokoknya harus lebih waspada, ya!"

Eirlys mengangguk walau perasaannya masih cemas.

"Gara-gara ini, acara ketemuan kita malah gak jadi. Kamu masih mau ke danau sekarang?"

Gadis itu mulai menampakkan senyumannya, "Kenapa enggak? Ayo kita ke sana sekarang! Kita kan udah janjian kemaren."

Melihat gadisnya yang sudah tidak menyiratkan ketakutan lagi, Feby pun ikut tersenyum, "Naik kalo gitu. Kita ke sana sekarang!"

"Okay!!" Eirlys naik ke atas sepeda, dan mereka pun pergi ke danau tersebut.





***





"Kamu beneran mau main-main, ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu beneran mau main-main, ya?"

"Menurut kamu?"

"Aku peringatin, jangan-sentuh-Eirlys-sedikitpun!" Ucap gadis itu penuh penekanan.

"Kalo aku mau gimana?" Egar terkekeh.

"Kamu urus aja lah urusan kamu sendiri! Sana potongin dan cincang lagi orang-orang yang kamu mau, tapi jangan dia."

"Uuu... Kamu udah ada rasa kasian, ya, sekarang? Ada rasa peduli sama orang lain juga? Kenapa emangnya kalo aku mau dia? Dia kan orang lain. Emangnya, kamu gak ada rasa pengen bunuh dia juga? Sejak kapan seorang 'Feby' mau lindungin orang asing kayak gitu? Hm,,, bahkan kamu tega loh jadiin temen deket kamu sendiri sebagai korban dari 'permainan' kamu itu. Bukannya Chelsy lebih berhak kamu lindungin daripada dia yang orang asing?"

"Eirlys bukan orang asing! Gak usah bawa-bawa Chelsy yang gak ada hubungannya sama sekali!"

"Terus kalo bukan orang asing, siapa? Oh, dia pacar kamu, ya? Ckckck... gercep juga. Padahal dia target aku, loh! Aku bahkan udah tau dia jauh sebelum kamu kenal dia."

Alis Feby saling bertaut, "Gak usah membual! Liat kamu lagi ngomong sama siapa sekarang!"

"Kamu juga jangan sok." Egar tetap tenang di tempatnya, "Aku bisa loh lebih kejam dari kamu."

Ending My EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang