Gue ingetin sekali lagi, ya! Cerita ini mengandung kekerasan dan kata-kata kasar. Jadi mohon kebijakannya dalam memilih bacaan. Kalo ada efek samping setelah membaca ini, BingungAhh gak tanggung jawab, kan udah diingetin ✌️🔪
.
.
.
.
."WOY!" Gadis itu berlari ke arah jendela. "Kenapa loncat, anj*ng?!!!" Tanpa berpikir panjang, ia pun segera menyusul Chelsy dengan terjun ke bawah sana. Ia tak mau mangsanya yang sudah di depan mata berhasil lolos atau mati bukan di tangannya.
BYUR!!!
Kedua gadis itu menggerakkan tubuhnya untuk berenang. Yang satu berenang melarikan diri, yang satu berenang untuk menangkapnya.
Splash! Splash!
Suara air yang berkecipak, menghiasi halaman belakang yang sebelumnya hening.
"Aaaaaa!!!" Kaki Chelsy berhasil ditarik oleh Feby. Gadis itu semakin berontak dalam kolam renang dan berusaha melepaskan diri dengan berenang ke tepian. Kolam renang yang semula bersih, perlahan berubah merah akibat darah yang keluar dari perut gadis itu.
"Hey!"
"Aaaa!!!! Lepassss!!!!" Tenaganya hampir habis karena mengayuh volume air yang cukup besar itu. Ditambah dirinya yang tadi habis berlari semakin membuatnya tak mampu untuk bertahan.
"Ahahahahhahahaha!!!"
"Feby lepasin akuuu!!!! Aaaaahh!!! Lepassss!!!" Gadis itu hampir bisa menggapai besi tangga kolam renang di sana. Tapi sayang, saat tangannya sudah menyentuh besi itu, Feby dengan segera menariknya kembali ke tengah kolam. "Aaaaa!!! Uhuk! Uhuk!!" Air pun sampai masuk ke dalam mulut dan hidungnya.
"DIEM!" Feby meraih kepala gadis itu dan berusaha menenggelamkannya ke dalam air. "Hahahhaha!"
"Feby-- blurppp! Aaaa--blurpp! Uhuk! Uhuk!"
Melihat Chelsy yang sudah tak mampu melawan, gadis itu pun menarik dan menidurkannya di tepi kolam.
"Uhuk! Uhuk!" Matanya masih terpejam. Banyaknya air yang masuk ke dalam paru-paru membuatnya hampir tak sadarkan diri.
Feby berdiri, menatap gadis di bawahnya yang terbaring lemah dengan baju berlumuran darah yang hampir luntur karena air yang membasahinya. Ia mengeluarkan pisau lipat dari saku hoodienya lalu berjongkok di samping gadis itu.
Mata Chelsy perlahan terbuka. "K-kamu mau apa... Uhuk! Jangan..."
Feby tersenyum. Ia mengangkat baju gadis sampai menampakkan bagian perutnya. Diusapnya lubang akibat tusukan pisau tadi.
"Akh! Sshh..." Chelsy mendesis, merasakan perih di sana.
Tlak!
Matanya membulat saat melihat pisau lipat itu dibuka. "F-Feby jangan! Uhuk! Tolong jangaann... Hiks." Tubuhnya berusaha meronta, tapi Feby tentu tak membiarkannya bergerak.
Crasshhh....
"AAAAAAAKKKKKKHHHHHH!!!" Rasa sakitnya sungguh luar biasa. Luka akibat tusukan yang masih basah itu, kembali ditusuk bahkan pisaunya bermain-main di sana. Diputar, disayat berkali-kali dan...
Jleb! Jleb!
Ditusuk lagi berkali-kali.
"AAKKHHHH!!"
Feby mencabut pisaunya dari perut gadis itu. Ia mengamati pisaunya sembari tersenyum. Setelah puas melihat darah di sana, pisau itu ia tempelkan pada pipi Chelsy sehingga meninggalkan noda merah di kulit gadis itu.
Chelsy masih menjerit, menahan sakit dan ngilu yang bertubi-tubi. Rasanya, tak lama lagi ia akan menyerah dengan hidupnya. Malam ini akan jadi malam terakhirnya di dunia.
![](https://img.wattpad.com/cover/297323445-288-k789026.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending My End
Ficção Adolescente(Completed) Mereka menyebutnya gadis yang cantik, baik, sopan dan penyayang. Mungkin memang benar. Tapi, ada satu fakta yang tidak mereka ketahui. Entah dengan atau tanpa alasan, diam-diam dirinya sering melakukan hal yang membuat seseorang kehilang...