SAVALA ||| 23

212 17 1
                                    

tolong  bantu author buat cerita ini jadi diminati banyak orang ya 😆

hari ini mereka sudah sampai di bandara soekarno-hatta, tak luput para orang tua menjemput anak-anak mereka di bandara.

" aku rindu tau! " seru gadis mungil yang langsung menubruk dada bidang vala seraya menenggelamkan wajahnya.

" lebay banget, baru dua hari " imbuh tasya.

vala membalasnya dengan mengusap pucuk rambut gadis itu pelan, addline menghiraukan ucapan gadis disebelahnya toh dia sudah kebal dengan ucapan tasya yang terlampau pedas dengannya.

" sebelum pulang, boleh gak mampir ke kedai ice cream " serunya dengan binaran mata.

" GAK!, gue capek " protes tasya cepat.

addline menundukkan wajah lesu, gadis itu mengerucutkan bibirnya kebawah hendak menangis.

vala yang tidak tega membiarkan tasya sendirian bagaimanapun juga tasya adalah adik kandungnya jadi tanggung jawabnya juga.

vala membungkukkan tubuhnya agar sejajar dengan gadis mungil yang berada didepannya, wajah mereka sangatla dekat. sampai addline terpaku dengan wajah tampan milik vala yang membuat hatinya berdetak tak karuan, netra mata mereka bertemu dan saling pandang.

" lain kali ya " ucapnya dengan menyingkirkan sedikit poni addline yang berantakan.

pipinya merona memerah seperti tomat addline mengangguk dan menggandeng lengan vala dengan tasya yang sudah berjalan duluan.

Sahna yang menatap lurus kedepan pandangannya tak putus dari lelaki yang sudah selama beberapa tahun ini mengisi pikiran dan hatinya, vala yang sangat lembut dengan gadis cantik bernama addline dan berlaku cuek jika dengannya. membuat hatinya ngilu, apakah dirinya tidak secantik addline sampai-sampai vala enggan meliriknya.

Saqeel yang melihat itu segera merangkulnya dia tidak mau membuat sahna galau karena sahabatnya.

" Yuhu, ibuk! ndrukk pulang dengan
selamat " Teriaknya di depan sang ibu.

" Wis, cangkeme mambu kecoak ojo bengok-bengok " Tutur sang ibu.

" Ah masa si bu, HAA " Ndrukk meberikan nafasnya tepat diwajah sang ibu.

" Wis le, mambu " Ucapnya.

Arfandra dan javier tertawa mendengar penuturan ibunya ndrukk, ndrukk adalah keturunan asli dari keraton, ibu dan bapaknya  membesarkan lelaki itu dengan didikan dan kasih sayang yang penuh.

***

" Ara, kamu langsung pulang? " Tanya sahna.

" Iya "

Sahna melirik sekitar tidak adanya tanda-tanda supir ara datang.

" Gue pulang naik taksi " Ucapnya.

Seakan tau isi pikiran dari gadis didepannya.

" Mau aku suruh kak saqeel buat anter
kamu aja? ".

" Gak usah na, gue bisa pulang sendiri ".

" Beneran ya, awas kalau kamu kenapa-napa " .

" Iya " Jawab ara dengan mencubit pipi tembam sahna yang membuatnya gemas.

ara pergi menggunakan taksi online, sahna dan saqeel menuju mobil sang supir yang sudah menunggu di luar, junita dan prabu tidak bisa ikut menjemput karena mereka harus pergi kerumah mamanya junita yang sedang sakit dirumah sakit.

sahna termenung dengan melihat jalanan ibu kota yang ramai, tidak ada senyuman di wajah cantiknya.

saqeel berdehem sebentar yang membuyarkan lamunan sahna, " kenapa? " tanyanya tulus.

" gapapa kak ".

" beneran ".

" heum " ucapnya sambil tersenyum paksa.

SAVALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang