SAVALA ||| 14

320 26 0
                                    

Tekan bintang dan komentar dong 🤭




Sorry lama update ya author lagi ada UTS kemarin 😁












" Hari ini aku harus kerumah tante jihan buat minta maaf karena hari ini juga aku mau izin gak masuk kerja lagi " Ucap gadis itu seraya menguncir kuda rambutnya.

Junita yang tahu sahna bekerja di keluarga EDEN memutuskan untuk tidak boleh lagi bekerja disana karena saat ini sahna sudah resmi menjadi putrinya , dirinya cukup mampu untuk membiayai semua kebutuhan anak-anaknya.

Seorang gadis cantik yang tengah menuruni anak tangga dan menyampirkan tas yang dia kenakan.

" Ma, aku izin sebentar keluar ya " Memohon izin ke sang mama.

Junita yg sedang bersantai dan membaca majalah menoleh.

" Kemana sayang, ini sudah sore lo " Menutup majalah itu sekilas.

" Mau kerumah tante jihan ma "

Junita yang mengerti langsung mengizinkan putrinya untuk pergi.

" Hati-hati ya nak, ini udah mau maghrib atau mama suruh aja saqeel buat nganterin kamu? ".

Sahna menolak dia tidak mau merepotkan siapapun, " Aku naik angkot aja ma " Ucapnya seraya menyalim tangan sang mama.

Junita menghela nafas pelan, " Hati-hati ya sayang, telpon mama kalau terjadi sesuatu diluar ". Sahna mengangguk dan segera berlari pergi keluar.

Gadis itu buru-buru menyetop angkutan umum itu dan segera menaikinya dia sangat takut membuat orang rumah khawatir jika dirinya pulang larut.

" Assalamualaikum tante jihan " Tepat sekali jihan yang tengah berada ditaman rumah yang sedang membersihkan kebun bunga miliknya.

" Eh kamu sahna " Seraya menepuk pelan kedua tangannya yang kotor terkena pupuk kompos.

" Tante, mohon maaf sebelumnya hari ini aku mau izin untuk gak bekerja disini lagi " Ucapnya pelan.

Jihan mengkerutkan dahinya bingung
" padahal tante suka banget sama masakkan kamulo ".

Apapun alasannya jihan tetap memaklumi keputusan gadis itu, jihan mengeluarkan lima lembar uang bewarna merah dari saku celananya, dia memberikan uang itu dengan sahna.

" Ini buat kamu ya na "

Sahna yang tertegun melihat uang itu yang cukup banyak, baru satu hari dia bekerja kemarin dan diberi imbalan yang cukup banyak membuat hatinya tidak enak.

Dia menghela nafas panjang, gadis itu mengambil uang merah itu satu lembar dan mengembalikan sisanya kepada jihan.

" Segini aja cukup kok tan " Ucapnya tersenyum simpul.

Jihan mengelus surai hitam rambut milik sahna " Kamu gadis yang baik " Ucapnya.

" Kalau gitu aku pulang ya tante " Pamitnya.

" Iya, Hati-hati ya na " Ucap jihan seraya melambaikan tangan kearah gadis itu.

Gadis itu menyusuri jalanan yang gelap,hari sudah maghrib dan dirinya belum juga sampai kerumah. Gadis itu berhenti sejenak melihat kearah langit yang sudah sedikit mendung dan kalau tidak cepat sampai kerumah dia akan berakhir kehujanan.

" Kenapa ya setiap aku gak ada payung selalu hujan, giliran aku ada payung gak turun hujan " Batinnya meringis.








***

" Woy bagi kacang " Teriak saqeel heboh.

Ndruk yang gesit lekas melempar satu biji kacang kearah saqeel.

" Lo kira gue monyet dikasih satu biji " Kesalnya.

" Miripsi " Ceplos javier.

Hari sudah menjelang malam tetapi mereka masih senang berkumpul sampai larut malam di basecamp.

" Beberapa hari ini anak sebelah gak ada nyari ribut tu " Ucap ar.

" Mungkin mereka lagi nyusun strategi untuk nyari ribut " Timpal virendra.

" Bisa jadi si "

" Tumben banget si vala gak nongol "

" Tadi udah gue chat katanya lagi pergi sama om Juan"

" Kalian udah dengar belom kalau tasya adiknya vala lagi butuhin donor tulang sumsum belakang " Tanya ar.

" Belom " Jawab mereka kompak.

" Lo tau dari mana "

" Bokap gue kan sahabatnya om Juan pasti taula "

" Mungkin karena itu kali si bos jadi
sibuk " Ujar Stephen.

" Apa kita bantu aja ya buat cari pendonornya " Tanya ndrukk.

" Setujusi " Jawab mereka kompak.

Saqeel menggaruk pangkal hidungnya pelan " tapi kita harus cari kemana "

" Rumah bordil " Sahut ndrukk.

" Wah sintinglo, yang ada kenak HIV si
tasya "

" Hehehe "






***


" Aduh sayang mama khawatir sama kamu " Junita segera mengambil handuk dan mengeringkan rambut sahna yang terkena air hujan.

Sahna tersenyum hangat, baru kali ini dia merasakan apa arti rumah untuk pulang yang sesungguhnya.

" Aku gapapa ma "

" Basah gini dibilang gapapa yaampun "

" Papa sama bang saqeel kemana ma " Tanya gadis itu.

" Papa kamu lembur, kalau abangmu pasti lagi main sampai gak ingat jam " Tutur junita.

" Ayo mama anter keatas, habis itu kamu turun ya kita makan malam berdua
oke? "

" Oke ma " Hihihi.

Tak henti-hentinya gadis itu tersenyum dan berterima kasih sama Allah yang udah ngasih kebahagiaan yang amat sangat cukup dengan keluarga barunya.









Saqeel mode serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Saqeel mode serius





ig author @rahmiandininst

SAVALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang