SAVALA ||| 12

346 33 3
                                    

HAHA maaf ya guys ada masalah penulisan sedikit akibat jaringan 😭


bantu vote dan komentar ya



Keadaansemakin mencekam hujan yang belum reda sepenuhnya dan hawa dingin menusuk masuk hingga terasa di kulit putih sahna. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Tidak ada satupun kendaraan yang melintasi dijalan tersebut. Sunyi, sepi dingin itulah yang dirasakan  sahna saat ini. Gadis itu merapalkan doa didalam hati  memohon agar tidak terjadi sesuatu  dengannya malam ini. Mengingat dirinya tidak masuk bekerja tadi, dia sangat tidak enak hati dengan sang majikan.
Gadis itu mulai kelelahan hingga terlelap dengan wajah yang sangat letih. Tidur dengan beralaskan kain yang sudah sedikit basah.

" Hey bangun " Saqeel berucap seraya menguncang pelan bahu sang gadis.

Kebetulan saqeel baru pulang dari basecamp tepat jam tiga dini hari, dengan  melewati jalan ini dia tidak sengaja melihat kearah gubuk tersebut dan menemukan seorang gadis tengah tertidur pulas dengan keadaan bisa dibilang tidak baik-baik saja.

Sahna yang sedikit terusik terbangun dia meringis sedikit kala lukanya melanda sakit kembali.

" Lo gapapa? "

" Pusing sedikit kak "

Saqeel mengamati wajah sang gadis

" Astaga, lo yang tadi siang pingsan kan di sekolah "

Sahna tersenyum seraya menganggukan kepala lemah.

" Rumah lo dimana biar gue anter, lagian lo ngapain si malam- malam keluar hmm?

Sahna yang mengingat kembali kejadian beberapa jam lalu kembali menangis.

" Hiks hikss aa-aku di usir kak "

Saqeel panik  " Ehhh jangan nangislah, gak enak udah malem ntar ada yang liat dikira gue macem-macemin lo lagi " Seraya menepuk pelan pundak sahna.

" Ikut gue mau? " Ucapnya lagi.

Sahna yang sedikit terkejut menjauhkan diri darinya dan mengeratkan hoodie yang dia pakai, takut terjadi sesuatu apalagi mereka baru berinteraksi sedekat ini.

Saqeel tertawa melihat wajah gadis itu yang sangat ketakutan.

" Gue gak bakal ngapa-ngapain lo "

Sahna yang melihat itu sedikit memicingkan matanya, " Beneran kak? "

Saqeel mengangguk seraya tersenyum tulus, dia ingin membawa gadis itu ke rumahnya urusan belakangan jika sang mama dan papa menanyainya apalagi dijam segini membawa seorang gadis  kerumah sangatlah awam, dia bisa menjelaskan itu nanti . Kebetulan saqeel saat ini membawa mobilnya jadi mereka tidak hujan-hujanan lagi mengingat hujan yang belum juga reda.

Tidak ada yang memulai percakapan,hening di keduanya sahna yang asik melihat kearah jendela luar mobil dan saqeel yang tengah menyetir, dia melirik sekilas kearah gadis itu ada rasa ingin melindungi dari dirinya, melihat raut wajah sahna yang sangat lugu, dia tidak sampai hati membiarkannya diluar seorang diri.

" Oh ya nama lo siapa? "

Sahna menoleh " Nama aku alara sahna kak, kakak bisa panggil aku sahna ".

Saqeel yang suka mendrama, saqeel yang suka menjaili teman segengnya, saqeel yang usil, sifatnya akan memudar jikalau dalam mode serius dia akan bersifat dewasa dan pengertian layaknya pemuda lainnya.

" Nama gue saqeel al-husein lo bisa panggil gue saqeel ".

Sahna yang mangut-mangut tanda mengerti.








SAVALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang