RUSUN ALCHANA (ON GOING)

wedding day !

ramaikan!

***

Para pemilik rumah di rusun Alchana dikejutkan oleh berita baru sabtu lalu. Pasangan fenomenal di dalam rusun berdiri dengan bergandengan tangan di depan seluruh pemilik rusun Alchana. Jonathan dan Jia berdiri bersama sembari mengukir senyuman di wajah masing-masing. Para penghuni terkejut, lantaran kedua manusia visual ini akan segera melangsungkan pernikahan yang di gelar satu minggu lagi. Bayangkan betapa hebohnya mereka mendengar berita tersebut.

Jia tersenyum kecil melihat para perempuan terlihat antusias dengan kabar ini. Terdengar mereka memutuskan untuk berbelanja nanti sore untuk persiapan menghadiri acara sakral sahabatnya. Berbanding terbalik dengan Jonathan yang meringis kecil melihat kelakuan para lelaki. Ada yang ketiduran, bersorak karena akan mendapat makanan gratis, mencibirnya karena nikah terlebih dahulu, dan lain sebagainya. Oh ayolah, Jonathan tak mungkin membuat Jia nya menunggu.

Dua hari sebelum pernikahan, para lelaki membuat boys time untuk merayakan Jonathan yang akan segera melepaskan masa lajangnya. Selama dua hari itu Jonathan merasa tersiksa. Yang pertama akibat uangnya terkuras habis karena laki-laki di rusun Alchana berpesta layaknya ia cucunya Bill gates. Mereka menyewa villa yang lumayan jauh dari rusun serta dibela-belain buat absen sekolah, kuliah, dan kerja. Yang kedua karena dirinya tidak diperbolehkan bertemu Jia sampai hari h. Bayangkan betapa frustasinya Jonathan menghadapi banyak cobaan sebelum ia menikah.

Tak mau kalah, cewek-cewek juga membuat girls time di kediaman mewah orang tua Jia. Mereka membuat sleep party untuk bersenang-senang. Mulai dari skin care an bersama, makan-makan, nonton Netflix, bertukar piyama, dan juga bercerita sampai hari menjelang pagi. Akibatnya, mereka baru bangun tengah hari. Mereka seperti tak melakukan sleep party, lebih tepatnya begadang sampai pagi.

Hari silih berganti, hari ini saatnya Jia akan menjadi seorang istri. Alisya dan juga Roshita tampak tersenyum bahagia melihat temannya sedang di rias. Kediaman Jia ramai dengan para perempuan pemilik rumah di rusun Alchana. Apalagi Joya dan Jenneta yang berseru heboh membayangkan bagaimana Jia menjadi seorang istri.

"Mbak, pokoknya nanti harus cerita ya!" Jenneta menggebu-gebu membuat Jia yang sedang di make up tersenyum tipis.

"Mbak Jenneta gak usah kepo deh. Minggir dulu, jangan ganggu mbak Maya." Roshita mendorong punggung Jenneta agar menjauhi Maya, perias dari Jia. Jenneta mendengus sebal lalu berbalik arah melihat Alisya yang tersenyum lebar memperhatikan gaun yang akan digunakan Jia.

"Buset, lebar bener senyumanya. Pengen nikah juga?" Alisya menoleh dengan delikan tajam yang di tujukan pada Jenneta. "Cuma liat, aku mah nantian aja nikahnya."

Iris datang dari arah depan membawa nampan berisi makanan untuk yang lainnya. Maklum, calon bridesmaids sedang sibuk sampai lupa untuk sekedar makan. "Kalian makan dulu ya. Habis ini Jia ganti baju dan kita akan berangkat." Kata si cantik memberi tahu sahabatnya.

"Jia, tante Ana bilang, kamu naik mobil sama Mas Anto aja ya. Jonathan yang minta." Iris menepuk pundak Jia dengan pelan. Alisya yang sedang mencomot kue lumpia segera menolehkan kepala. "Loh mbak, katanya mau Alisya yang bawa mobilnya. Kenapa jadi mas Anto??" Mas Anto itu sopir pribadi di rumahnya Jia.

"Jonathan yang minta. Lagipula mamanya Jia juga setuju."

"Padahal tante Ana kemarin setujunya sama Alisya loh." Alisya nampak lesu. Padahal ia ingin sekali mengendarai mobil putih milik Jia untuk pergi ke acara resepsi. "Gak usah sedih. Lagian bridesmaids masa jadi supir?" Jia menyahut.

Mau bagaimana lagi, Alisya kemudian mengangguk dan mulai membersihkan tangannya. Lalu bergerak membawa dress berwarna putih dan peach yang telah di siapkan beberapa hari yang lalu. Diikuti oleh Joya, Yura, Jenneta, dan Roshita. Yang lainnya sudah duduk tenang dengan pakaian rapi menunggu Jia siap di dandani.