𝗖𝗧-𝟬𝟰

21.2K 2.2K 44
                                    

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚

•••

Sangat indah Dua kata yang mendeskripsikan Aleana. Bayi mungil yang masih berusia Dua hari itu terlihat cantik sekaligus imut dengan gaun putih yang melekat di tubuh kecilnya dan jepit rambut yang terbuat dari mutiara asli terpasang di rambut tipisnya terlihat sangat indah untuk di pandang membuat setiap mata yang melihatnya tidak akan bosan menatap wajah bayi Aleana.

Setelah kurang lebih satu jam Aleana di dandani oleh ketiga Pelayan—Nya Aleana mendapatkan hasil yang memuaskan.

Aleana menatap polos pantulan dirinya di cermin besar dengan Arum yang menggendongnya.

Arum yang melihat tatapan polos Nona muda—Nya memekik gemas "Anda benar—benar menggemaskan Nona, apalagi Anda sangat cantik. Saya yakin saat besar nanti Anda akan mengguncangkan Negara dengan kecantikan yang Anda miliki."

Aleana yang mendengar ucapan Arum hanya diam tak lama sebuah seringai mengerikan terbit di bibir bayi Aleana tanpa sepengetahuan Arum.

Tok Tok Tok

Arum berjalan menuju pintu masih dengan menggendong Aleana, pintu di bukakan oleh Sekar dan terlihatlah Zayn—Asisten Stevano yang saat ini tampak mematung karena melihat Aleana.

Arum, Sekar dan Saras langsung menyapa Zayn dengan penuh hormat "Selamat siang, Zayn ada yang bisa kami bantu?"

Zayn seketika kembali berekspresi datar tanpa menatap ketiga Pelayan itu, Zayn berucap singkat "Ikuti saya."

Tanpa banyak berbicara ketiga Pelayan itu berjalan mengikuti Zayn dengan Aleana yang menatap kagum beberapa Ruangan yang ada di Mansion Nelson yang baru di lihatnya.

Kemewahan dengan aura menyeramkan adalah Deskripsi singkat dari Mansion Nelson. Mansion besar dengan bangunan Lima lantai ini, berada di pusat Ibu kota. Dinding—dinding berwarna hitam dengan perpaduan warna merah  dan berbagai hiasan emas maupun berlian yang terpasang di setiap sudutnya menambah kemegahan Mansion ini. Kesan suram dan menyeramkan 'Pun akan terasa di Mansion ini, karena bukan rahasia lagi jika seluruh anggota keluarga Nelson adalah seorang Psychopath kejam.

Karena terlalu fokus mengamati Ruangan—ruangan yang ada di Mansion Nelson, Aleana sampai tidak menyadari jika Dia telah sampai di sebuah Ruangan yang sangat luas dan terdapat cukup banyak orang di dalamnya, yang Aleana tebak jika orang—orang itu adalah anggota keluarga Nelson.

Ruangan dengan aura menyeramkan itu seketika hening saat Aleana memasuki Ruangan, mereka yang melihat Aleana membatu dengan wajah datar dan rona merah di pipi mereka.

Aleana yang melihat keterdiaman seluruh anggota keluarga Nelson menyerit, tapi tak lama wajah polos itu menatap mereka berbinar dengan senyum manis yang terukir di bibir bayinya.

"IMUT BANGET!!!" Pekik seorang wanita cantik yang sepertinya seumuran Claudia. Bukan hanya wanita itu yang berpikir jika Aleana imut, tapi seluruh orang yang ada di Ruangan itu 'Pun berpikir jika Aleana sangat imut.

Stevano dan Claudia yang tadinya terdiam 'Pun segera mendekati Aleana lalu Claudia mengambil alih Aleana dari gendongan Arum.

"Cantiknya Daddy." Ucap Stevano lembut, lalu pria tampan yang sudah memiliki empat anak itu mengecup kedua pipi chubby Aleana.

Seluruh anggota keluarga Nelson terkejut saat melihat Stevano yang biasanya dingin langsung bersikap lembut pada seorang bayi imut yang di rumorkan sebagai putri kesayangan Stevano dan Claudia di hari pertamanya di lahirkan.

Claudia membawa Aleana mendekati seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan di umurnya yang sudah menginjak usia Empat puluh Delapan tahun "Ayah, perkenalkan ini putri kami namanya Aleana Athena Nelson." Ucap Claudia sambil memperlihatkan Aleana yang ada di gendongannya pada pria yang di panggilnya Ayah itu.

Stevano mendekati Claudia lalu memeluk pinggang ramping istrinya "Aleana juga putri kesayangan kami dan sesuai keinginan Ayah, putri yang cantik dan imut telah Claudia lahirkan untuk kita jadikan putri tunggal kesayangan keluarga Nelson."

"Oh, jadi kekuasan di keluarga Nelson ada di Kakek ini. Kalo gue bisa ngambil hati dari Kakek ini, pasti gelar putri tunggal kesayangan keluarga Nelson bakal gue dapatkan." Gumam Aleana sambil tersenyum licik dalam hati.

Pria paruh baya yang Claudia dan Stevano panggil Ayah itu hanya diam dengan wajah datar dan mata menyorot tajam pada Aleana yang di balas kedipan mata polos dari Aleana.

Seakan tersihir oleh tatapan polos Aleana, pria paruh baya itu dengan perlahan mengambil tubuh bayi Aleana dari Claudia lalu dengan lembut Dia mendudukan Aleana di pangkuannya, walau sedikit kesusahan karena takut tubuh bayi yang baru berusia Dua hari itu tidak nyaman, tapi berkat bantuan dari istrinya Aleana 'Pun dapat duduk nyaman di pangkuan pria itu.

"Menggemaskan." Ucap pria paruh baya itu dengan tangan kekar mengelus lembut pipi chubby Aleana.

Aleana tersenyum manis dengan mata mengerjap lucu, membuat mereka yang ada di Ruangan itu terpekik gemas dan lagi—lagi terdengar suara pekikan dari seorang wanita cantik yang tadi memuji Aleana imut "IMUT SEKALI DIA!"

"Diam." Ucap Stevano tidak ingin di bantah.

Mengabaikan ucapan kakaknya, wanita cantik itu malah menedekati Aleana saat si wanita ingin mengambil alih Aleana dari Ayah—Nya, suara dingin yang terdengar menakutkan keluar dari bibir pria paruh baya itu "Sellara Wijaya Nelson kembali ke tempat mu!"

Mendengar Ayah—Nya yang sudah memanggil nama lengkapnya wanita cantik bernama Sellara Wijaya Nelson itu segera kembali duduk di tempat tadi.

Pria tampan yang ada di sebelah Sellara terkekeh kecil saat melihat istrinya langsung duduk diam karena ucapan  dari Ayah mertuanya "Jadi bagaimana keputusan Ayah? Sella sudah tidak dapat melahirkan lagi, jadi harapan satu—satunya adalah Kak Claudia dan dan sekarang Kak Claudia sudah melahirkan seorang putri cantik dan imut yang kita semua nantikan."

Pria paruh baya yang dari tadi di sebut Ayah itu terdiam tapi tangannya tetap mengelus pipi chubby Aleana, pria paruh baya itu seketika berbicara tegas "Sudah saya putuskan jika Aleana Athena Nelson akan menjadi putri tunggal sekaligus putri kesayangan keluarga Nelson!"

'Akhirnya.' Batin Aleana senang.

"Selamat Nona, Misi telah terselesaikan. Nona mendapatkan kartu emas sebagai hadiah."

Mengabaikan ucapan Sistem, Aleana lebih memilih diam sambil melihat reaksi Orang—orang yang ada di Ruangan itu terlihat mereka memekik senang bahkan kedua Pelayan Aleana yang masih ada di Ruangan itu turut senang setelah mendengar ucapan Tuan besar mereka.

Tak lama kesenangan mereka terhenti saat Saras tiba—tiba berucap "Ma—af jika saya lancang memotong pembicaraan Tuan dan Nyonya, tapi Nona Aleana bukan putri satu—satunya yang di lahirkan Nyonya Claudia, karena ada putri lain yang bernama Aliana jadi menurut saya Nona Aleana tidak dapat menjadi putri tunggal keluarga Nelson." Saras menundukan kepalanya dengan tangan saling bertautan saat merasa aura menyeramkan  keluar dari tubuh para keturunan Nelson.

-𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠-

𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗧𝘄𝗶𝗻 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang