Selamat Membaca
•••
Nyatanya mereka tidak setega itu pada Roger, walau sempat ada bisikan setan yang membuat mereka bimbang tapi ke-empat inti Oscar akhirnya membawa Roger ke UGD.
Di sinilah mereka dengan Roger yang telah sadar dari lima menit yang lalu dan sudah di pindahkan ke Ruang rawat, ke-lima pria tampan itu sama-sama diam hingga keheningan menyapa Ruangan itu.
Hingga suara dari John memecah keheningan "Tadi Om Stevano nanyain di mana keberadaan Ariana."
"Terus lo kasih tau?"
John menatap Roger sekilas "Maunya si gue kasih tau, tapi gue nggak mau Adik bangsat lo itu langsung mati tanpa nerima penderitaan dulu."
Sebelah alis Roger terangkat "Maksud lo?"
"Adik lo harus menderita dulu di tangan kita kalo langsung mati di tangan Om Stevano kan nggak seru."
"Kita? Lo aja kali!"
Brendon terkekeh melihat respon dari Roger "Di tembak Om Stevano dan di pukul Tante Claudia buat lo lupa ingatan? Apa mau gue bantu buat lo inget lagi dengan apa yang lo ucapain sebelum lo pingsan?!"
Roger terdiam hingga tiba-tiba sebuah ingatan sebelum Dia tidak sadarkan diri kembali melintas di otaknya.
"S—saya janji akan memberikan kompensasi yang setimpal untuk Lea—"
"S—saya akan bersikap adil untuk Lea walau harus menyakiti adik kandung saya sendiri."
"D—darah di balas darah, nyawa di balas nyawa."
Oh, Dia ingat dengan janjinya "Fine, gue bakal ikut."
"Bagus, ini baru bestie gue."
"Jadi, kapan?"
"Sekarang." Ucap Blake yang dari tadi memilih diam.
Pria tampan dengan iris hitam pekat itu berjalan meninggalkan Ruang Rawat Roger.
"Tapi gue masih sakit anjir!"
"Oscar nggak lemah." Setelah mengucapkan itu Brendon berjalan menyusul Blake.
Lalu John maju mendekati Roger lalu berucap "Kalo lo lemah lo bukan Oscar." John berjalan menyusul Brendon.
Menyisakan Nick dan Roger di Ruangan itu "Kalo lo lemah Lea milik gue." Ucap Nick dengan ekspresi datarnya lalu pria tampan yang tadi sempat baku hantam dengan Roger itu berjalan acuh meninggalkan Ruangan.
Meninggalkan Roger yang menatap tajam punggung Nick yang mulai menghilang di pintu keluar.
"Lo salah Nick, Lea bukan milik lo ataupun milik gue—"
"Tapi Lea milik Oscar."
•••
Di tempat berbeda tepatnya di sebuah Ruangan gelap dengan bau anyir darah yang menyengat terlihat seorang gadis dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya duduk terikat di sebuah kursi usang.
Gadis itu menatap ke depan dengan ekspresi datar di wajah cantiknya. Tidak ada rasa takut sedikitpun karena Dia yakin jika sebentar lagi para Bodyguard keluarganya akan menyelamatkannya seperti biasa.
Penculikan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi gadis itu dari saat usianya menginjak satu tahun, lima tahun, tujuh tahun, sebelas tahun, tiga belas tahun hingga sekarang saat Dia berusia delapan belas tahun.
Setelah berkali-kali di culik oleh musuh Bisnis keluarganya, gadis itu menjadi terbiasa dengan penculikan dan Dia yakin berapa kali pun Dia di culik Dia akan selalu selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗧𝘄𝗶𝗻
FantasyBagaimana jadinya jika gadis cantik dan licik yang sayangnya memiliki penyakit Kanker hati harus mati dan masuk ke Cerita Novel yang sama sekali tidak di ketahuinya. Alisya Safira Beatric bertransmigrasi ke dalam tubuh Bayi bernama Aleana Athena Nel...