Happy Reading
•••
Tidak sampai tiga puluh menit Blake sampai di lokasi yang Hacker-nya kirimkan. Saat Blake keluar dari mobil yang dapat Dia lihat hanya pepohonan lebat dengan sebuah Villa tua yang berdiri kokoh di depannya.
Iris hitam pekat milik Blake menatap bangunan Villa itu dengan seksama "Jadi ini tempat persembunyiannya."
Tidak terasa Blake telah berdiri di tempat itu selama lima menit, lalu datanglah mobil-mobil lain. Milik para sahabatnya dan milik Kakak kembar Aleana.
"Kenapa belum masuk? Lo takut ya!" Ejek Brendon yang sudah berdiri di samping Blake di susul dengan inti Oscar yang lain dan Si kembar G.
"Gue sengaja nunggu kalian bukan karena takut tapi karena gue nggak mau kita berpencar yang mungkin bisa bahayain nyawa kita."
"Yayaya, kalo takut ngaku aja. Nggak papa kok seorang Pemimpin juga boleh takut." Brendon dengan tampang tengilnya menepuk bahu Blake.
Blake langsung menepis tangan Brendon dari bahunya "Banyak bacot lo."
"Hehe maaf Boss, gue diem deh."
Blake mengabaikan ucapan Brendon lalu kakinya mulai melangkah untuk memasuki Villa tua itu, langkah Blake terhenti saat mendengar ucapan Gama.
"Lo yakin kita masuk sekarang? Kita cuma bertujuh, gimana kalo di dalem ada lebih banyak orang yang lindungin Aliana. Kita bakal kerepotan lawan mereka, gue rasa kita harus nunggu para pengawal dari keluarga gue dateng dulu."
"Walau harus lawan 100 orang pun gue nggak perduli. Karena tujuan gue cuma satu yaitu nangkep tikus besar yang ada di dalam Villa ini." Ucap Blake dengan ekspresi datar andalannya.
"Kita nggak tahu bahaya apa yang ada di dalam."
"Kalo lo takut lo bisa nunggu di sini, biar gue dan Oscar yang masuk ke dalam."
Setelah itu Blake kembali melanjutkan langkahnya di ikuti oleh inti Oscar yang lain.
Gama yang melihat sikap Blake yang keras kepala menghela nafas lelah, lalu Gaza tiba-tiba menepuk bahu kembarannya "Ayo masuk, lo tenang aja kalo lo takut gue bakal dengan senang hati lindungin lo."
Dengan kasar Gama menepis tangan Gaza "Nanti juga kebalik gue yang jadinya lindungin lo. Nembak orang masih meleset aja so-so an mau lindungin gue!"
Gaza malah tertawa saat mendengar ucapan fakta yang kembarannya lontarkan.
Kembali lagi pada inti Oscar yang saat ini di Pimpin oleh Blake yang berjalan paling depan dengan sebuah Pistol yang Dia pegang.
Mata tajam Blake menatap sekitar dengan waspada saat ini yang Dia lihat hanya kegelapan lalu mereka telah sampai di depan pintu masuk Villa.
Brendon maju selangkah hingga sejajar dengan Blake lalu tangannya mulai mencoba membuka pintu yang terkunci.
"Kekunci anjir, gimana caranya kita masuk?"
"Minggir."
"Kok minggir si Boss? Gue lagi usaha buat buka pintu nih, apa kita dobrak aja."
"Minggir atau gue tembak?"
Mendengar ucapan singkat yang terdengar menakutkan dari Blake, Brendon dengan pelan kembali melangkah mundur hingga—
Dor
Blake menembak tepat pada lubang kunci di pintu itu hingga pintu terbuka. Sebeneranya tidak terlalu susah untuk merusak kunci pintu itu karena pintu yang memang terlihat sudah tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗧𝘄𝗶𝗻
FantasyBagaimana jadinya jika gadis cantik dan licik yang sayangnya memiliki penyakit Kanker hati harus mati dan masuk ke Cerita Novel yang sama sekali tidak di ketahuinya. Alisya Safira Beatric bertransmigrasi ke dalam tubuh Bayi bernama Aleana Athena Nel...