Selamat Membaca
•••
Tidak terasa enam bulan berlalu dengan cepat kondisi Aleana masih sama seperti sebelumnya tidak ada perubahan sedikitpun hingga membuat keluarga Nelson dan inti Oscar cemas.
Sebenarnya cekikan yang Ariana lakukan pada Aleana tidak separah itu nyatanya Aleana bisa saja sudah sadar dari lima bulan yang lalu, tapi Sistem yang sengaja menahan Aleana untuk terus terbaring Koma karena Dia ingin membuat semua inti Oscar sesegera mungkin menyatakan perasaan mereka pada Aleana, Sistem ingin saat Aleana sadar nanti inti Oscar lebih menjaga Aleana dengan baik serta agar rencana dari Nonanya untuk menjadi Protagonis di Cerita ini cepat tercapai. Serta ada alasan lain yang membuat Aleana belum bisa bangun dari Komanya.
"Masih belum ada perubahan?" Tanya Roger pada seorang Dokter yang baru saja keluar dari Ruang rawat Aleana.
"Nona Aleana masih belum menunjukan perubahan sedikitpun dari enam bulan yang lalu."
Blake yang mendengar ucapan Dokter itu seketika merasa marah dengan teganya pria tampan beriris hitam pekat itu mencekik Dokter yang di bawa khusus oleh keluarga Nelson untuk menjaga putri kesayangan mereka.
"Dari enam bulan yang lalu, lo ngomong gitu terus. Lo beneran Dokter terbaik dari Luar Negri bukan? Jangan-jangan lo penipu!"
"M—maaf."
Brendon menghela nafas lelah melihat tingkah Blake yang menjadi semakin gila selama enam bulan ini.
"Dengan lo bunuh Dokter ini pun nggak bakal buat Lea sadar."
Mendengar ucapan Brendon, perlahan cekikan Blake pada leher Dokter itu semakin melemah hingga terlepas.
"Pergi dan jangan pernah tunjukin muka lo di depan gue lagi."
Merasa jika Blake sudah melepaskannya dengan langkah tertatih Dokter itu berjalan meninggalkan kelima inti Oscar.
"Arghhh—" Blake berteriak frustasi dengan kedua tangan yang meraup wajah tampannya.
Nick menatap Blake miris, bukan hanya Blake sebenarnya tapi juga keempat inti Oscar lainnya terlihat menyedihkan selama enam bulan ini.
"Kapan kamu sadar? Aku kangen, pacar cantikku." Gumam Nick dengan kepala menunduk menatap lantai dengan pandangan kosong.
Brendon menatap lurus pada pintu Ruang rawat Aleana "Lea kenapa kamu tidur terus? Kenapa nggak bangun-bangun Hm. Kalo kamu bangun, aku mau bilang kalo aku mau jadi milik kamu."
John hanya diam dengan wajah datar yang terlihat menyedihkan "Walau kita nggak terlalu sering ngabisin waktu bareng tapi wajah cantik kamu terlalu sering muncul di mimpi aku. Lea aku harap kamu segera sadar agar aku nggak liat senyum manis kamu di mimpi aja."
"Lea sahabat cantikku sekaligus cinta pertamaku. Aku harap kamu segera bangun, Lea jangan takut kalo kamu bangun nggak bakal ada yang gangguin kamu lagi, bahkan adik kandungku sendiri pun akan aku musnahkan untuk kamu." Ucap Roger pelan dengan tangan terkepal.
Gama dan Gaza yang baru sampai di Rumah Sakit dan ingin masuk ke Ruangan yang selama enam bulan ini adik tercintanya tempati seketika menghentikan langkah mereka karena melihat kelima inti Oscar di depan Ruang rawat Aleana.
"Anjir ada gembel nih." Sindir Gaza yang membuat inti Oscar menatapnya tajam.
"Heh sopan lo natap gitu ke calon Kakak Ipar?!"
"Lo udah setuju kalo Lea jadi milik kita?"
Gaza mendilik mendengar pertanyaan yang Brendon lontarkan "Mana ada, gue nggak ngomong gitu."
"Tadi lo nyebut diri lo calon Kakak Ipar."
"Gue bakal jadi Kakak ipar kalian, kalo kalian nikah sama Aliana bukan sama Lea."
"Anjing lo."
"Mulutnya di jaga ya babi."
"Kenapa kalian nggak masuk?"
Mendengar pertanyaan dari Gama, Roger yang menjawab "Kita ngerasa sedih saat melihat keadaan Lea, karena itu kita nggak kuat buat masuk ke dalam."
"Kalo gitu ngapain hampir setiap hari kalian ke sini kalo nggak mau masuk ke dalam?"
"Kita ngerasa deket sama Lea walaupun cuma lihat dan nunggu Lea dari sini."
"Mending kalian benerin absen kalian di Sekolah, gue lihat-lihat absen kalian hampir merah semua selama enam bulan ini."
"Nggak perduli! Kenapa lo ngatur-ngatur, Papa Mama gue aja santai walaupun tahu gue sering bolos." Ucap Brendon tidak terima dengan ucapan Gama.
"Gue nggak perduli sama Papa Mama lo, tapi gue perduli sama Aleana adik kesayangan gue. Gue nggak mau Lea punya Pasangan yang bego dan tukang bolos kaya kalian."
"Gue pinter dan nggak bego, jaga ucapan lo." Kali ini Blake yang mengeluarkan suaranya yang terdengar sarkas.
Gama terkekeh mendengar suara sarkas yang Blake keluarkan "Iya-iya gue tau, Blake Lezreve Ketua Oscar yang paling pintar sedunia."
"Gama Arez Nelson Ketua Kedisiplinan Siswa si paling Disiplin."
Kedua pria tampan itu saling bertatapan tajam setelah saling melontarkan sindiran pedas.
"Jangan tatap-tatapan gitu dong, nanti saling suka gimana?"
"Najis." Ucap Blake dan Gama serempak.
"Nggak Kakaknya nggak adiknya ngajak Oscar gelut mulu." Ucap John yang merasa jengah.
"Dari pada gelut nggak jelas, mending kita pikirin gimana cara biar Lea cepat sadar."
"Gue nggak tau, lo kira gue Tuhan?"
"Lo bukan Tuhan, tapi lo dan kita bisa berusaha buat Lea bangun dari Koma nya."
Mendengar ucapan Nick enam pria tampan yang ada di tempat itu menganggukan kepalanya setuju.
"Jadi ada yang mau ngasih ide?"
"Gimana kalo kita ganti Dokter?" Saran Blake yang merasa jika Dokter yang tadi Dia sempat cekik tidak becus merawat Aleana.
"Kenapa lo saranin buat ganti Dokter? Bukannya Dokter yang sekarang itu salah satu Dokter terbaik yang keluarga gue bawa dari luar Negri." Ucap Gaza merasa bingung dengan saran yang Blake lontarkan.
"Gue ngerasa muak lihat muka Dokter itu."
"Alesan lo nggak logis!"
"Gue setuju sama saran dari Blake, gue ngerasa Dokter itu aneh." Ucap Roger menyela percakapan antara Blake dan Gaza.
"Aneh gimana?"
"Selama enam bulan ini Lea nggak ada perubahan sama sekali, bukannya aneh kalo Lea di rawat sama salah satu Dokter terbaik dari luar Negri tapi keadaannya masih gitu-gitu aja."
"Mungkin bukan salah Dokternya, mungkin karena Lea nya masih belum mau bangun?"
"Lo salahin Lea?" Tanya Blake dengan wajah tidak bersahabat.
Gaza menggelengkan kepalanya dengan wajah panik "Nggak-nggak mana berani gue salahin Tuan Putri Aleana."
"Terus tadi apa?"
"Intinya Dokter itu yang salah, Lea selalu benar!"
"Jangan-jangan Dokter itu Dokter gadungan?!"
-Bersambung-
Di part ini Aleana belum muncul jg nih, ada yang kangen Si cantik Aleana?🙋♀🙋♂
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗧𝘄𝗶𝗻
FantasyBagaimana jadinya jika gadis cantik dan licik yang sayangnya memiliki penyakit Kanker hati harus mati dan masuk ke Cerita Novel yang sama sekali tidak di ketahuinya. Alisya Safira Beatric bertransmigrasi ke dalam tubuh Bayi bernama Aleana Athena Nel...