Selamat Membaca
•••
Matahari berganti menjadi bulan, siang berganti menjadi malam. Saat ini sudah menunjukan pukul delapan malam, terlihat kelima inti Oscar dan Si kembar G yang sedang duduk bersama si depan Ruang rawat Aleana.
"Arghhh." Teriak Gama yang terlihat frustasi dengan tatapan yang masih tidak lepas dengan Laptop yang ada di pangkuannya.
"Gimana? Udah bisa ngelacak Dokter gadungan itu?
"Belum, susah. Kaya ada yang sengaja nutupin keberadaan Dokter itu."
"Bego lo."
Gama menatap kembarannya dengan tatapan sinis "Anjing, kaya lo bisa aja nemuin Dia."
"Apa kita sewa hacker aja?" Usul Roger yang mulai lelah karena sudah beberapa jam Gama berusaha melacak keberadaan Dokter gadungan itu tapi sampai sekarang masih belum berhasil juga.
"Nggak usah gue juga bisa."
"Dari beberapa jam lalu, lo bilang bisa-bisa tapi sampe sekarang lo masih belum bisa ngelacak Dia." Sarkas Blake dengan tatapan tajam yang Dia arahkan pada Calon Kakak Iparnya di masa depan.
"Ngelacak orang nggak bisa secepet itu ya, semuanya butuh proses!"
"Halah bilang aja lo nggak bisa." Kali ini John yang berucap.
"Anjing lo pada mending kalian semua diem deh, ganggu aja."
Semuanya kembali diam setelah mendengar ucapan Gama yang terdengar mulai kesal.
"Ah ketemu!" Teriak Gama mampu mengejutkan kelima inti Oscar dan kembarannya sendiri.
"Dimana sekarang Dokter gadungan itu?"
"Kartu kreditnya gue lacak ada di salah satu Minimarket deket Bandara."
"Anjir Dia mau kabur!" Pekik Gaza yang panik sendiri.
"Kita ke sana sekarang."
Kelima inti Oscar dan Si Kembar G dengan segera bangun dari duduknya, lalu berjalan meninggalkan tempat itu.
Sebelum benar-benar pergi, Gama sempat menitipkan Aleana untuk di jaga oleh para Bodyguard dari keluarganya.
"Jaga Lea dengan nyawa kalian sendiri, kalo sampe Lea kenapa-kenapa nyawa kalian yang jadi taruhannya."
•••
Setengah jam setelah para inti Oscar dan Si kembar G meninggalkan Rumah Sakit. Datanglah orang yang saat ini ketujuh pria tampan itu cari, nyatanya Bimo tidak ada di sekitar Bandara. Kartu kredit yang terlacak oleh Gama memang miliknya, tapi bukan Bimo yang menggunakan kartu itu tapi orang suruhan dari Nonanya.
Bimo dengan langkah mencoba santai berjalan menuju Ruang rawat Aleana, melewati puluhan Bodyguard yang sudah sering Dia lihat selama enam bulan ini.
"Berhenti."
Langkah Bimo terhenti di barisan terakhir Bodyguard yang berdiri paling dekat dengan Ruang rawat Aleana, dengan keringat yang sedikit bercucuran Bimo berbalik pada Bodyguard yang lebih tinggi darinya itu.
"A—Ada apa ya?"
Kening Bodyguard itu mengerut melihat respon yang sedikit aneh dari Dokter yang selama enam bulan ini merawat Nonanya, mengedikan bahu mencoba tidak perduli Bodyguard itu kembali berucap "Dokter Bima kenapa datang lagi ke sini? Bukannya waktu siang Nona Aleana telah di periksa."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗧𝘄𝗶𝗻
FantasyBagaimana jadinya jika gadis cantik dan licik yang sayangnya memiliki penyakit Kanker hati harus mati dan masuk ke Cerita Novel yang sama sekali tidak di ketahuinya. Alisya Safira Beatric bertransmigrasi ke dalam tubuh Bayi bernama Aleana Athena Nel...