𝗖𝗧-𝟮𝟮

5.3K 551 26
                                    

Selamat Membaca

•••

Dokter yang mereka kira Dokter gadungan itu nyatanya memang Dokter palsu yang di pekerjakan seseorang untuk membuat Aleana tidak bangun-bangun dari Komanya.

Terlihat Dokter bernama Bimo itu sedang menelpon seseorang yang memperkerjakannya.

["Halo Nona."]

["Ya?"]

["Saya ingin berhenti dari pekerjaan ini."]

["Apa maksud lo? Anjing ya nggak tahu di untung gue udah bantu lo dengan ngasih pekerjaan ini dan gaji lo dengan nominal yang gede, terus dengan seenak jidatnya lo mau berhenti dari pekerjaan ini?!"]

["Saya rasa penyamaran saya sudah ketahuan."]

["H—hah gimana bisa ketahuan? Selama enam bulan ini mereka nggak pernah nyadarkan kalo lo Dokter palsu."]

["Tadi Tuan Blake sempat mencekik saya lalu bilang jika saya penipu."]

["Nggak mungkin mereka tahu lo Dokter palsu, rencana kita selama ini udah sangat sempurna."]

["N—Nona saya takut, saya akan pulang ke Negara saya."]

Sambil berbicara dengan orang yang Dia panggil Nona itu Bimo terlihat sibuk memasukan barang-barang miliknya ke dalam koper.

["No! Lo nggak boleh pulang dulu sebelum rencana kita selesai."]

["Tapi rencana ini telah selesai Nona, bukannya tugas saya hanya membuat kembaran Nona tidak sadar dari Komanya."]

["Iya itu dulu, sekarang rencana berubah. Gue mau lo buat Aleana mati."]

Tangan Bimo yang tadinya sibuk memasukan barang-barangnya ke dalam koper seketika terhenti Dia dengan kasar mengambil ponsel yang tadi Dia simpan di meja samping tempat tidurnya.

["Perjanjian awal kita bukan seperti itu, saya tidak mungkin membunuh Nona Aleana. Saya bukan penjahat."]

["Nggak usah sok suci, dari awal lo nerima kerjaan ini aja lo udah jadi penjahat. Jadi apa susahnya lo bunuh Aleana sekalian, Oh atau uang yang gue kirim selama ini masih kurang. Kalo gitu gue bakal kasih lo lima kali lipat kalo lo berhasil bunuh Aleana."]

Bimo mencekram ponselnya dengan tatapan bergetar, Dia merasa sedikit tergiur dengan tawaran yang Nonanya berikan.

["T—Tapi Nona mustahil untuk membunuh Nona Aleana karena penjagaan di Ruangan itu sangat ketat."]

["Lo bego ya, lo kan Dokter. Kalo lagi meriksa Aleana lo sendirian kan? Saat itu lo bisa bunuh Aleana."]

["Nona benar, tapi jika mereka sudah mengetahui jika saya Dokter palsu pasti mereka tidak akan mengijinkan saya untuk masuk ke Ruang rawat Nona Aleana."]

["Biar gue yang ngalihin perhatian mereka, tugas lo cuma masuk ke Ruangan itu lalu bunuh kembaran bangsat gue. Setelah semua itu selesai lo bisa pergi dari Negera ini kalo perlu lo buat identitas baru, dan lo bisa jalanin hidup lo dengan kaya tanpa bekerja."]

["Baik Nona, kapan rencana ini di lakukan?"]

["Malam ini."]

•••

"Bisa-bisanya kita nggak sadar kalo selama ini Dokter itu penipu!"

Ketujuh pria tampan itu saat ini sedang ada di Ruangan yang di gunakan untuk mengawasi dan melihat semua Cctv yang ada di dalam maupun di depan Rumah Sakit.

"Semua rekamanan Cctv nggak ada yang memperlihatkan Dokter itu sedikitpun, semuanya di hapus." Geram Roger dengan tatapan tajam pada layar Komputer.

"Bahkan rekaman Cctv hari ini pun udah di hapus, kira-kira siapa Dokter itu? Dan apa tujuannya."

"Tujuannya udah jelas, Dokter itu mau celakain Lea."

"Tapi sampe sekarang Lea nggak kenapa-kenapa."

"Nggak kenapa-kenapa apaan anjir, lo nggak lihat adik tercinta lo masih Koma."

"Mungkin itu tujuannya, buat Lea nggak bangun dari Komanya." Ucap Gama yang dari tadi hanya diam.

"Anjir iya deh kayanya, tumben lo pinter?"

"Gue udah pinter dari lahir emang lo bego, gue rasa kita itu nggak bener-bener kembar. Mungkin lo anak pungut kali."

"Anjing nggak ada akhlak lo, harusnya lo bangga punya kembaran tampan rupawan kaya gue."

"Ngapain bangga? Muka kita aja sama."

Nick memutar bola matanya malas melihat perdebatan sepasang anak kembar itu "Gue rasa Dokter itu nggak kerja sendiri, Dia pasti di bantu orang lain hingga enam bulan ini kita nggak curiga sama sekali sama Dokter itu."

"Dan gue rasa Dokter itu di suruh sama seseorang buat nyelakain Lea." Ucap John menambahkan perkataan yang Nick lontarkan.

"Tapi siapa yang dengan teganya nyuruh orang buat nyelakain Lea?"

"Lea nggak punya musuh kan?"

"Ariana, Dia musuhan sama Lea karena iri sama kecantikan Lea!" Ucap Brendon.

Roger membantah ucapan Brendon "Nggak mungkin Ariana. Kalian tau sendiri keadaan Dia gimana, bahkan gerak aja Dia nggak bisa."

"Terus siapa?"

"Keluarga lo tau kan tentang Dokter itu? Keluarga lo yang kirim Dokter itu, jangan-jangan kalian yang mau nyelakain Lea."

Gaza tidak terima tentunya dengan ucapan yang Blake lontarkan dengan cepat Gaza memukul wajah tampan Blake.

Bugh

"Jaga ucapan lo bangsat! Gue dan keluarga gue sayang banget sama Lea, nggak mungkin kita mau nyelakain Lea."

Blake terkekeh dengan kasar Dia mengusap sudut bibirnya yang sedikit berdarah karena pukulan yang Gaza lakukan.

"Yakin semua anggota keluarga lo sayang sama Lea? Seinget gue ada cewek yang mirip sama Lea di Sekolah bukannya itu kembaran Lea, gue rasa cewek itu benci sama Lea."

Si kembar G terdiam mendengar ucapan Blake, mereka melupakan Aliana yang sepertinya memang sangat membenci Aleana tapi apa benar Aliana mampu mencelaki kembarannya sendiri yang saat ini sedang Koma.

"Walaupun gue nggak suka sama Aliana, tapi apa Dia setega itu nyelakain kembarannya sendiri?" Tanya Gama entah pada siapa.

"Cewek itu benci sama Lea, rasa benci bisa membuat orang melakukan apapun selagi itu dapat memuaskan rasa bencinya termasuk mencelakai kembarannya sendiri."

"Kenapa lo yakin banget kalo cewek itu benci sama Lea?" Tanya Roger pada Blake.

"Entahlah, gue cuma pernah sekali lihat Dia natap Lea dengan tatapan Iri dan Benci yang besar."

"Kalo kita mau tahu kebenarannya, cuma ada satu cara yaitu tangkap Dokter gadungan itu."

-Bersambung-

Wah siapa nih yang udah kirim Dokter gadungan buat nyelakain Lea?

𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗧𝘄𝗶𝗻 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang