𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚
•••
Malam harinya di koridor Asrama wanita 'Diamond Academy' terlihat seorang gadis cantik dengan piyama tidur merah muda berjalan seorang diri menyusuri koridor panjang tersebut.
"Males banget, kenapa coba gue harus laper sekarang mana udah malem lagi." Keluh Aleana.
Rencananya Aleana ingin membeli makanan di Cafetaria karena gadis cantik itu merasa lapar, Cafetaria di 'Diamond Academy' buka selama 24 Jam.
"Nona yakin tidak ingin menggunakan Poin untuk membeli makanan saja?"
Memdengar suara Sistem Aleana memutar bola mata malas dengan suara yang sedikit di naikan Dia 'Pun berucap "Gue bilang nggak ya nggak!"
Sistem sudah beberapa kali menawarkan Aleana untuk menukar Poin dengan makanan tapi Aleana bersikeras menolak dengan alasan tidak ingin boros menggunakan Poin.
"Poin yang Nona miliki masih banyak jadi Nona tidak perlu khawatir jika dengan menukar beberapa makanan Poin Nona akan habis."
"Dari pada pake Poin buat beli makanan mending gue gunain Poin itu buat hal lain yang lebih penting."
"T—tapi makanan untuk Nona juga penting."
"Lo perhatian banget sama gue, jadi terharukan." Ucap Aleana sambil berpura—pura menghapus air matanya.
Langkah Aleana terhenti di depan Ruang musik saat mendengar suara Piano yang di mainkan dengan indah.
Aleana menyalakan ponselnya bermaksud untuk melihat pukul berapa saat ini, ternyata waktu menunjukan pukul 8 Malam dan sangat aneh jika ada orang yang memainkan alat musik di jam ini.
"Apa sekolah se—elit ini juga ada hantunya? Jadi merindingkan." Aleana mengusap tengkuknya yang mendadak terasa dingin.
"Apa gue periksa aja ya? Tapi gue takut." Lirih gadis cantik itu.
"Periksa? Nggak! Periksa? Nggak! Periksa? Nggak!" Ucap Aleana berulang.
"Periksa saja, Nona tidak perlu takut karena Sistem akan menemani Nona."
Mendengar ucapan dari Sistem Aleana memutuskan untuk masuk dan memeriksa Ruang musik itu, iris Ruby Aleana menatap lurus pintu Ruang musik yang ada di depannya.
Aleana menarik nafas sejenak lalu menghembuskannya, setelah merasa cukup mengumpulkan keberanian. Dengan langkah pasti kaki jenjang milik Aleana melangkah memasuki Ruang musik sebelum itu Dia menyempatkan diri untuk membuka pintu Ruang musik yang ternyata memang tidak terkunci.
Bukan Hantu menyeramkan yang Aleana lihat tapi sosok pria berkacamata yang terlihat sedang memainkan Piano dengan sangat lihai.
Aleana terdiam dengan tatapan terkunci pada sosok pria itu yang saat ini sedang duduk di kursi yang berhadapan dengan Pianonya.
Beberapa saat kemudian jari—jari itu terhenti pria itu berhenti memainkan piano lalu kepala si pria menengok ke arah Aleana sehingga pandangan keduanya bertemu di Ruangan musik yang cukup gelap.
"Nick—"
"Lea—"
Ucap Aleana dan sosok pria yang ternyata Nick Martinez si pria tampan berkacamata bulat yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Oscar.
"Nick ngapain di sini?"
Nick menatap Aleana dari ujung rambut sampai ujung kaki, keningnya menyerit saat melihat penampilan Aleana "Kamu yang ngapain di sini? Pake piyama tidur warna merah muda lagi, kaya bocil tau nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗧𝘄𝗶𝗻
FantasyBagaimana jadinya jika gadis cantik dan licik yang sayangnya memiliki penyakit Kanker hati harus mati dan masuk ke Cerita Novel yang sama sekali tidak di ketahuinya. Alisya Safira Beatric bertransmigrasi ke dalam tubuh Bayi bernama Aleana Athena Nel...