Selamat Membaca
•••
Di sinilah ketujuh pria tampan itu dengan Aliana yang mereka seret paksa dari villa persembunyiannya ke Markas Oscar tepatnya di Ruang bawah tanah Oscar tempat yang sama dengan tempat yang selama enam bulan ini Ariana tempati.
"Welcome to Hell Aliana." Bisik Gaza pada adiknya yang masih terikat di tangan dan kakinya.
Brendon membuka penutup mata yang terikat untuk menutupi kedua mata Aliana.
Aliana mengerjap melihat sekitar dengan tatapan bingung, Dia terus memberontak ingin di lepaskan. Aliana seakan ingin berbicara tapi tertahan karena mulutnya yang di lakban.
Sret
Roger dengan kasar membuka lakban yang menutupi mulut Aliana, hingga Aliana merasa mulutnya perih.
"ANJING."
Itulahan kata pertama yang Aliana lontarkan saat mulutnya dapat kembali berbicara.
"Mulut lo minta gue jahit?"
Aliana menatap Blake takut "M-maaf."
Plak
Blake menampar Aliana hingga kepala Aliana tertoleh ke samping "Cih jalang."
"L-lo nampar gue?" Cicit Aliana dengan menundukan kepalanya karena takut melihat Blake.
"Iya, kenapa? Lo kira gue nggak berani kasar sama cewek? Bahkan sekarang aja gue bisa bunuh lo."
"K-kalo gitu bunuh gue sekarang."
"Nggak usah buru-buru, tenang aja lo akan mati di tangan cewek gue."
"C-cewek lo siapa?"
"Aleana Athena Nelson, siapa lagi kalo bukan Dia?"
"T-tapi Dia masih Koma."
"Kalo gitu berarti lo akan menderita sampai Lea bangun dari komanya."
Kepala Aliana yang tadinya menunduk langsung terangkat "A-apa?"
"Budek lo? Lo akan menderita di sini sampe Lea bangun dari Komanya, jangan harap kematian menghampiri lo sekarang karena lo akan mati di tangan cewek gue." Ucap Nick.
"Tenang aja lo nggak akan kesepian di tempat ini karena ada cewek lain yang akan nemenin lo." Ucap John.
Setelah itu datanglah seorang Bodyguard yang mengeluarkan tubuh Ariana yang terlihat sudah sangat kurus dan menyedihkan dari dalam penjara yang ada di Ruang bawah tanah.
Mata Aliana membulat melihat penampilan Ariana yang terlihat sangat menyedihkan dengan banyak luka di tubuh kurusnya "D-dia siapa?"
"Namanya Ariana, Dia adik gue dan saat ini akan menjadi teman lo di tempat ini." Ucap Roger memperkenalkan Ariana pada Aliana dengan santai, terlihat tidak ada rasa iba sedikitpun dari Roger saat melihat penampilan adiknya yang jauh dari kata baik.
Pupil mata Aliana bergetar, Dia menatap Roger dengan tatapan tidak percaya "L-lo gila, lo biarin adik lo di siksa oleh para Iblis ini."
Roger terkekeh tidak merasa tersinggung sedikitpun dengan ucapan Aliana yang mengatakan jika dirinya gila "Kalo lo lupa, bukan cuma mereka tapi gue juga Iblis yang nyiksa adik kandung gue sendiri."
Kali ini tatapan Aliana berubah Dia menatap Roger takut "K-kenapa lo lakuin hal keji itu ke adik kandung lo?"
"Entahlah mungkin karena cinta."
"S-segitunya lo cinta sama Aleana sampe lo rela berbuat hal keji dengan nyiksa adik kandung lo? Lo Iblis!"
"Yes I'm the devil." Ucap Roger sambil menyeringai puas melihat ekspresi Aliana yang terlihat sangat ketakutan.
Tatapan Aliana beralih pada Gama "Kak, tolong bebasin aku. Aku adik kandung Kak Gama, aku yakin Kak Gama nggak sejahat itu sampe tega buat nyiksa aku."
Gama memiringkan kepalanya bingung lalu Dia menatap Aliana dengan tatapan polos "Emang lo adik gue ya? Kok gue baru tahu, bukannya lo cuma Jalang yang dengan kurang ajarnya mencoba untuk membunuh adik kesayangan gue."
Merasa jika Gama tidak dapat menolongnya, tatapan memohon Aliana layangkan pada Gaza "Kak Gaza, please tolongin aku buat keluar dari tempat terkutuk ini."
Sama seperti Gama, Gaza malah menatap Aliana dengan tatapan polos yang terlihat menyebalkan "Lo siapa ya? Gue nggak kenal cewek Jalang kaya lo."
"TOLONG! TOLONG! TOLONG! GUE DI CULIK IBLIS!" Teriak Aliana di ruangan itu berharap ada orang yang mendengarnya dan mau menolongnya karena kedua Kakaknya terlihat tidak ingin menolongnya.
"Teriak aja sepuasnya, btw ruangan ini kedap suara. Jadi lo teriak sampe suara lo abis pun orang dari luar nggak akan denger teriakan lo."
Aliana seketika kembali diam saat mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Brendon.
"Perjanjian kita waktu di Villa kan gue bisa mati dengan overdosis obat-obatan. Gue nggak mau ya matinya lama apa lagi harus di siksa dulu, jadi cepat kasih gue obat-obatan yang banyak biar gue bisa cepat mati." Ucap Aliana setelah mengingat kembali percakapan mereka di Villa.
"Kita nggak pernah janjiin lo apapun, jadi jangan mimpi untuk mati dengan cepat."
"Kalian ingkar janji, Iblis."
"Lo akan lihat Iblis yang sebenarnya." Ucap Blake sambil memencet sebuah tombol di remote yang Dia pegang.
"ARGHHH!"
Teriakan kesakitan terdengar menggema di Ruangan itu, itu teriakan dari Aliana yang sedang duduk di kursi listrik yang baru saja Blake nyalakan.
Ketujuh pria tampan itu menatap puas pada Aliana yang terlihat kesakitan, hingga suara dari ponsel Blake terdengar.
Tring
Tring
Tring
Blake mengangkat panggilan telpon dari Kepala Bodyguard yang Dia minta untuk menjaga Aleana.
["Kalo ini nggak penting, kepala lo taruhannya."]
["I-ini penting Tuan, Nona Aleana mengalami kejang."]
-Bersambung-
Author up cerita ini nggak terlalu sering ya paling cepet seminggu sekali, karena cerita ini juga bakal selesai lebih awal ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗧𝘄𝗶𝗻
FantasyBagaimana jadinya jika gadis cantik dan licik yang sayangnya memiliki penyakit Kanker hati harus mati dan masuk ke Cerita Novel yang sama sekali tidak di ketahuinya. Alisya Safira Beatric bertransmigrasi ke dalam tubuh Bayi bernama Aleana Athena Nel...