𝗖𝗧-𝟬𝟴

19K 2.1K 172
                                    

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚

•••

Empat belas tahun berlalu saat ini usia Aleana sudah menginjak angka Lima belas tahun dan besok adalah hari pertama Aleana memasuki 'Diamond Academy' bersama Aliana. Gama dan Gaza sendiri sudah dua tahun lebih awal memasuki Akademi terkenal se-Ibu kota itu.

Aleana tumbuh menjadi gadis cantik dan juga jenius, di umurnya yang ke-Lima tahun Dia sudah pandai Membaca, Menulis bahkan Menghitung angka-angka yang rumit.

Sedangkan Aliana tumbuh menjadi gadis yang di cap bodoh oleh keluarga Nelson bahkan Masyarakat kota menjulukinya Putri Idiot karena Aliana bodoh dalam berbagai hal padahal setiap orang yang terlahir dengan Marga Nelson seharusnya memiliki bakat Multitalenta.

Kebencian Aliana terhadap Aleana juga sudah mulai tumbuh di usianya yang ke-Tujuh tahun, gadis mungil itu pertama kali mencelakai Aleana dengan mendorong Aleana dari tangga lantai Tiga sehingga membuat seluruh anggota keluarga Nelson semakin mengucilkan dan membenci Aliana. Bukannya kapok Aliana malah semakin berulah, bahkan saat ini gadis berusia Lima belas tahun itu sudah berpenampilan seperti wanita berusia Tiga puluh tahun karena Make-Up tebal yang selalu menghiasi wajahnya.

Saat ini keluarga kecil yang tinggal di Kediaman utama Nelson itu sedang duduk bersama di Ruang TV sambil menonton serial Animasi kesukaan Princess mereka. Sambil berbincang santai membahas Aleana yang besok akan mulai bersekolah dengan Gama dan Gaza yang saat ini ikut bersama mereka karena anak kembar itu sedang libur kenaikan kelas.

"Lea pasti bakal kangen banget sama Daddy dan Mommy." Ucap Aleana dengan wajah sendu.

Stevano mengusap lembut surai panjang Aleana "Kalo gitu Lea nggak usah sekolah di sana."

Alis Aleana menyerit bingung "Kalo Lea nggak sekolah di 'Diamond Academy' terus Lea sekolah di mana dong?" Tanya Aleana dengan memiringkan kepalanya ke kanan.

Claudia terkekeh saat melihat kebingungan Aleana yang terlihat menggemaskan di matanya "Homeschooling dong sayang."

"Iya tuh mending Homeschooling aja." Ucap Stevano mendukung ucapan Istrinya.

"Besok kan Lea udah mulai sekolah, masa Mom dan Dad malah ngasih saran buat Lea Homeschooling." Bantah Gaza tidak terima.

Aleana menatap Gaza antusias dengan mata berbinar senang "Lea setuju sama Kak Gaza, Kak Gama juga setuju kan sama ucapan Kak Gaza?" Aleana beralih menatap Gama dengan ekspresi memelas yang membuat siapapun yang melihatnya tidak tega untuk menolak.

Gama menghela nafas dengan rona merah di pipinya Dia berucap singkat "Hm, Ya."

Mendengar ucapan Gama, Aleana tersenyum lebar "Yey, Tiga lawan Dua. Mom dan Dad kalah!" Ucap Aleana sambil menjulurkan lidahnya pada Stevano dan Claudia.

Mereka yang ada di Ruangan itu tertawa bahkan para Pelayan yang melihat kebahagiaan sederhana dari keluarga itu ikut bahagia.

"Yaudah, Dad ijinin Lea buat sekolah di Akademi tapi Lea harus janji sama Daddy dan Mommy buat jaga kesehatan di sana dan wajib kabarin Daddy dan Mommy setiap harinya. Gama dan Gaza juga harus jagain Lea, jangan sampai Putri kecil Daddy ini kenapa-napa."

"Siap Dad!" Ucap Aleana dan Gaza sedangkan Gama hanya berdehem singkat, biasalah orang ganteng suaranya mahal.

"Lagi pada ngapain nih rame-rame?" Entah datang dari mana Aliana tiba-tiba muncul dengan kedua tangan yang penuh dengan tas belanjaan, jangan lupakan Make-Up tebal  dengan lipstik merah cerah yang menghiasi wajahnya.

Kedatangan Aliana membuat wajah Stevano, Claudia, Gaza bahkan Gama langsung muram seolah kedatangan Aliana sangat mengganggu mereka.

Kecuali Aleana yang malah berekspresi senang "Kak Lia udah dari mana?" Tanya Aleana dengan wajah polos andalannya.

Aliana menyerit sambil memandang Aleana tidak suka "Buta lo? Jelas-jelas gue udah dari Mall, apa tas-tas belanjaan di tangan gue kurang keliatan?!"

Mendapat jawaban tidak mengenakan dari Aliana, Aleana langsung menundukan kepalanya lalu berucap pelan "Maaf Kak."

"Apa Nona akan diam saja, setelah di ejek buta?"

"Tanpa gue ikut campur 'Pun, jalang kecil itu akan terkena hukuman dari Dad dan Mom apalagi sekarang ada Kakak twins."

Stevano menatap tajam pada Aliana "Kau gila? Berani-beraninya gadis bodoh seperti mu, mengatai putri ku buta!"

"Dia benar-benar sudah gila." Sarkas Gama.

"Apa perlu kita masukan ke Rsj?" Gaza menatap mencemooh Aliana.

Claudia memijit keningnya yang mendadak pusing lalu berucap dengan nada rendah "Jaga ucapan mu pada Aleana dan mulai besok semua kartu kredit mu Saya sita!"

Aliana menjatuhkan semua belanjaan yang ada di tangannya dengan mata menatap tidak percaya pada anggota keluarganya "Kalian yang gila! Apa bagusnya gadis jalang itu sehingg-"

"CUKUP ALIANA!" Teriak Stevano marah dengan urat wajah yang menonjol di wajah tampannya.

Stevano berdiri lalu menujuk Aliana tepat pada wajah ber Make-Up tebal itu "Kau tidak akan pernah bisa di bandingkan dengan Aleana, gadis bodoh yang hanya bisa menghamburkan uang seperti mu sangat tidak pantas ada di keluarga Nelson!"

"Jangan karena selama ini Saya sudah bersikap lunak  pada mu lalu kau dengan seenaknya menjelekan Putri kesayangan ku apalagi mencelakai Dia. Jika bukan karena Aleana yang meminta mungkin saat ini kepala dan badan mu sudah terpisah dari tempatnya." Lanjut Stevano.

Claudia mengusap lembut tangan kekar Suaminya bermaksud untuk menenangkan Stevano "Gama, bawa Lea ke kamarnya." Perintahnya.

Tanpa menjawab Gama segera menggendong tubuh Aleana yang sudah tertidur di pangkuannya di ikut Gaza yang berjalan di belakang Gama.

"Besok berangkat ke Sekolah sendiri tanpa Supir dan Pelayan gunakan mobil Sedan hitam yang ada di Parkiran mobil bekas."

Setelah mengucapkan hal itu Claudia berjalan pergi meninggalkan Ruangan itu dengan tangan yang memeluk tangan kekar Stevano.

Aliana yang di tinggal sendiri di Ruang TV tersenyum miring "Nikmati waktu bahagia terakhir lo di Mansion ini. Saat di Akademi nanti Neraka akan datang pada lo, Aleana Athena Nelson." Ucap Aliana sambil menjilat bibir berlipstik merahnya.

-𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠-

𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗧𝘄𝗶𝗻 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang