𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚
•••
Zayn dengan cepat menendang keras kaki Saras sehingga Saras terduduk di lantai, Stevano berjalan perlahan menuju Saras dengan wajah datar dan seringai mengerikan "Berani sekali Pelayan rendahan seperti mu, berbicara seperti itu."
Stevano menatap remeh Saras lalu kembali berucap "Bukan berarti kau adalah Pelayan pribadi putri ku lalu kau bebas berbicara lancang di depan Majikan mu! Jaga sopan santu mu atau kau memang tidak memiliki sopan santun?"
Saras hanya diam dengan tubuh bergetar, apa yang salah dengan ucapannya?
Pria paruh baya yang masih memangku Aleana dengan perlahan memindahkan Aleana ke pangkuan istrinya. Setelah melihat Aleana nyaman di pangkuan istrinya, pria paruh baya itu segera berjalan mendekati Stevano.
"Apa kau kira, Saya tidak tau dengan kelahiran bayi bernama Aliana itu?"
Saras dengan ragu menganggukan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari Tuan besarnya.
"Saya tau bahkan sangat tau, jika menantu Saya melahirkan putri kembar. Tapi saya tidak perduli karena yang Saya inginkan adalah Aleana Athena Nelson menjadi putri tunggal keluarga Nelson."
"T—tapi bagaimana dengan Nona Aliana?"
Mereka yang ada di Ruangan itu tertawa keras saat mendengar pertanyaan Saras, bahkan Arum, Sekar dan Zayn ikut terkekeh.
"Kenapa kamu sangat ingin mengetahui nasib Aliana?" Tanya Sellara.
"Karena saya kasian dengan Nona Aliana."
Lagi—lagi suara tawa memenuhi Ruangan itu, Entahlah padahal tidak ada yang lucu menurut Aleana.
"Kamu tenang saja, Aliana juga pasti akan menjadi putri keluarga Nelson—"
Saras yang mendengar ucapan Sellara menghela nafas lega.
"Putri yang di abaikan mungkin? Atau putri yang terbuang? Entahlah, mana kira—kira yang cocok dengan Bayi cengeng itu." Lanjut Sellara dengan tangan menunjuk ke arah pintu tepat di mana Amber datang bersama seorang Pelayan bernama 'Zara' dengan Aliana yang ada di gendongan Ambar jangan lupakan suara tangisan yang terus keluar dari bibir Bayi Aliana.
Amber dan Zara yang tidak tahu apa—apa sedikit bingung dengan suasana Ruangan itu, mengabaikan kebingungannya Amber dan Zara berjalan mendekati Claudia "Maaf mengganggu waktu Nyonya." Ucap Zara sedangkan Amber hanya diam karena Dia tidak dapat berbicara lagi selamanya. Stevano sudah memaksa Amber untuk meminum racun yang membuat suaranya tidak akan pernah keluar lagi, yang Stevano bilang jika racun itu adalah hukuman untuk Amber.
Sebelah alis Claudia terangkat lalu Dia berucap "Ada apa?"
"No—na Aliana dari tadi pagi menangis terus menerus mungkin Dia ingin ASI Nyonya."
Claudia mengambil alih Aliana dari gendongan Amber lalu Dia berjalan menuju kamarnya untuk menyusui Aliana, walaupun Claudia kurang suka pada Aliana karena Bayi itu sangat cengeng tapi Dia juga tidak mungkin melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang Ibu. Sampai Aliana sudah dapat bertahan hidup sendiri barulah Claudia akan lepas tangan atas apapun yang menyakut Aliana.
Sebelum keluar dari Ruangan itu Claudia menyempatkan diri berucap "Suamiku tolong beri Hukuman yang berat untuk pelayan kurang ajar itu, jika perlu lenyapkan Dia."
Perlahan punggung Claudia menghilang di balik pintu, Stevano menoleh pada pria yang berstatus sebagai Ayahnya lalu berucap "Ayah mau kita apakan Dia? Pokoknya Ayah harus berikan Hukuman yang berat agar Istri Cantikku tidak kecewa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗧𝘄𝗶𝗻
FantasyBagaimana jadinya jika gadis cantik dan licik yang sayangnya memiliki penyakit Kanker hati harus mati dan masuk ke Cerita Novel yang sama sekali tidak di ketahuinya. Alisya Safira Beatric bertransmigrasi ke dalam tubuh Bayi bernama Aleana Athena Nel...