𝗖𝗧-𝟭𝟱

13.8K 1.3K 162
                                    

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚

•••

Tanpa ragu Nick menganggukan kepalanya "Ya!"

"Ya, apa?" Aleana menaikan sebelah alisnya bermaksud menggoda pria tampan di hadapannya.

Nick yang di goda seketika wajah tampannya semakin memerah "Leaaa." Rengek Nick dengan kepala yang menunduk menatap sepatu mahalnya.

"Kenapa Hm?"

"Jangan goda Nick terus, Nick malu." Cicit Nick dengan kepala yang terus menunduk.

"Godain pacar sendiri nggakpapa dong. Apa Nick mau, Lea godain pacar orang lain?"

"Jangan!" Jawab Nick cepat.

"Kenapa jangan?" Tanya Aleana yang semakin gencar menggoda pria tampan berkacamata bulat yang saat ini berstatus sebagai kekasihnya.

"Karena Lea milik Nick." Cicit Nick dengan kepala semakin menunduk.

"Apa? Lea nggak denger."

"LEA MILIK NICK!" Teriak Nick terdengar menggema di Ruangan sunyi itu.

Dengan lembut Aleana mengangkat dagu Nick hingga tatapan keduanya bertemu "Iya, nggak usah sampai teriak segala ganteng."

"Em maaf."

"Gemesin banget, pacar siapa si?" Aleana mengacak gemas surai indah kekasih tampannya.

Rona merah terlihat jelas di wajah Nick "Pacar Lea!" Seru Nick bangga saat merasa jika Dia adalah satu—satunya lelaki beruntung yang menjadi kekasih si cantik dari keluarga Nelson.

"Ciee yang udah jadi pacarnya Lea, Ciee."

"Lea!!!" Rengek Nick saat mendengar Aleana menggodanya lagi.

•••

Sinar mentari menyinari Sekolah Elit yang saat ini Aleana tempati.

Setelah kejadian tadi malam di Ruang musik Nick langsung mengantarkan Aleana kembali ke kamarnya sehingga gadis cantik itu tidak jadi membeli makanan di Cafetaria karena kekasih tampannya langsung mengirimkan banyak makanan ke kamar Aleana.

Saat ini kelas yang Aleana tempati sedang melakukan pembelajaran menunggangi kudu di area belakang Sekolah yang sangat luas dengan rerumputan hijau.

"Aleana Athena Nelson!"

Mendengar namanya di panggil Aleana segera mendekati guru dan seorang pelatih Profesional yang saat ini sedang memegangi tali dari kuda berwarna putih yang terlihat sangat indah dan memanjakan mata.

"Cakep banget ni kuda, gue minta Daddy beliin kuda ini sabi kali ya." Gumam Aleana sambil menatap lekat kuda di hadapannya.

"Nona Nelson, sebelumnya sudah pernah berlatih berkuda? Atau mungkin belum pernah?"

Pertanyaan dari Guru tampan yang Aleana ketahui bernama 'Agam Abrama' atau kerap di panggil Mr. Abrama itu nyatanya mampu membuat Aleana sedikit tersentak dari fokusnya kepada kuda.

"Sudah Mr, saya sedikit bisa dalam menunggangi kuda."

Mendengar jawaban dari muridnya Mr. Abrama tersenyum tipis "Baiklah Nona Nelson, silahkan tunjukan pada Saya bakat sedikit bisa Anda dalam menunggangi kuda." Setelah mengatakan hal itu Mr. Abrama menjauh dari lapangan meninggalkan Pelatih yang menyerit bingung dengan perkatan Mr. Abrama yang menurutnya sedikit aneh.

"Siap Mr!"

Tanpa kesusahan Aleana menaiki kuda putih yang sudah menjadi incarannya "Tuan pelatih, bisa tolong lepasin tali kudanya."

Pelatih yang masih dalam keadaan bingung tanpa sadar melepas tali kuda yang tadi di peganginya.

Aleana langsung memacu kudanya di lapangan berumput hijau itu dengan cepat dan terlihat sangat ahli seakan Dia adalah seorang Profesional.

Bisa menunggangi kuda di masyarakat kaum Elit memang sudah biasa tapi di umur Aleana yang masih sangat muda dan sudah sangat ahli dalam menunggangi kuda itu luar biasa.

Beberapa teman sekelasnya bahkan sampai memvideokan Aleana dan mereka berdecak kagum saat melihat keahlian Aleana dalam menunggangi kuda.

Ke—Lima anggota Oscar dan Si kembar G menatap Aleana bangga, bahkan Gaza sampai menangis dan dengan kurang ajarnya Gaza menghapus cairan hijau yang keluar dari hidungnya dengan rompi hitam yang di kenakan kembarannya.

"Jorok Gaza!" Tegas Gama dengan kasar Dia melepas rompi yang tadi Dia pakai lalu melemparnya ke tempat sampah yang berjarak 2 meter dari Tribun tempatnya duduk.

"Hiks terharu gue Hiks padalah waktu Lea kecil masih sering ngompolin gue Hiks sekarang D—dia udah gede aja."

Seseorang dari belakang menimpuk keras kepala Gaza "Lebay lo." Ledek Brendon.

"Serah guelah, yang nggak punya adik jangan sok keras!"

Jleb

Brendon terdiam dengan wajah masam, bukan menjadi rahasia lagi jika pria tampan beriris abu—abu dengan surai indah yang senada dengan warna bola matanya itu sangat menginginkan seorang adik, tapi sayangnya keinginannya tidak dapat terwujud karena setelah melahirkannya Mami Rosy tidak dapat mengandung lagi.

"Kalo ngomong suka bener." Ucap Gama setuju dengan ucapan kembarannya. Kembar G ini memang jika sedang menistakan orang paling kompak.

Setelah cukup lama diam Brendon akhirnya berucap "Gue nggak punya adik juga nggakpapa—Lah, adik lo kan bisa jadi milik gue sabi kali ya?"

Tanpa Brendon sadari perkataannya itu mampu membuat ke—Empat anggota Oscar menatapnya tajam.

"APA LO BILANG?!" Teriak Gama dan Gaza serempak dengan wajah memerah terlihat jelas Si kembar G sedang menahan amarah mereka.

Teriakan dari Si kembar G nyatanya mampu membuat keduanya menjadi pusat perhatian bahkan Aleana yang baru menyelesaikan 5 kali putaran berkuda langsung mendekati kedua Kakaknya.

"Kenapa Kak? Kenapa teriak—teriak?"

Melihat Aleana yang saat ini sudah berdiri di hadapan mereka segera Si kembar G menyembunyikan tubuh mungil itu dari pandangan ke—Lima anggota Oscar yang menurut mereka sangat berbahaya. Jika saja Jam pembelajaran telah selesai mereka pasti akan segera membawa Aleana pergi dari tempat para Iblis itu.

Brendon terkekeh sinis melihat upaya yang menurutnya bodoh itu percuma saja Si kembar G menyembunyikan Aleana dengan tubuh kekar mereka, bahkan jika Aleana di sembunyikan ke ujung Dunia'Pun akan Dia temukan suruh siapa gadis cantik itu membuatnya tertarik.

Tidak akan ada yang bisa lepas dari genggamannya jika bukan Dia sendiri yang melepaskannya— Itu adalah Brendon Robinson yang kerap anggota Oscar sebut anak Papi—Mami tapi Dia berbahaya mungkin lebih berbahaya dari Blake yang merupakan ketua Oscar, Entahlah lihat saja nanti.

Dengan langkah angkuh dan aura gelap yang mengikuti setiap langkahnya Brendon berjalan mendekati Aleana lalu dengan mudah Dia menyingkirkan Si kembar G yang menurutnya adalah penghalang dalam hubungannya dengan Aleana.

Tangan kekar Brendon menarik Aleana kepelukannya lalu pria tampan itu berbisik lirih dengan suara yang terdengar Sexy di telinga Aleana "Mau jadi milik gue, Nona Nelson?"

•••

-𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠-

𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗧𝘄𝗶𝗻 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang