𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚
•••
"Iblis menjauh dari gadisku!" Itu suara dari Nick. Nick juga yang telah menembak kaki dan tangan Ariana.
Ariana menatap Nick tidak percaya "Nick kenapa nembak gue? Lo nggak takut Kak Roger marah sama lo?!"
Tiba-tiba Roger muncul dari belakang tubuh Nick di susul oleh inti Oscar yang lain. Dengan menampilkan wajah datarnya Roger berjalan menuju Aleana yang Ariana kira jika Roger mendatanginya.
"Kak Roger lihat deh Nick nembak gue! Tembak balik Dia Kak!" Adu Ariana pada Roger.
"Berisik."
Ariana menatap Kakak kandungnya itu dengan ekspresi terkejut di wajahnya "Kak lo kenapa malah nolongin si gembel itu?! Di sini gue yang kena tembak!"
Roger yang tadinya sedang mengangkat tubuh lemah Aleana dalam gendongannya langsung menatap tajam pada Ariana "Lancang!" Geram Roger di susul tembakan peluru yang mengenai perut Ariana.
Dor
Dor
"Akh sakit." Jerit Ariana sambil mencoba menutupi darah yang terus keluar dari perutnya.
Ariana menatap si penembak dengan ekspresi terkejut sekaligus takut "Blake? Lo tembak gue!"
Dia Blake yang datang terakhir ke Cafetaria tapi malah mendengar hinaan yang Ariana lontarkan pada gadisnya.
'Orang secantik Aleana di sebut gembel? Bukannya kata Bidadari atau Dewi lebih cocok untuk Aleana!' Itulah kira-kira yang ada di otak Blake saat hinaan gembel Ariana keluarkan untuk Aleana.
Blake menatap tajam Ariana dengan iris hitam pekat miliknya jangan lupakan wajah tampan yang selalu menampilkan ekspresi datar itu menatap Ariana seakan ingin mengulitinya hidup-hidup.
Melihat tatapan itu rasa takut semakin Ariana rasakan "B—Blake. Kenapa lo natap gue gitu? Lo nggak kangen sama gue? Udah dua minggu loh kita nggak ketemu!" Ucap Ariana sambil melawan rasa takutnya pada Blake karena Dia yakin jika Blake tidak akan berbuat macam-macam padanya apalagi Ariana yakin jika Blake pasti merindukannya.
'Oh mungkin tembakan ini maksudnya sambutan Selamat Datang dari Blake! Cowok gue kan emang beda!' Pikir Ariana mencoba untuk berpikir positif.
Mengabaikan ucapan yang Ariana lontarkan, Blake menatap Roger yang masih mencoba untuk membuat Aleana sadar walaupun susah karena tubuh Aleana yang terus melemah.
Blake menatap Roger geram "Ngapain lo masih di sini? Cepat bawa Lea ke Rumah Sakit, Lo mau Lea mati?!"
Mendengar kata mati yang Blake ucapkan seketika detak jantung Roger berdebar kencang nyatanya rasa takut kehilangan semakin Roger rasakan Dia takut kehilangan sahabat kecilnya sekaligus cinta pertamanya.
Dengan mata yang memerah entah karena menahan emosi atau menahan tangis Roger menatap Blake dengan sorot memohon "Tolong jangan terlalu kejam sama Ariana gimanapun Dia tetep adik gue."
Mendengar permohonan dari Roger, Blake berdecih sinis tanpa menatap Roger Dia berucap lirih dengan suara yang terdengar menakutkan "Nasib adik lo tergantung dengan keadaan Lea, jadi mending sekarang lo pastiin gadis gue Selamat!"
Tanpa menjawab, Roger belari meninggalkan Cafetaria dengan Aleana yang ada di gendongannya.
"Lea, kamu harus Selamat." Gumam Roger dengan air mata yang perlahan mengalir membasahi pipinya.
Kembali lagi di Cafetaria yang suasananya lebih mirip dengan Kuburan karena aura menakutkan yang di keluarkan ke-empat inti Oscar. Walaupun di Cafetaria itu penuh oleh para murid tapi tidak ada seorangpun yang berani bersuara bahkan bergerakpun rasanya susah.
Ke-empat inti Oscar yang tersisa mengelilingi tubuh Ariana yang mulai melemah karena banyaknya darah yang keluar dari tubuhnya.
"B-Blake tolong gue nggak mau mati." Lirih Ariana yang hanya dapat di dengar oleh Inti Oscar.
Blake tersenyum lebar yang sangat tidak cocok di wajahnya bukannya terlihat semakin tampan senyum Blake malah membuat Dia terlihat berkali-kali lipat lebih mengerikan.
Jika Ariana terlihat seperti Iblis maka Blake terlihat seperti Rajanya Iblis.
"Lo masih nggak ngerti sama tembakan peringatan yang tadi gue kasih?"
Dengan pandangan yang mulai kabur Ariana menjawab lirih "B-Blake, tembak gue karena Blake juga kangen sama gue kan? Itu tembakan Selamat Datang dari Blake!"
Kening Blake mengerut mendengar ucapan kelewatan percaya diri yang di lontarkan Ariana bahkan ke-tiga inti Oscar tidak habis pikir dengan jalannya otak yang di miliki Ariana.
'Apa jangan-jangan Dia nggak punya otak?' Begitulah kira-kira yang ada di pikiran inti Oscar.
"Selain nggak punya otak lo juga nggak punya harga diri ya?!"
Bukannya marah Ariana malah tersenyum lebar mendengar ucapan yang di lontarkan Blake "M-Makasih pujiannya Blake sayang."
Blake menghela nafas lelah melihat sikap Ariana yang tidak pernah berubah. Nyatanya Ariana sudah lama menyukai Blake dan Blake tau itu, bahkan seluruh Sekolah juga tau jika Ariana sangat menyukai Blake. Selain terobsesi dengan kecantikan, Ariana juga terobsesi dengan Pemimpin dari Oscar yaitu Blake yang juga sahabat dekat dari Kakaknya.
Menurut Ariana, Blake itu tampan dan Dia itu cantik. Blake itu jahat dan Dia juga jahat bukannya mereka terlihat sangat serasi seperti Pangeran dan Putri, Raja dan Ratu, Kaisar dan Permaisuri. Begitulah kira-kira yang ada di otak mungil Ariana.
Melihat Blake yang mulai lelah menghadapi Ariana, Brendon berinisiatif menggantikan Blake "Heh otak udang tadi Blake itu hina lo bukan muji lo! Kok bisa si ada orang seenggak waras ini di Diamond Academy."
Ariana mendelik sinis pada Brendon "Berani-beraninya lo hina gue! Asal lo tau ya semua ucapan yang Blake keluarkan dari mulutnya itu merupakan pujian bagi gue."
Mendengar ucapan Ariana, rasanya kesabaran Blake langsung menguap habis tak tersisa menyisakan kemarahan yang bahkan terasa membakar kepalanya mungkin jika di komik kepala Blake sudah mengeluarkan tanduknya.
"Persetan dengan Roger, bawa gadis hina ini ke Markas!" Bahkan menyebut namanya saja Blake tidak sudi.
'Berani-beraninya gadis hina ini mencelaki gadisnya. Dia pikir, Dia siapa?' Pikir Blake dengan amarah yang sudah menguasi dirinya.
•••
-𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠-
Siapa yang kesel sama Ariana? 🙋🏻♀
Buat yang bingung kenapa Ariana nggak tumbang² alias pingsan padahal udh kena beberapa tembakan, itu karena Ariana di didik keras sama ortunya biar kuat begitupun dgn anggota Oscar. Jdi beberapa tembakan gak bakal buat Ariana tumbang, tpi klo di tembak di jantungnya gmna ya? Msh kuat nggak hehe...
Spam Next buat yg pengen tau nasib Aleana dan Ariana!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗧𝘄𝗶𝗻
FantasyBagaimana jadinya jika gadis cantik dan licik yang sayangnya memiliki penyakit Kanker hati harus mati dan masuk ke Cerita Novel yang sama sekali tidak di ketahuinya. Alisya Safira Beatric bertransmigrasi ke dalam tubuh Bayi bernama Aleana Athena Nel...