(9) benci

651 79 17
                                    

Halo minna san, saya baru up lagi, malas aja karena tugas juga numpuk, oke kalau suka tolong divote

Happy Reading minna~

“mama....

Akaashi yang memegang tangan kageyama, entah apa yang terjadi jika akaashi tidak mengikuti kageyama dari belakang, mungkin shoyo sudah lebam, kageyama yang tadi banyak makan atau memang tenaganya sekuat ini? Sampai akaashi kewalahan untuk memegang tangannya, shoyo masih meringkuk dibawah meja belajarnya ia takut melihat kageyama yang seperti itu kenapa kakaknya sangat emosional sekali padanya? Oh dia tau karena dia bukan anak yang diharapkan oleh kedua orang tuanya!

“apa yang paman lakukan?! Lepaskan! ”

“tobio.. Kau tidak sayang adikmu? ”

“tidak! Aku tidak pernah ingin adik sepertinya! ”

Mendengar itu shoyo tidak bisa membendung air matanya, dia menangis menumpahkan kesedihannya

“hiks... Hiks... Aku.. Hiks... Memang bukan adik... Hiks.. Yang baik”

Shoyo keluar dari tempat persembunyiannya melihat akaashi masih memegangi kageyama dengan sangat kencang sampai akaashi kewalahan, dia berjalan pelan menuju akaashi dan kageyama, shoyo tersenyum kecut, melepaskan tangan akaashi yang ada ditangan kakaknya

Bugh

Satu pukulan mendarat tepat dipipi shoyo membuat sang empu mengeluarkan darah dari mulutnya, akhirnya kageyama puas akaashi segera membantu shoyo berdiri namun itu tidak berhasil, shoyo tidak sadarkan diri akibat belum makan nasi dari pagi efek akibat lelah juga

“shoyo! Shoyo! Shoyo! ”akaashi terus menepuk-nepuk pipi shoyo agar sadar, ada apa dengan keluarga kakak iparnya ini? Kageyama keluar dari kamar shoyo dengan keadaan puas, salah siapa mengganggu acaranya? Batinnya

Terlalu lama untuk akaashi menyusul shoyo, kageyama saja sudah keluar, apa yang dilakukan istrinya? Batin bokuto, dia merasa agak curiga dengan kageyama dia terus tersenyum mengerikan sejak keluar dari kamar shoyo, bokuto tau ada yang tidak beres dengan ini, akhirnya dia ingin menanyakan dulu apa yang terjadi terhadap shoyo

“tobio, dimana shoyo? Kenapa kau terus tersenyum? Apa ada sesuatu yang lucu? ”akhirnya bokuto angkat suara, semua pasang mata menuju padanya, ya memang kageyama terus tersenyum dari tadi membuat semua bingung, ingin tanya tapi takut

“tidak tau”kageyama hanya mengangkat bahunya acuh, seolah-olah tidak mengerti dari perkataan pamannya satu ini, jawaban kageyama membuat bokuto tambah curiga beda dengan yang lain mereka hanya ber'oh'ria

Brak
Brak
Brak

Suara langkah kaki yang dihentak-hentakan datang dari tangga, disana terlihat akaashi yang menatap keluarga gagak dengan tajam, memang ada yang salah batin bokuto, pasti berhubungan dengan shoyo kalau akaashi sudah seperti ini akaashi menetralkan nafasnya helaannya memenuhi ruangan itu lalu akaashi berjalan menuju tempat duduk disamping bokuto lalu menyilangkan tangannya sambil menatap kakeknya

“kakek, aku ingin shoyo jadi anakku! ”ucap akaashi to the point, semua orang melihatnya, kakeknya memincingkan matanya, apa maksud dari menantunya ini?

“apa maksudmu? ”

“tobio”akaashi melihat anak ke 4 keluarga gagak, yang dilihat hanya menatap kembali pamannya tanpa ada rasa takut dimatanya, bokuto juga agak bingung dengan istrinya kenapa dia berkata seperti itu?

“kakek, tobio tadi memukul shoyo”ucap akaashi dingin, semua langsung diam, bokuto yang tadi bingung sekarang mengerti apa yang diucapkan oleh istrinya

“benarkah itu tobio? ”tanya takeda

“yah, benar sekali”jawabannya enteng tanpa rasa takut, mungkin dia cocok menjadi penerus Keluarga Karasuno

“apa yang kau lakukan tobio?! Kau tidak menyayangi adikmu?! ”oke sekarang bokuto sudah tidak bisa menahan amarahnya, apa yang dikatannya? Menjawabnya sangat enteng

“untuk apa? ”

“hah? ”oke sekarang bokuto mulai bingung lagi, kenapa keponakannya malah bertanya balik

“kaa-chan dan tou-chan juga pernah”semua menatap pasangan daisuga, yang ditatap hanya acuh tidak peduli

“apa yang kau lakukan nii-san?! Apa kalian juga tidak menyayanginya?! ”sekarang akaashi yang emosi, jadi memang benar luka yang ditubuh shoyo semua perbuatan orang tuanya sendiri

“untuk apa memikirkan anak yang tidak bisa apa-apa itu? ”

“hah! ”

CUKUP! ”

flashback on

Shoyo mendengar suara bising dari luar, setelah pingsan tadi shoyo langsung dibaringkan oleh akaashi untuk istirahat, bahkan sekarang ada yang teriak, shoyo menuju asal suara itu, ternyata pamannya sedang bertengkar, namun tentang apa?

“untuk apa memikirkan anak yang tidak bisa apa-apa itu? ”sekarang hati shoyo seperti dicabik-cabik mendengar perkataan orang tuanya, jadi memang benar apa yang dikatakan nii-san nya

“hah! ”shoyo sudah tidak kuat lagi, ia ingin mati agar tenang agar bisa bertemu dengan kami-sama

Flashback end

CUKUP! ”shoyo berteriak agar semua mendengarnya, mereka semua diam termasuk tadi yang bertengkar akibat masalah tentang dirinya

“AKU MEMANG TIDAK BISA APA-APA! TAPI.. BISAKAH KALIAN SEMUA HARGAI SEDIKIT KERJA KERASKU? AKU LELAH TERUS-TERUSAN DIBANDINGKAN! DICAMPAKKAN! SEKARANG APA INI? AKU DIANGGAP ANAK TIDAK BISA APA-APA!KALAU TIDAK SUKA PADAKU JANGAN MAIN BELAKANG! KATAKAN LANGSUNG DI DEPANKU! AKU LELAH PUNYA KELUARGA MACAM INI! AKU LELAH HIDUP! APA AKU MATI SAJA AGAR KALIAN SENANG?! AKU JUGA TIDAK SABAR BERTEMU DENGAN KAMI-SAMA! ”hah akhirnya lega bisa mengucapkan itu semua, menumpahkan kesedihannya, tapi

“baguslah”

Tbc.

Oke prens, makasih udah vote cerita saya walau gaje, tidak jelas, saya masih pemula, makasih yang udah vote!!

Cerita Keluarga Shoyo[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang