(14) tapi...

570 75 8
                                    

Minna!! Bagaimana kabar kalian? Baik semuakan?! Kalau lagi gak baik aku do'ain jadi baik! Terimakasih telah membaca cerita saya! Saya senang ada yang suka cerita saya! Kalau begitu lanjut saja minna!!!
.
.
.
.

Bokuto dan shoyo menatap akaashi yang diikat, mereka ingin meminta izin pada akaashi untuk mandi bersama

"Keiji... Boleh aku mandi bersama shoyo? "

"Iya.boleh ya mama? "

Akaashi masih menimbangkan jawabannya, dia takut shoyo terjatuh dikamar mandi karena kecerobohan bokuto, tapi disisi lain dia tidak tega melihat calon anaknya ini kecewa dengan jawabannya

"Baiklah.tapi..... Anata jika terjadi apa-apa pada shoyo, bersiaplah kukirim kau ke pulau terpencil" Akaashi menjawab lembut pada shoyo dan menatap tajam bokuto

"Baiklah! Aku berjanji tidak akan terjadi apa-apa! "

"Yeayy! Mandi bersama papa! "

Semua menatap shoyo dan bokuto yang daritadi tertawa Akibat diizinkan mandi bersama, Sugawara kesal! Bagaimana anaknya diapa-apakan! Dan mereka belum sah menjadi orang tua shoyo

"Apa itu?! Siapa orang tuanya disini?! Dan kau seenaknya bisa mengizinkan hal semacam itu?! " Shoyo menatap Sugawara, mendengar penuturan suga shoyo jadi murung mendengarnya

Tidak luput dari mata ukai dan Takeda. Sepertinya setelah bangun dari koma memang benar sifat bokuto dan shoyo sama

"Hey sudah! Biar shoyo yang memutuskannya! Bagaimana shoyo? " Takeda jenuh mendengar pertengkaran akaashi dan Sugawara

"Tidak jadi. Shoyo mau tidur saja. " Ucap shoyo lalu menutupi tubuhnya dengan selimut

"Lihat! Dia seperti itu karenamu! " Sugawara menatap tajam akaashi yang meneriakinya

"Apa?! Mau bertarung satu lawan satu?! "
Sugawara tak mau kalah memancing keributan lagi

"Boleh! Kakek apa ring tinjunya sudah siap? " Semua menghela nafas lelah dengan pertempuran melawan para monster ini

"Hey sudahlah, aku lelah menyaksikan kalian bertengkar"

Para saudara shoyo sudah pulang duluan karena besok mereka sekolah, tapi mereka pulang dirumah keluarga Karasuno karena agar ada yang menjaga mereka, walau mereka sudah ada yang kelas 4 SD tetap saja mereka takut kalau anaknya kenapa-napa

Shoyo yang Ingin tidur terganggu oleh para ibu bertengkar entah tentang apa

"Diam!!! Shoyo mau tidur! Kalau begitu shoyo tidur di kamar mayat saja! " Kata shoyo lalu hendak turun dari ranjang namun dicegah akaashi

"Baiklah kami diam, shoyo sekarang mandi sendiri atau dimandikan? "

"Mandi sendiri saja! "

Shoyo turun dibantu bokuto, shoyo bisa berjalan karena dia amnesia bukan patah tulang

"Hati-hati, jika butuh bantuan berteriak saja. Oke? " Akaashi terlalu khawatir pada shoyo yang keras kepala ingin mandi sendiri

"Mama, shoyo mau pulang setelah mandi boleh? " Akaashi menatap shoyo, bagaimana ia menjelaskannya

"Kita pikirkan dulu, sekarang mandi agar tidak bau" Canda akaashi mengalihkan perhatian

"Iya! Shoyo itu wangi! "

"Kalau begitu mandi agar lebih wangi"

"Ha'i!! " Ucap shoyo lalu pergi ke kamar mandi, akaashi hanya bisa tersenyum karena sifat bokuto dan shoyo hampir sama

Akaashi kembali ke ruang rawat shoyo setelah mengantar shoyo ke kamar mandi, Sugawara sudah dilepas ikatannya sekarang memainkan ponselnya

'Peduli? Cih. Pembohong handal'batin akaashi menatap Sugawara sinis, yang disinisi sadar lalu kembali menatap tajam

"Kakek.aku ingin berbicara" Kata akaashi to the point, takeda dan ukai hanya mengangguk, semua duduk dilantai agar adil

"Langsung saja akaashi" Akaashi hanya mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya

"Kakek aku ingin shoyo tinggal dirumah kami" Sugawara kesal, dia yang orang tua kandungnya saja tidak boleh apalagi akaashi

"Aku sudah memutuskan itu akaashi, dia akan tinggal dengan kami setelah ingatannya pulih baru kami membolehkan dia tidur dengan siapa saja" Jawab takeda, akaashi menghela nafas pelan, Sugawara tersenyum karena akaashi tidak bisa membawa shoyo

"Tapi kakek.tadi saat ingin mandi dia menanyakan ini kepadaku" Akaashi ingin menyakinkan kakeknya agar percaya

"Apa kau punya bukti? " Sugawara menatap akaashi yang tersenyum smirk padanya

"Oho nii-san tentu saja aku punya bukti" Akaashi membuka rekaman suara pada ponselnya lalu membesarkan volume

"Mama, shoyo pulang setelah mandi boleh? "

"Sekarang pikirkan dulu sekarang mandi agar tidak bau"

Akaashi menutup ponselnya, tadi saat akaashi mengantar shoyo ke kamar mandi dia menyalakan rekaman agar dia bisa leluasa bertanya shoyo soal adopsi

"Apa kau merekam suara shoyo? "

"Iya kakek. Sekarang dia sedang mandi"takeda dan ukai diam menatap satu sama lain lalu menatap akaashi dan Sugawara yang saling melemparkan mata tajam

" Kita tunggu shoyo dulu. Kita tidak tau shoyo ingin tidur dirumah siapa! "

"Aku menurut kakek, tapi jika dia memilihku jangan protes nii-san! "

"Kalau dia juga memilihku jangan protes juga! "

"Kita lihat saja nanti! " Sugawara dan akaashi kembali bertengkar membuat semua menghela nafas lelah

"Mulai lagi" Kata mereka bersama


Tbc.

Author lagi mood banget up, soalnya author udah pjj lagi, fuck untuk guru🖕

Kalau suka tolong divote minna! Terimakasih!

Cerita Keluarga Shoyo[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang