The Glass Queen

15

Kita mungkin telah sampai di tengah-tengah kisah kita, tetapi masih banyak musuh yang harus dijatuhkan.
.
.
.

Yeorin.

Aku mengendarai unicorn ungu menuruni jalur gunung, dan Putri Eunbi mengendarai unicorn merah muda. Sebuah kontingen penjaga bersenjata membuntuti di belakang kami saat kami mengobrol.

“Menurutku kau bukan saudara tiri yang jahat, Putri Yeorin, dan aku sangat menyesal telah mengatakannya. Aku tidak berpikir akulah Cinderella, jika aku jujur. Peramal kerajaan terus bertanya apakah sepatuku dibuat untuk berjalan. Bukankah semua sepatu dibuat untuk berjalan? Sepertinya dia mengisyaratkan bahwa akulah yang akan memakai sepatu kaca, tapi aku tidak yakin. Bagaimana menurutmu?"

"Aku tahu kau juga bukan saudara tiri yang jahat." 

Haruskah aku memberitahunya bahwa aku juga percaya diriku sebagai Cinderella?

"Oh! Apa aku sudah memberitahumu tentang adik perempuanku, Putri Eunbyul?” dia bertanya, melompat ke topik baru, yang lain sudah dilupakan. “Adik perempuan kita sekarang. Dia bukan bagian dari ramalan kita, tapi dia cukup istimewa. Dan sedih. Aku mencintai ibu kami, dan dia mencintai kami, tetapi dia mengharapkan kami berdua menjadi sempurna setiap menit setiap hari. Kami tidak membuat kesalahan, tidak pernah bertindak tidak pantas, dan menjaga setiap kata dan tindakan kami. Kami melakukan semuanya dengan mengetahui bahwa kami akan digunakan sebagai pion suatu hari nanti. Bahwa kita tidak akan diizinkan menikah karena cinta. Bukan aku, terutama, gadis yang memiliki kemampuan magis untuk mengubah apapun menjadi emas. Aku harus menikahi siapa pun yang dipilih untukku. Ya, siapa pun yang memenangkan turnamen ini, maksudku. Apa saja untuk memperkuat kekuasaan Raja. Lagipula, dia ingin prajurit terkuat di negeri ini menjagaku. Seseorang yang tidak akan membawaku pergi ke kerajaan lain, jadi kita bisa tetap menjadi keluarga yang bahagia.” 

Kata-kata itu meninggalkannya seolah dia sedang membaca sesuatu yang dia dengar berulang-ulang. "Kebaikan kerajaan lebih penting dari satu kehidupan."

Seandainya dia mengatakan hal-hal ini pada hari kami bertemu, aku mungkin akan menertawakannya. Aku akan melakukan apa saja untuk memiliki ibuku di sini, menuntutku bertindak sempurna. 

Dan aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kemampuan magis seperti Putri Eunbi. Mengubah sesuatu menjadi emas untuk membayar barang-barang yang ku butuhkan?

Tapi, dia punya masalah dengan rasa sakit dan hambatan sendiri. Dia digunakan sebagai pion. 

Pion tidak pernah menerima kebahagiaan selamanya.

“Bagaimana kemampuanmu bekerja?” aku bertanya. Aku belum pernah melihatnya mengubah apa pun menjadi emas. "Apakah kau bisa mengendalikannya?"

“Tidak pada awalnya.” Dia menundukkan kepalanya. “Begitulah cara ayahku meninggal. Aku tidak sengaja mengubah seluruh tubuhnya menjadi emas.” 

Kesengsaraan membumbui suaranya, dan aku bersimpati. Kami berdua telah menyakiti orang tua dengan cara yang tidak dapat diperbaiki. 

“Dengan latihan, aku belajar cara mengaktifkan dan menonaktifkan kemampuan. Tetapi aku hanya memiliki kekuatan yang cukup untuk membuat sejumlah emas setiap hari, dan Raja telah memastikan aku selalu mencapai batas itu pada malam hari. Itu sebabnya aku hanya mencoba mengunjungi kamarmu delapan kali beberapa hari terakhir ini. Aku terlalu lelah untuk mengunjungi tiga ratus tujuh puluh dua kali aku mempertimbangkannya.”

Delapan. Seperti delapan ratus? 

“Aku turut berduka atas ayahmu. Aku tahu kehilangan seperti itu tetap menjadi bagian dari dirimu. Aku juga minta maaf atas kekasaranku. Aku pasti tidak mendengarmu mengetuk.”