Apakah kau siap untuk memulai? Siapa yang akan mati dan siapa yang akan menang?
.
.
.Yeorin
Lima menit yang lalu
Selama setengah jam terakhir - yang terasa seperti selamanya - aku bergantian antara mengkhawatirkan nagaku, menonton Jimin bertarung, kagum pada keahliannya, dan memejamkan mata rapat-rapat, berdoa agar pertempuran berakhir dengan dia masih bernafas. Seribu kali, aku mencoba mencongkel pintu sel, dan seribu kali juga aku gagal.
Aku harus menemui Jimin. Kami harus pergi mencari para naga. Ketika datang ke keselamatan bayiku, tidak ada orang yang ku percaya lebih dari ayah mereka. Tidak ada orang yang lebih ku percayai, titik.
"Kau memiliki kesempatan untuk menjadi ibu periku," kataku kepada Leonora. "Kau tidak harus tetap menjadi ibu tiriku yang jahat. Kau bisa membantuku menyelamatkan Jimin dan para naga."
-Mengapa aku harus menyelamatkan Jimin? Dia memberiku apa yang ku inginkan hanya untuk diambilnya lagi. Jadi aku akan membiarkan kalian berdua mati, dan aku akan mencoba lagi di kehidupan selanjutnya.-
"Tidakkah kau mendengar Ophelia? Tidak akan ada kehidupan selanjutnya."
-Kau tidak yakin akan hal itu.-
"Ah, ya. Penyangkalan. Itu akan membuat kebohongan yang kau katakan pada dirimu sendiri menjadi kenyataan," kataku. "Mengapa kau tidak bisa membiarkan Jimin pergi untuk selamanya dan menemukan orang lain?"
-Karena dia milikku, satu-satunya hal yang diberikan kepadaku oleh takdir.-
"Bukan dia dan Jimin tidak pernah menjadi milikmu. Kau baru saja meminjamnya dariku selama beberapa abad."
Saat kerumunan bersorak, aku ternganga melihat adegan yang sekarang diputar di layar ajaib Ophelia, hatiku hampir meledak dengan kegembiraan dan kekhawatiran. Dengan bantuan senjataku, Jimin baru saja memenangkan turnamen.
Darah membasahi dia dari kepala sampai kaki, masih bocor dari beberapa luka. Dia tampak luar biasa. Sekilas seperti raja Haru yang kuingat dalam ingatanku, pulang dari pertempuran dengan begitu banyak darah, sayapnya tampak merah.
Hubungan kami mungkin di mulai sebagai musuh, tapi Jimin yang sekarang adalah sahabatku. Dia adalah orang pertama yang melihat nilai dalam diriku. Orang pertama yang melihat melewati keterbatasanku dan menemukan kekuatan. Orang pertama yang mencintaiku apa adanya. Dan dia memang mencintaiku. Haru,Tyron dan Jimin Skylair mencintaiku dengan setiap serat dari keberadaannya yang luar biasa. Sama seperti aku mencintainya. Aku tahu itu.
Ophelia muncul di hadapannya, dan layar menjadi kosong. Tidak! Aku berlari untuk memukulkan tinjuku ke dinding, tapi layarnya tidak muncul kembali. Aku tidak akan tinggal di sel ini, menunggu orang lain memutuskan takdirku. Aku akan menemukan jalan keluar, dan aku akan menyelamatkan Jimin dari kengerian apa pun yang mereka rencanakan untuknya.
"Leonora?"
Suara Jongkuk membuatku berputar. Dia berdiri di dalam sel bersamaku, hancur dan berdarah. Lututnya hampir menyerah, tetapi dia menemukan kekuatan untuk tetap tegak dan tersandung ke arahku, lengan terentang.
Dia batuk darah. "Tolong aku."
Aku mundur. Ada secarik kertas yang disematkan di bajunya, dan bertuliskan,
'Hadiah untukmu. Nikmatilah.
-O'Ophelia telah membawanya ke sini sebagai hadiah untukku? Tapi kenapa?
"Bantu aku," ulang Jongkuk terhuyung-huyung.
"Menolongmu?" Kemarahan membakarku.
Aku mengerjap, tidak lebih. Hal berikutnya yang ku tahu, aku berdiri di depannya, menancapkan salah satu belatiku ke dalam lubang di bawah tenggorokannya dan memutar bilahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Glass Queen
Fantasy(Completed) Lemah, penyakitan dan tidak layak untuk memerintah. Putri Yeorin dikenal sebagai Putri Kaca, cukup rapuh untuk dihancurkan dengan bisikan angin. Terlahir dengan jantung yang lemah, dia bermimpi diperlakukan seperti orang lain. Tidak sep...